tersebut menjadi perilaku itu dengan catatan bahwa sepanjang terdapat peluang Ajzen, 2005. Niat menggunakan kontrasepsi KB sebagaimana yang diungkap Ajzen
2005 dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal,faktor eksternaldan kontrol.Faktor internal merupakan keyakinan individu mengenai perilaku yang
menentukan sikap dan faktor eksternal merupakan keyakinan normatif yang menentukan norma subjektif, sedangkan faktor kontrol merupakan keyakinan
individu untuk mengontrol berbagai faktor yang menjadi penentu dilakukannya perilaku tersebut.
Ajzen dan martin fishbein 1975 mendefinisikan intens atau niat ini sebagai kemungkinan subjektif subjektif probability untuk berperilaku tertentu, mengukur
niat berarti mengukur kemungkinan seseorang tentang akan berperilaku tertentu atau tidak. Anwar dkk 2005,niat merupakan akumulasi tiga faktor yakni:
a. Sikap
Sikap didefinisikan sebagai perasaan umum seseorang terhadap suatu objek, yakni tentang evaluasinya apakah menyenangi atau tidak pada objek tersebut.Objek
dalam sikap adalah perilaku itu sendiri. Sikap terhadap perilaku adalah penilaian subjektif dari individu menyangkut pengetahuan dan keyakinan tentang perilaku
tertentu, baik buruknya, keuntungan dan manfaatnya. Berdasarkan theory of planned behavior, sikap ditentukan oleh adanya keyakinan tentang konsekuensi dari tingkah
laku atau disebut dengan keyakinan bertingkah laku behavioral belefs. Sikap juga ditentukan oleh evaluation toward objek, yakni penilaian seseorang terhadap hasil-
hasil yang dimunculkan di dalam suatu perilakuatau mengarah pada penilaian positif
Universitas Sumatera Utara
atau negatif dari individu terhadap perilaku tertentu yang ingin dilakukannya.Sikap terhadap perilaku ditentukan oleh keyakinan. Fishbein dan Ajzen 1975
menggungkapkan keyakinan merujuk kepada penilaian subjektif PUS berkaitan dengan berbagai aspek dari dunianya dan pemahaman PUS mengenai diri dan
lingkungannya. Keyakinan diperoleh dengan menghubungkan manfaat dan atau kerugian yang akan diperoleh. Keyakinan dapat memperkuat sikap terhadap perilaku
apabila penilaian yang dilakukan dapat memberikan keuntungan.
b . Norma Subyektif
Norma subjektif adalah persepsi individu mengenai tekanan sosial atau lingkungan untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku tertentu. Persepsi ini
sifatnya subjektif sehingga faktor lingkungan disebut juga norma subjektif. Norma subjektif dipengaruhi oleh keyakinan individu yang diperoleh atas pandangan orang
lain disekitarnya seperti: orang tua, suamiistri, teman kantor dan orang–orang yang terdekat dengan individu tersebut.
Ajzen 2005 mengemukakan bahwa individu meyakini bahwa sebahagian besar orang lain berpengaruh dalam kehidupannya berfikir bahwa ia harus melakukan
suatu perilaku tertentu akan merasakan tekanan bahwa ia harus melakukan perilaku tersebut, sebaliknya apabila individu meyakini bahwa sebahagian besar orang lain
yang berpengaruh baginya tidak mendukungnya melakukan perilaku tersebut, maka ia akan memiliki keyakinan untuk menolak melakukan perilaku tersebut. Norma
subjektif juga ditentukan oleh keinginan individu untuk memenuhi tuntutan yang dikenalkan padanya.
Universitas Sumatera Utara
Dalam model theory of reasoned action dan theory of planned behavior, normasubjektif adalah fungsi dari normative beliefs, yang mewakili persepsi
mengenai preferensi signficant others mengenai apakah perilaku tersebut harus dilakukan. Model ini mengkuantifikasi beliefs dengan mengalihkan kemungkinan
subjektif seorang significant other disebut referent berpikir bahwa seseorang harus melaksanakan perilaku tersebut dengan motivasi seseorang untuk mengikuti
motivation to comply apa yang ingin dilakukan oleh referent. Presentasi dari tuntutan atau tekanan lingkungan yang dihayati individu
menunjukan keyakinan individu atas adanya persetujuan atau tidak dari figur-figur sosial jika ia melakukan suatu perbuatan. Figure sosial yang penting bisa saja
termasuk didalamnyaorang tua, teman dekat, suami, atau istri rekan kantor, semuanya tergantung pada jenis tingkah lakunya. Norma subjektif dibentuk dari 2 aspek yakni
keyakinan normative dan keinginan seseorang untuk berperilaku sesuai dengan harapan lingkungan
c. Persepsi Kontrol Perilaku