Tabel Kebun Tor Gamba Tahun Tabel Kebun Rambutan Tahun Arsitektur Umum Diagram Aliran Data

3.2. Tabel Kebun Sei Daun Tahun

Tanam 2011 2012 2013 Jumlah Pohon per Ha Jumlah Produksi Jumlah Pohon per Ha Jumlah Produksi Jumlah Pohon per Ha Jumlah Produksi 1997 121 26.500 115 18.978 115 20.053 2006 143 22.000 144 25.970 144 23.236 2007 143 19.000 143 19.861 143 21.173 2008 143 14.000 143 10.557 143 18.852 2009 143 - 143 - 143 9.942

3.3. Tabel Kebun Tor Gamba Tahun

Tanam 2011 2012 2013 Jumlah Pohon per Ha Jumlah Produksi Jumlah Pohon per Ha Jumlah Produksi Jumlah Pohon per Ha Jumlah Produksi 2003 122 26.200 122 25.557 122 18.592 2005 141 24.300 141 23.734 141 22.607 2006 143 22.000 143 24.072 143 22.024 2007 143 19.000 142 19.941 142 20.034 2009 143 - 143 - 143 13.787

3.4. Tabel Kebun Rambutan Tahun

Tanam 2011 2012 2013 Jumlah Pohon per Ha Jumlah Produksi Jumlah Pohon per Ha Jumlah Produksi Jumlah Pohon per Ha Jumlah Produksi 1994 115 23.500 111 18.938 109 17.264 1995 117 25.000 115 17.046 109 15.587 1996 103 22.600 99 16.857 93 15.191 2001 99 27.500 93 18.022 86 13.364 2002 105 26.500 99 12.337 94 11.009 2003 133 26.200 130 20.217 125 21.515 2004 133 25.500 132 19.864 128 20.006 2005 135 24.300 131 15.410 129 16.718 2006 140 22.000 138 18.636 136 18.073 2007 144 19.000 144 17.275 143 17.434 Universitas Sumatera Utara

3.2. Arsitektur Umum

Pada desain ini ditunjukkan bagaimana setiap proses berlangsung dan membentuk sebuah aplikasi yang terbentuk dengan sistematis. Rancangan arsitektur dapat dilihat pada Gambar 3.1. Mulai Input Data Proses pencarian bobot setiap parameter menggunakan metode AHP Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk semua kriteria yang didesimalkan Menampilkan hasil pengurutan prioritas peremajaan tanaman Selesai Gambar 3.1. Arsitektur Umum

3.3. Diagram Aliran Data

Penjelasan dalam pengaturan database besertaalur dan transformasi data dalam sistem akan dijelaskan dengan diagram aliran data atau DFD. 3.3.1. DFD Level 0 DFD level 0 mencakup gambaran secara umum alur input dan output seperti yang ditunjukan pada gambar 3.2. : Universitas Sumatera Utara Administrator 1 Management User 2 Management Sawit 3 Management Kebun 4 Kalkulasi metode AHP Data User Data Sawit Data Kebun Data User Data Sawit Data Kebun Kalkulasi AHP Data User Data User Data Sawit Data Sawit Data Kebun Data Kebun Data Kebun Data Sawit Gambar 3.2. DFD Level 0 3.3.2. DFD Level 1 Gambaran secara umum alur input dan output pada DFD level 1 yang akan dibagi jadi 4 bagian. Pada gambar 3.3. aliran data user yang dimaksud adalah username dan password. Administrator 1 Menampilkan Data User 2 Menambah User 3 Edit Data User Data User Data User Data User Data User Data User Data User Data User Gambar 3.3. DFD Level 1 Management User Universitas Sumatera Utara Berikutnya adalah DFD Management Sawit yang berisikan data parameter yang diperlukan sistem untuk menentukan prioritas peremajaan tanaman. Administrator 1 Menampilkan Data Sawit 2 Menambah Sawit 3 Edit Data Sawit Data Sawit Data Sawit Data Sawit Data Sawit Data Sawit Data Sawit Data Sawit Gambar 3.4. DFD Level 1 Management Sawit Bagian ketiga adalah management kebun yang juga digambarkan secara umum seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.5. : Administrator 1 Menampilkan Data Kebun 2 Menambah Kebun 3 Edit Data Kebun Data Kebun Data Kebun Data Kebun Data Kebun Data Kebun Data Kebun Data Kebun Gambar 3.5. DFD Level 1 Management Kebun Universitas Sumatera Utara Pada bagian terakhir mencakup penghitungan metode AHP yang juga menggunakan data sawit dan data kebun. Kalkulasi metode AHP ditunjukkan pada gambar 3.6. : Administrator 1 Kalkulasi Meode AHP 2 Menampilkan Hasil Kalkulasi Data Sawit Nilai Bobot Hasil Kalkulasi Hasil Kalkulasi Data Sawit Data Kebun Data Kebun Gambar 3.6. DFD Level 1 Kalkulasi AHP

3.4. Analisis Sistem