Bentukinteraksisosialyang paling banyakdi lakukanolehsiswa SMA SantoThomas1Medanadalahpersesuaian.Remajalebihmemiliki tujuan hidup
ke arahyang positif, dimanamerekalebih
mudahberinteraksi denganbaik,memiliki
empatiyang baik,danjugamenganggapbahwa temanyang
lainmemilikihakyangsamadenganmereka.Halinisesuai dengantujuandaripersesuaianyaitu
mengurangipertentanganantar individuakibatperbedaanpendapat, dan
mencegahperbedaanpendapat yangbersifatsementara.
Hal ini menunjukkan bahwa remaja di SMA Santo Thomas 1 Medanmemilikiinteraksisosialyangcukupdanmemenuhisetiapaspek
interaksisosial.
5.2.2 MotivasiBelajar
Berdasarkanhasilanalisadatamotivasi belajarremajadiSMA SantoThomas 1Medanmemperolehhasildari291respondenbahwa terdapat
14 orang 4,8 memiliki motivasi belajar yang cukup, sedangkan 277 orang95,2 memilikimotivasibelajar yangbaik.
Motivasibelajarmerupakankeseluruhandayapenggerakdalam diriseseorangyang
menimbulkankegiatanbelajaryang menjamin
kelangsungandarikegiatanbelajardanyang memberikanarahpada
kegiatanbelajar,sehinggatujuanyangdikehendakiolehseseorang dapat tercapai.Motivasibelajarmemegangperananpenting dalammemberikan
gairahatausemangatdalambelajar,sehinggasiswayangbermotivasikuat
Universitas Sumatera Utara
memilikibanyakenergiuntukmelakukankegiatanbelajarDhitaningrum dan Izzati, 2013.
Menurutpenelitian Wahyuni2009 mengatakan bahwa tingginya motivasibelajar individu karena adanyaminatdan rasa antusiasmedalam
dirisiswayang tinggi,motivasipersiapanbelajaryang dilakukanoleh
individuantaralain belajar sebelumpelajarandimulai, menyiapkanbuku danperlengkapanbelajar,berusahauntukmendapatkannilaiyangbaik, dan
menentukan jadwalbelajar sesuaikeinginannya. Seseorang
akanmemilikimotivasibelajaryang tinggibilaia
menyadaridan memahami tujuan yang akan dicapainya.Bilaseseorang memahami cita-citanya secara baik, maka ia akan terdorong untuk semakin
giatbelajar Dariyo, 2004. Motivasi belajar dipengaruhi oleh cita- cita yang telah
direncanakan oleh proses belajar yang dilakukan tersebut, kebutuhan untukmendapatkanpenghargaan,kebutuhanuntuk
aktualisasidiri,dan kebutuhanuntukmemahamisertamenguasaiapayang dipelajari Niewhoff,
2004 dalamIndie2009. Menurutpenelitian Mulyaningsih 2014, mengatakan bahwa
seseorangyang memilikimotivasibelajaryang
tinggiakanselalubekerja keras,tangguh,tidakmudahputus asa,berorientasikemasadepan, menyenangi
tugasyang memilikikesulitan
sedang, dan bertanggung jawab
dalammemecahkan masalah.
Universitas Sumatera Utara
5.2.3 Hubunganinteraksisosialdenganmotivasibelajarpadaremajadi SMA SantoThomas1 Medan
Analisis hubunganinteraksisosialdenganmotivasibelajarremaja menunjukanbahwaadanyahubunganyang
cukupbermaknaantarakedua variabel. Hubungan keduavariabel cukup r= 0,481. Hasilujistattistik lebih
lanjutdisimpulkan, adanyahubunganyangbermakna
antara interaksi
sosialdengan motivasibelajar responden p=0,000. Hasilpenelitian
sejalandenganpenelitianyang dilakukanoleh Jayantri2014, interaksisosial mempunyaihubunganyang signifikan dengan
motivasi belajar p
value
= 0,000 yang hubungannya sedang r=0,493danarahhubunganyang positif.PadapenelitianNuriza2010,
dikatakanbahwakoefisienkorelasi atau r
hitung
variabelinteraksisosial dengan variabelmotivasibelajar sebesar 0,655.
Nuriza2010dalampenelitiannyainteraksisosialyang kondusif danedukatifakanmeningkatkan motivasibelajarseseorang baikitu motivasi
internal maupun motivasi eksternal dan hasil belajar yang optimal. Adapun penelitian lainnya dengan judul hubungan antara interaksi
sosialdenganprestasibelajarmenyatakanbahwa Adahubungan
tidak langsungyangpositifdansignifikanantaravariabelinteraksi teman dengan
prestasibelajarmelalui motivasibelajar danbesarnyasumbangan
tidak langsunginisebesar 0,0717 7,174.
Aprihastanto 2012, mengutarakan adanyaketerkaitan peran dari interaksisosialdalamkelompoktemansebayadanmotivasibelajarsecara
Universitas Sumatera Utara
bersama-samadiindikasikanmampu meningkatkanprestasibelajar
yang dicapaiolehpesertadidikbaikdidalam
anggotakelompokmaupundi luar
anggotakelompok sebaya Darajat 2013,padapenelitiannyamengatakanbahwa
terdapat hubungan interaksisosial teman sebayadengan motivasibelajar siswadi
SMKN6Bandungdengan koefisien korelasi0,6262. Hasilpenelitianjugasesuaidenganteoriyang menunjukanbahwa salah
satu faktor lingkungan sosial yang turut berperan dalam proses belajar pesertadidik
adalah lingkungan
institusipendidikan. Lingkungan
institusipendidikanadalahlingkunganyang banyakmempengaruhi kegiatan belajar pesertadidik selainlingkungan keluargaSyah, 2005.
Susanti, 2015 menyatakan dalampenelitiannyabahwa terdapat hubunganinteraksisosial denganmotivasibelajardi
SMKPGRIKediri tahunajaran20142015yaknidarihasilperhitungandenganN=52
siswa, diperolehkoefisiensebesar0,766koefisienr
tabel
padatarafsignifikan5 sebesar 0,279.
Berdasarkan beberapahasilpenelitian, makadapatdisimpulkan
bahwaadanyahubunganinteraksisosial denganmtoivasibelajarremaja dalamprosespembelajaran.Interaksisosialyangbaikyang
terjadiantara individudapatmempengaruhimotivasibelajar seseorang.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkanhasilpenelitianinidapat disimpulkandari291 responden terdapatbahwasebanyak 154 responden memiliki interaksi sosialyang
baik137responden 47,1, cukupsebanyak154responden
52,9,dantidakmemiliki interaksisosialyang rendah,sedangkanuntuk
motivasi belajar sebanyak 277 responden95,2 memiliki motivasi belajar yang baik, sebanyak 14 responden 4,8 memiliki motivasi
belajaryang cukupdantidakadayangmemiliki motivasibelajaryang rendah. Berdasarkanhasiltersebutdidapatkan
adanyahubunganinteraksi sosial dengan motivasi belajar pada remaja di SMASanto Thomas 1
Medanyang cukupdanarahhubungannyapositif.Dapatdisimpulkan
bahwainteraksisosialyang cukupyang
terjadipadaremajadapat mempengaruhi motivasibelajar . Namun, jika lebih baik lagi apabila
interaksisosialyangterjadipadaremaja memperoleh hasilyangbaik maka motivasibelajar pun semakinmeningkat.
Universitas Sumatera Utara