Wanita dibawah umur 17 tahun lebih sering mengalami kematian karena persalinan dan tubuh belum cukup matang untuk melahirkan. Bayi-bayi mereka
lebih sering meninggal sebelum mencapai umur 1 tahun. b. Terlalu Tua
Wanita usia subur yang sudah tua akan mengalami bahaya, terutama bila mereka mempunyai masalah kesehatan lain atau sudah terlalu banyak melahirkan.
c. Terlalu Dekat Tubuh wanita memerlukan waktu untuk memulihkan tenaga dan kekuatan
diantara kehamilan. d. Terlalu Banyak
Seorang wanita dengan anak lebih dari 4 akan lebih sering mengalami kematian karena perdarahan setelah persalinan dan penyebab lain BKKBN, 2008.
2.4Metode Kontrasepsi IUD Intra Uterina Device
IUD adalah suatu alat plastik atau logam kecil yang dimasukan kedalam uterus melalui karnalis servikalis dengan cara kerja utamanya adalah mencegah
pembuahan dengan pemakaian alat khusus oleh dokter, bidan, para medis lain yang sudah dilatih Penditdkk,2006.
2.4.1 Jenis-jenis Kontrasepsi IUD
Adapun jenis-jenis kontrasepsi IUD yang diungkapkan Saifuddin 2004 yaitu:
1. Menurut bentuknya IUD dibagi menjadi:
Universitas Sumatera Utara
a. Bentuk terbuka oven device, misalnya : LippesLoop, CUT, Cu-7. Marguiles,
Spring Coil, Multiload, Nova-T. b.
Bentuk tertutup closed device. misalnya: Ota-Ring, Atigon, dan Graten Berg Ring.
2. Menurut tambahan atau metal:
a. Medicated IUD, misalnya: Cu T 200, Cu T 220, Cu T 300, Cu T 380 A, Cu-7, Nova T, ML-Cu 375.
b. Un Medicated IUD, misalnya: Lippes Loop, Marguiles, Saf-T Coil, Antigon. IUD yang banyak dipakai di Indonesia dewasa ini dari jenis unmedicated
adalah Lippes Loop dan dari jenis Medicated adalah Cu-T 380 A, Multiload 375 dan Nova-T.
Pada jenis Medicated IUD angka yang tertera dibelakang IUD menunjukkan luasnya kawat halus tembaga yang ditambahkan, misalnya Cu T 220 berarti
tembaga adalah 200 mm
2
. Menurut Hartanto 2004, IUD mengandung hormonal :
1. Progestasert-T = Alza T a. Panjang 36 mm, lebar 32 mm, dengan 2 lembar benang ekor warna hitam.
b. Mengandung 38 mg progesteron dan barium sulfat, melepaskan 65 mcg progesteron per hari.
c. Tabung insersinya berbentuk lengkung. d. Daya kerja :18 bulan.
2. LNG-20
Universitas Sumatera Utara
a. Mengandung 46-60 mg Levonorgestrel, dengan pelepasan 20 mcg per hari. b. Sedang diteliti di Finlandia.
c. Angka kegagalan kehamilan sangat rendah yaitu0,5 per 100 wanita per tahun.
d. Penghentian pemakaian oleh karena persoalan-persoalan perdarahan ternyata lebih tinggi dibandingkan IUD lainnya, karena 25 mengalami amenore atau
perdarahan haid yang sangat sedikit.
2.4.2. Mekanisme Kerja Alat Kontrasepsi IUD
Mekanisme kerja IUD yang dililiti kawat tembaga mungkin berlainan. Tembaga dalam konsentrasi kecil yang dikeluarkan ke dalam rongga uterus juga
menghambat khasiat anhidrase karbon dan fosfatase alkali. IUD yang mengeluarkan hormon juga menebalkan lendir sehingga menghalangi pasasi sperma Prawirohardjo,
2005. Lebih lanjut Saifuddin 2004 menjelaskan bahwa mekanisme kerja IUD
adalah: a.
Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopi. b.
Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri. c.
IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu walaupun IUD membuat sperma sulit ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampuan sperma untuk fertilisasi. d.
Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur ke dalam uterus.
Universitas Sumatera Utara
2.4.3. Jangka Waktu Pemakaian Kontrasepsi IUD