PENDAHULUAN 1 LANDASAN TEORI 5 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM IMPLIMENTASI DAN PENGUJIAN 28 PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK iv ABSTRACT v DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL ix DAFTAR GAMBAR xi

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1 1.2. Rumusan Masalah 2 1.3. Tujuan Penelitian 2 1.4. Batasan Masalah 3 1.5. Manfaat Penelitian 3 1.6. Sistematika Penulisan 3

BAB 2 LANDASAN TEORI 5

2.1. Peremajaan Kelapa Sawit 5 2.2. PT Perkebunan Nusantara III 5 2.3. Sistem Pendukung Keputusan 6 2.4. Metode Analytical Hierarchy Process AHP 6 2.4.1. Komparasi Berpasang 7 2.4.2. Prosedur AHP 8 2.4.3. Contoh Penerapan AHP 9 Universitas Sumatera Utara 2.5. Penelitian Terdahulu 12

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

13 3.1. Data yang Digunakan 13 3.2. Arsitektur Umum 15 3.3. Diagram Aliran Data 15 3.3.1. DFD Level 0 15 3.3.2. DFD Level 1 16 3.4. Analisis Sistem 18 3.5. Perancangan Tampilan Antarmuka 26 3.5.1. Rancangan tampilan halaman log in 26 3.5.2. Rancangan tampilan halaman menu sistem 26

BAB 4 IMPLIMENTASI DAN PENGUJIAN 28

4.1. Implementasi Sistem 28 4.1.1. Spesifikasi hardware dan software yang digunakan 28 4.2. Implementasi perancangan antarmuka 29 4.2.1. Tampilan Awal 29 4.2.2. Tampilan Halaman Utama 30 4.2.3. Tampilan Menu Sistem dengan Pilihan User Management 30 4.2.4. Halaman Data Kebun 31 4.2.5. Halaman Data Sawit 31 4.2.6. Halaman Penghitungan 32 4.2.7. Halaman Output 34 4.3. Hasil Pengujian 35 Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 81

