Permasahan Penelitian Tujuan Penelitian

terlalu dekat serta keterlambatan kesuburan ibuserta gangguan kesehatan akibat efek samping kontrasepsi. Saifuddin, dkk. 2004. Pencapaian peserta KB 50 PUS merupakan masa transisi, sedangkan bila mencapai 70-75 baru akan berarti dalam upaya pengaturan kelahiran dan jumlah yang dapat diatasi oleh pertumbuhan ekonomi Manuaba, 2001. Program KB dapat dioptimalkan apabila PUS mengetahui dan memahami manfaat KB khusus IUD untuk menjaga kesehatan reproduksinya. Dalam pemberian konseling kepada PUS mengandung nilai-nilai yang dianjurkan pemerintah dengan 2 anak baik laki-laki maupun perempuanmerupakan salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan angka proporsi penduduk, kesehatan ibu dan anak serta meningkatkan kesejahteraan keluarga kecil dan bahagia. Berdasarkan fenomena dan pendapat di atas, penulis ingin meneliti tentang ”Pengaruh Konseling Keluarga Berencana terhadap Pengetahuan dan Niat Pasangan Usia Subur tentang Kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Mancung Kabupaten Aceh Tenggah”.

1.2. Permasahan Penelitian

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh konseling keluarga berencana terhadap pengetahuan dan niat pasangan usia subur tentang kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Mancung Kabupaten Aceh Tengah. Universitas Sumatera Utara

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh konseling keluarga berencana terhadap pengetahuan dan niat pasangan usia subur tentang kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Mancung Kabupaten Aceh Tengah. 1.4.Hipotesis Ada pengaruh konseling keluarga berencana terhadap pengetahuan dan niat pasangan usia subur tentang kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Mancung Kabupaten Aceh Tengah. 1.5. Manfaat Penelitian 1. Bahan masukan kepada Dinas Kesehatan Aceh Tengah dalam mengambil kebijakan tentang program KB khusus kontrasepsi IUD melalui konseling. 2. Bahan masukan bagi Puskesmas Blang Mancung untuk melaksanakan program kesehatan reproduksi yaitu program KB melalui konseling. 3. Manfaat bagi ilmu pengetahuan dalam penelitian ini sebagai bahan kajian dalam menerapkan program kesehatan reproduksi khususnya Keluarga Berencana. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Davenport and Prusak 2001 mendefinisikan pengetahuan sebagai kombinasi dari kerangka pengalaman, informasi,kontekstual, nilai-nilai dan pandangan ahli yang memberikan kerangka kerja untuk mengevaluasi dan memadukan pengalaman dan informasi. Dengan kata lain, pengetahuan adalah kombinasi dari informasi dan pengalaman. Achterbergh Vriens 2002 lebih jauh menuliskan bahwa pengetahuan memiliki 2 fungsi yakni: pertama, berfungsi sebagai latar belakang untuk pengkajian gejala, yang sebaliknya akan memungkinkan pelaksanaan tindakan.Fungsi kedua adalah untuk menilai apakahbentuk tindakan akan memberikan hasil yang diharapkan dan untukmenggunakan penilaian dalam memutuskan cara mengimplementasikan tindakan-tindakan tersebut. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang overbehaviour. Berdasarkan pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan Notoatmodjo, 2007. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner berisi materi yang ingin diukur dari responden Azwar, 2003. Universitas Sumatera Utara Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan Notoatmodjo, 2007, yaitu: a. Tahu know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang I pelajari atau rangsangan yang telah di terima. Oleh sebab itu, “tahu”ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya. b. Memahami comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, dan sebagainya terhadap objek yang telah dipelajari, misalnya dapat menjelaskan mengapa harus makan yang bergizi. c. Aplikasi application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang riil sebenarnya. Aplikasi ini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam penghitungan-penghitungan hasil penelitian dapat menggunakan prinsip- Universitas Sumatera Utara prinsip siklus pemecahan masalah problem solving cycle di dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan. d. Analisis analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja ,dapat menggambarkan membuat bagan, membedakan, memisahkan, mengelompokan, dan sebagainya. e. Sintesis syntesis Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam satu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun suatu formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada, misalnya dapat menyusun, merencanakan, meringkas, menyesuaikan dan sebagainya. f. Evaluasi evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan diatas. Universitas Sumatera Utara Indikator-indikator untuk mengetahui tingkat pengetahuan seseorang dapat diukur berdasarkan pengetahuan tentang kesehatan meliputi gejala-gejala yang timbul akibat menggunakan alat kontrsepsi IUD, manfaat yang dirasakan, dan cara pemeliharaan kesehatan yaitu penggunaan alat kontrasepsi Notoatmodjo, 2007.

2.2. Niat

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Keluarga Berencana (KB) dengan Pelaksanaan KB di Kecamatan Sei Kanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan

1 62 79

Pengaruh Konseling Keluarga Berencana terhadap Pengetahuan dan Tindakan Pasangan Usia Subur (PUS) dalam Pemakaian Alat Kontrasepsi IUD di Kecamatan Sekerak Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2015

0 1 17

Pengaruh Konseling Keluarga Berencana terhadap Pengetahuan dan Tindakan Pasangan Usia Subur (PUS) dalam Pemakaian Alat Kontrasepsi IUD di Kecamatan Sekerak Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2015

0 0 2

Pengaruh Konseling Keluarga Berencana terhadap Pengetahuan dan Tindakan Pasangan Usia Subur (PUS) dalam Pemakaian Alat Kontrasepsi IUD di Kecamatan Sekerak Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2015

0 0 9

Pengaruh Konseling Keluarga Berencana terhadap Pengetahuan dan Tindakan Pasangan Usia Subur (PUS) dalam Pemakaian Alat Kontrasepsi IUD di Kecamatan Sekerak Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2015

0 1 34

Pengaruh Konseling Keluarga Berencana terhadap Pengetahuan dan Tindakan Pasangan Usia Subur (PUS) dalam Pemakaian Alat Kontrasepsi IUD di Kecamatan Sekerak Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2015

0 1 4

Pengaruh Konseling Keluarga Berencana terhadap Pengetahuan dan Tindakan Pasangan Usia Subur (PUS) dalam Pemakaian Alat Kontrasepsi IUD di Kecamatan Sekerak Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2015

0 0 36

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - Pengaruh Konseling Keluarga Berencana terhadap Pengetahuan dan Niat Pasangan Usia Subur tentang Kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Mancung Kabupaten Aceh Tengah

0 0 39

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Konseling Keluarga Berencana terhadap Pengetahuan dan Niat Pasangan Usia Subur tentang Kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Mancung Kabupaten Aceh Tengah

0 1 13

Pengaruh Konseling Keluarga Berencana terhadap Pengetahuan dan Niat Pasangan Usia Subur tentang Kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Mancung Kabupaten Aceh Tengah

0 0 16