3.3.2. Sampel
Jumlah sampel dapat dihitung dengan menggunakan rumus Lemeshow 1997, sebagai berikut:
2 2
1 2
1
1 1
o a
a a
o
P P
P P
z P
P z
n −
− +
− =
− −
β α
Keterangan: n
= Besar sampel z
1- α2
= Tingkat kemaknaan satu arah α=0.05, Zα =1.96
z
1- β
= Nilai deviasi standar pada β10 = 0,842
Po = Proporsi pengetahuan tentang kontrasepsi IUD = 50 0,5
Pa = Proporsi yang diharapkan berbeda 20, sehingga proporsi yang
diharapkan 70 0,7 Dengan menggunakan rumus tersebut di atas, maka jumlah sampel dalam
penelitian ini dapat dikalkulasikan sebagai berikut :
2 2
1 2
1
1 1
o a
a a
o
P P
P P
z P
P z
n −
− +
− =
− −
β α
2 2
5 ,
7 ,
7 ,
1 7
, 282
, 1
5 ,
1 5
, 96
, 1
− −
+ −
= n
n = 04
. .
3861 ,
98 ,
2
+ =
04 .
868 ,
1 = 46,6
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh jumlah sampel minimal sebanyak 48 orang ibu PUS yang perlakukan konseling perlakuan. Kemudian
ditentukan ibu PUS yang tidak mendapat perlakukan konseling kontrol dengan perbandingan 1:1, sehingga jumlah sampel kontrol 48 orang. Maka jumlah
Universitas Sumatera Utara
keseluruhan sampel adalah 96 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi:
a. Ibu yang menjadi akseptor KB
b. Ibu bersedia menjadi responden.
c. Mendapat persetujuan suami sebagai sampel dalam penelitian ini.
d. Pendidikan responden minimal sekolah dasar.
Kriteria ekslusi: a.
Tidak menggunakan kontrasepsi IUD dan kontrasepsi Mantap MOW b.
Berumur di atas 45 tahun c.
Ibu yang tidak menggunakan metode kontrasepsi. Prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Sebelum dilakukan kegiatan, terlebih dahuludilakukan pemberitahuankepada PUS
tentang jadwal tanggal, hari dan materi kegiatan berlangsung. Hal ini dilakukan jika telah ada kesepakatan antara penulis, responden dan izin dari instansi yang
terkait. -
Kegiatan konseling berisikan materi tentang kontrasepsi KB meliputi, pengertian, cara kerja, jangka waktu penggunaan, persyaratan penggunaan, keuntungan efek
samping, cara pemasangan, dan kontraindikasi. -
Kegiatan konseling menggunakan media dalam menyampaikan pesan tentang kontrasepsi KB dengan alatbantu pengambilan keputusan.
- Kegiatan konseling dilakukan dilakukan 4 oleh petugas konselor dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Aceh Tengah yang telah mengikuti pelatihan konseling. Masing masing jumlah kelompok terdiri dari 12 orang.
Universitas Sumatera Utara
- Kegiatan konseling dilakukan pada pukul 8.30 WIB yang diselenggarakan pada
minggu ketiga tanggal 23 April 2013 dengan tahapan pra konseling, tahapan permulaan, tahapan transisi, tahap kerja dan tahap akhir.
- Setelah kelompok perlakuan dan kontrol mengikuti pre-test di aula Desa Blang
Mancung. Setelah melakukan pre-test penulis dibantu petugas kesehatan mengumpulkan lembar pre-test yang terisi dengan lengkap.
- Kemudian kelompok kontrol dapat meninggalkan aula dan mengikuti kegiatan
posyandu. Kelompok perlakukan diberi konseling tentang kontrasepsi IUD. Setelah kegiatan konseling selesai, para peserta diberikan post-test untuk
mengetahui tingkat pengetahuan dan niat PUS tentang kontrasepsi IUD. Model rancangan sebagai berikut :
Kelompok perlakukan 1 : 01 X 02
Kelompok kontrol 2 : 03
04 Keterangan:
01 dan 03 : Pre-test pada kelompok perlakukan dan kontrol untuk mengetahui
pengetahuan dan niat PUS terhadap kontrasepsi IUD. X
: Perlakuan dengan memberikan konseling. 02
: Post-test pada kelompok perlakukan untuk mengetahui
pengetahuan dan niat PUS terhadap kontrasepsi IUD setelah diberikan konseling.
04 : Post-test pada kelompok kontrol untuk mengetahui pengetahuan
dan niat PUS terhadap kontrasepsi IUD.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Metode Pengumpulan Data