5.1. Kesimpulan 81 5.2. Saran 81 DAFTAR PUSTAKA 82 Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Nilai Skala Komparasi Berpasangan 8 Tabel 2.2 Nilai RI 9 Tabel 2.3 Skala Penilaian Berpasangan 9 Tabel 2.4 Penilaian Berpasangan Lengkap 9 Tabel 2.5 Jumlah Kolom 10 Tabel 2.6 Normalisasi 10 Tabel 2.7 Tabel Rata - Rata 10 Tabel 2.8 Penelitian Terdahulu 12 Tabel 3.1 Tabel Kebun Sei Meranti 13 Tabel 3.2 Tabel Kebun Sei Daun 14 Tabel 3.3 Tabel Kebun Tor Gamba 14 Tabel 3.4 Tabel Kebun Rambutan 14 Tabel 3.5 Skala Penilaian Berpasangan 19 Tabel 3.6 Penilaian Berpasangan Lengkap 19 Tabel 3.7 Jumlah Kolom 20 Tabel 3.8 Normalisasi 20 Tabel 3.9 Rata - Rata 22 Tabel 3.10 Nilai RI 24 Tabel 3.11 Data Konversi Kriteria 25 Tabel 4.1 Method yang digunakan dalam program 29 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Output Pengurutan Peremajaan Tanaman Kelapa Sawit 36 Tabel 4.3 Hasil Pengujian Komponen 79 Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 Arsitektur Umum 15 Gambar 3.2 DFD Level 0 16 Gambar 3.3 DFD Level 1 Management User 16 Gambar 3.4 DFD Level 1 Management Sawit 17 Gambar 3.5 DFD Level 1 Management Kebun 17 Gambar 3.6 DFD Level 1 Kalkulasi AHP 18 Gambar 3.7 Pohon Hierarki 18 Gambar 3.8 Flowchart Tahap Normalisasi 21 Gambar 3.9 Flowchart Vektor Bobot 23 Gambar 3.10 Flowchart Pengujian 24 Gambar 3.11 Flowchart Hasil Pengujian 25 Gambar 3.12 Halaman Login 26 Gambar 3.13 Halaman Menu Sistem Peremajaan Tanaman 27 Gambar 4.1 Tampilan Awal 29 Gambar 4.2 Halaman Utama 30 Gambar 4.3 Halaman User Management 30 Gambar 4.4 Halaman Data Kebun 31 Gambar 4.5 Halaman Data Sawit 31 Gambar 4.6 Pembobotan Kriteria 32 Gambar 4.7 Hasil Tidak Konsisten 32 Gambar 4.8 Pembobotan Kriteria dengan Angka yang Cocok 33 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.9 Hasil Konsisten 33 Gambar 4.10 Halaman Output yang perlu diremajakan 34 Gambar 4.11 Halaman Output yang belum perlu diremajakan 35 Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Proses pendukung keputusan pada dasarnya adalah memilih suatu alternatif untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Beberapa permasalahan yang sering muncul bersifat kompleks dengan aspek atau kriteria yang diambil cukup banyak. Pada dasarnya, setiap persoalan dapat diselesaikan dengan melihat persoalan tersebut selayaknya suatu kerangka yang terorganisir, yang memungkinkan adanya ketergantungan antar komponen dan ketergantungan antar elemen dalam suatu komponen. Kerangka pemikiran tersebut memungkinkan pengambil keputusan untuk mengambil keputusan yang efektif atas persoalan tersebut dengan jalan menyederhanakan, sehingga mempercepat proses pengambilan keputusan yang dilakukan. Adapun salah satu contoh pengambilan keputusan yaitu pengurutan prioritas peremajaan tanaman. Faktor – faktor yang menjadi acuan penting yaitu : Jumlah produksi, umur tanaman, dan jumlah pohon per hektar. Salah satu metode yang cocok untuk menyelesaikannya ialah dengan Analytical Hierarkhi Process AHP. karena metode ini salah satu metode yang dapat melakukan penilaian kriteria yang detail dengan suatu kerangka berfikir yang komprehensif pertimbangan proses hirarki yang kemudian dilakukan penghitungan bobot untuk masing-masing kriteria dalam menentukan proiritas peremajaan tanaman. Hasil pengurutan peremajaan tanaman di dapat dari penjumlahan dari hasil perkalian tiap – tiap hasil perkalian matriks dengan ketiga kriteria. Kriteria yang digunakan disini adalah nilai rata – rata tiap – tiap kriteria dari data sawit tiga tahun terakhir. Output yang ditampilkan tersebut berupa tabel ranking yang berisikan tahun tanam, usia pada tahun 2014, Jumlah pohon per Ha, Jumlah produksi Ton per Ha, kemudian data konversi kriteria – kriteria tersebut, letak kebun areal tanamannya dan hasil akhir bobot. Kata Kunci : AHP, peremajaan tanaman, kriteria, bobot Universitas Sumatera Utara THE PRIORITY SORTING OF REPLANTING USING ANALYTICAL HIERARKHI PROCESS METHODS ABSTRACT The process of supporting decision is basically choosing an alternative for solving a problem. Some problems that often appeared are complex with the most taken aspect or criteria. Basically, each of problems can be solved by viewing that problems as an organized-framework, possibly any dependence among the elements of component. The framework is dedicated to take the decision simply, in order to fasten the process of taking the decision that has been done. One of the sampels in taking the decision is the priority sorting of replanting. The factors that have been important indicator are the quantity of production, the age of the plant, and the amount of the trees per hectare. One of the appropriate methods is Analytical Hierarkhi Process AHP. This method can perform the rating of criteria detailly with comprehensive framework. The consideration of hierarchy process is done by counting the quality of each criteria in deciding the priority of replanting. Results sorting plant rejuvenation obtained from the sum of the results of multiplying each - each matrix multiplication results with all three criteria. The criteria used here is value - average each - each criterion of oil three years of data. The output is displayed in the form of a table containing the planting rank, age in 2014, the number of trees per ha, Total production Tons per Ha, then the data conversion criteria - these criteria, the location of the garden area and the final weight of the plants. Keywords : AHP, replanting, criteria, quality Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Peremajaan Tanaman adalah penggantian tanaman perkebunan, karena sudah rusak tidak menghasilkan dengan tanaman perkebunan yang sama dan dapat dilakukan secara selektif maupun menyeluruh. Tanaman Rusak TR Tanaman Tidak Menghasilkan TTM adalah tanaman yang sudah tua, rusak dan tidak memberikan hasil yang memadai lagi, walaupun ada hasilnya tetapi secara ekonomi sudah tidak produktif lagi produksi kurang dari 15 dari produksi normal. Sampai saat ini beberapa perusahaan perkebunan di Indonesia melakukan peremajaan perkebunan dengan melakukan penyeleksian data – data setiap kebun. Di PTPN 3, ada beberapa faktor yang menentukan bahwa tanaman tersebut harus diremajakan. Faktor – faktor yang menjadi acuan penting yaitu : Tren produksi 3 tahun terakhir, umur tanaman, dan jumlah pohon per hektar. Pengelompokan tanaman dibagi berdasarkan tahun tanam suatu kebun. Maka setiap kebun berbeda arealnya walau di tanam dengan tahun yang sama. Ini akan memudahkan perbandingan jika penurunan produksi tanaman disuatu kebun berbeda jauh dengan produksi tanaman dikebun lainnya dengan catatan tahun tanam sama, maka produksi yang menurun drastis tersebut akan dilakukan peremajaan tanaman. Setiap areal tanaman cepat atau lambat akan melakukan proses peremajaan. Untuk itu perusahaan setiap tahunnya mendata dan menghitung jumlah produksi tanaman dan memprediksi daerah mana saja yang akan diremajakan. Agar mempermudah perusahaan untuk membuat rancangan perancanaan peremajaan Universitas Sumatera Utara tanaman, diperlukan pengurutan tingkat prioritas kelompok tanaman yang akan diremajakan. Jika mengetahui urutan kelompok tanaman mana yang akan diprioritaskan dengan waktu secepat mungkin, maka lebih mudah suatu perusahaan melakukan persiapan anggaran dana untuk mewujudkan peremajaan kelompok – kelompok tanaman tersebut. Dalam konteks perkebunan komersial, yang menjadi tujuan perusahaan yaitu keuntungan yang optimal. Keuntungan optimal perusahaan perkebunan sangat ditentukan oleh sumber pendapatan perusahaan. Secara pasti, hal itu merupakan fungsi produksi dari tanaman yang ditanam dikebun. Atas pertimbangan hal tersebut, salah satu tindakan manajemen yang perlu dilakukan ialah peremajaan tanaman. Salah satu alasan tidak mampu melakukan peremajaan dikarenakan kurang tepat dalam memprediksi anggaran dana. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem yang lebih cepat dan tepat memprediksi areal mana saja yang didahulukan untuk diremajakan. Salah satu metode yang tepat adalah Analytical Hierarkhi Process AHP karena metode ini salah satu metode yang dapat melakukan penilaian criteria majemuk dan detail dengan suatu kerangka berfikir yang komprehensif pertimbangan proses hirarki yang kemudian dilakukan perhitungan bobot untuk masing-masing criteria dalam menentukan proiritas pengajuan sertifikasi sesuai dengan kuota.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana mengetahui urutan areal tanaman yang didahulukan berdasarkan prioritas kebutuhan peremajaan.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui urutan giliran setiap areal tanaman yang akan dilakukan proses peremajaan dengan menggunakan metode Analytical Hierarkhi Process. Universitas Sumatera Utara

