5.1.2 Interaksisosial remaja
Hasilpenelitian menunjukkan bahwa interaksisosialyang terjadi padaremajadiSMA
SantoThomasadalahmayoritascukupyaitu154 orang 52,9.Adapundatavariabel
interaksisosialremajadapatdilihat pada tabel5.1.2
Tabel5.1.2 Tabeldistribusifrekuensidanpersentaseinteraksisosialremaja diSMASantoThomas1 Medann=291
Kategori Frekuensif
Persentase Baik
137 47,1
Cukup 154
52,9 Kurang
Total 291
100
5.1.3 Motivasibelajar remaja
Hasilpenelitian menunjukkanbahwa
motivasibelajarpadaremaja diSMASantoThomas adalahbaikyaitu277orang95,2Adapundata variabel
motivasibelajarremajadapatdilihatpadatabel5.1.3.
Tabel5.1.3 Tabeldistribusifrekuensidanpersentasemotivasibelajar remaja diSMASantoThomas1 Medann=291
Kategori Frekuensif
Persentase Baik
277 95,2
Cukup 14
4,8 Kurang
Total 291
100
5.1.4 HubunganinteraksisosialdenganmotivasibelajarremajadiSMA SantoThomas1 Medan
Analisis hubunganinteraksisosialdenganmotivasibelajarremaja menunjukkan nilair positif, artinyasemakin baik interaksisosialremaja
makamotivasibelajarremajajugaakansemakinbaik.Hubunganvariabel
Universitas Sumatera Utara
dependen dan variabel independen adalah cukupr=0,481. Hasiluji statistikalebihlanjutdapatdisimpulkanbahwaadanyahubungan yang
bermaknadansignifikanantarainteraksi sosialdenganmotivasibelajar remaja 0,000. Dari hasil analisis korelasi spearman, maka dapat
diketahuibahwahipotesis penelitianterbuktiyakniadanyahubungan interaksi sosial dengan motivasi belajar pada remaja di SMA Santo Thomas1
Medan.Dapatdilihatpadatabel4.
Tabel5.1.4.HasilujiSpearmanHubunganinteraksisosialdenganmotivasi belajar remaja
Variabel1 Variabel2 r p-value
Interaksisosial Motivasibelajar 0,481 0,00
Universitas Sumatera Utara
5. 2 Pembahasan
Padapembahasan peneliti ingin mencoba menjawab pertanyaan penelitian yaitugambaraninteraksisosialremaja,gambaran motivasi belajar
remajadan adakah hubungan interaksisosialdengan motivasi belajar remajadiSMA Santo Thomas1 Medan.
5.2.1 InteraksiSosial
Berdasarkan hasil analisa data interaksi sosial remaja di SMA SantoThomas1Medan
terhadap291respondenbahwaterdapat154orang 52,9memilikiinteraksi sosialyangcukupdansebanyak137orang 47,1
memilikiinteraksisosialyangbaik. Hasilanalisis dataditemukanbahwaadasebanyak154orang
memilikiinteraksisosialyang cukup,yang
artinyaremajasudahmampu melakukan interaksisosial dengan oranglain. Menurut Walgito 2010,
interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu yang lain,individuyang satumempengaruhiindividuyang lainatau sebaliknya, jadi
terdapatadanyahubungan timbalbalik. Interaksisosial adalah kontak hubungan timbalbalik dan respon
antarindividudankelompokMaryatidan Suryawati,2003dalamSusanti, 2015.Interaksisosialmerupakansuatu hubunganantarsesamamanusia yang
salingmempengaruhisatusamalainbaikitudalamhubunganantar individu,
antar kelompok , maupun antar
inidividu dan kelompok.
Universitas Sumatera Utara
Aprihastanto2012,mengatakanbahwainteraksisosial dalam kelompok
temansebayaakanmenumbuhkanmotivasidalamdirisiswa terutamadalamkegiatan belajar.
MenurutPrayitno2006,mengatakan bahwainteraksiteman sebayamemungkinkanremajauntuk belajarketrampilansosial,
mengembangkanminatyangsama,dansaling membantumengatasi kesulitan dalamrangkapencapaian kemandirian.
Lestari2011 mengatakan bahwaberadapadasuatu lingkungan sosialyang
sama,setiapindividudidorong untukberinteraksidengan individulain.Interaksiyang
sering terjadidilingkungansekolahadalah
interaksi antaraguru dengansiswa, dan siswadengan siswa lainnya. Interaksisosialteman sebayayang baikdapat mempengaruhisiswauntuk
mencapaihasilbelajar yangoptimal. MossdanTubs2000,dalam Junita,2012,mengutarakansesuatu yang
membuatindividucenderung memilihdengansiapaindividutersebut
berkomunikasi.Bersosialisasidenganorang laintidakdapatdipungkiri
individu akan menyatakan kesukaannyaketikamemilih teman bahkan ketikadihadapkan padasituasiterpaksaberkomunikasidenganorang- orang
yangbukan pilihan individu itu sendiri. Individumelakukan
interaksisosialsebagaisuatuprosesyang dilakukanuntukmenyatakanidentitas dirinyakepadaoranglaindan menerima
pengakuan atas identitas diri tersebut dari kemampuannya dalamberinteraksisosialLiliweri, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Bentukinteraksisosialyang paling banyakdi lakukanolehsiswa SMA SantoThomas1Medanadalahpersesuaian.Remajalebihmemiliki tujuan hidup
ke arahyang positif, dimanamerekalebih
mudahberinteraksi denganbaik,memiliki
empatiyang baik,danjugamenganggapbahwa temanyang
lainmemilikihakyangsamadenganmereka.Halinisesuai dengantujuandaripersesuaianyaitu
mengurangipertentanganantar individuakibatperbedaanpendapat, dan
mencegahperbedaanpendapat yangbersifatsementara.
Hal ini menunjukkan bahwa remaja di SMA Santo Thomas 1 Medanmemilikiinteraksisosialyangcukupdanmemenuhisetiapaspek
interaksisosial.
5.2.2 MotivasiBelajar