1.4. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Input berupa list areal tanaman dan parameter yang mempengaruhi prioritas kebutuhan peremajaan tanaman yaitu : Tren Produksi, Umur Tanaman, Jumlah Pohonha 2. Output berupa ranking areal - areal tanaman kelapa sawit seluruh kebun PTPN3 berdasarkan prioritas kebutuhan peremajaan tanaman. 3. Sumber berdasarkan data dari PTPN3.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut: a. Membantu pengguna dalam menentukan urutan giliran peremajaan tanaman setiap areal tanaman terutama kelapa sawit. b. Memperdalam ilmu peneliti tentang metode Analytical Hierarkhi Process.

1.6. Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini disusun dalam lima bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan berisi tentang hal-hal yang mendasari dilakukannya penelitian serta mengidentifikasi masalah penelitian. Bagian-bagian yang terdapat dalam bab pendahuluan ini terdiri atas latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab tinjauan pustaka berisi landasan teori, kerangka pikir dan hipotesis yang diperoleh dari acuan yang mendasari dalam melakukan penelitian ini Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODOLOGI

Pada bab metodologi berisi metodologi penelitian yang dilakukan dalam menerapkan metode Analytical Hierarkhi Process dalam penghitungan bobot menggunakan parameter yang mendukung peremajaan tanaman.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN