imunisasi tetanus toksoid secara lengkap dibandingkan ibu pendidikan tinggi. Walaupun pendidikannya rendah namun mereka sering mengikuti penyuluhan tentang kesehatan ibu
hamil, dan selalu patuh memeriksakan kehamilannya ke petugas kesehatan serta adanya dukungan suami maupun kader untuk melakukan imunisasi TT secara lengkap guna
untuk melindungi kesehatan ibu dari infeksi tetanus dan bayinya dari tetanus neonatorum.
Hal ini tidak sejalan dengan teori Notoatmodjo bahwa tingkat pendidikan akan mempengaruhi tingkat penguasaan responden terhadap derajat kesehatannya, karena
dalam pendidikan terjadi proses pembelajaran yang selanjutnya akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam melakukan tindakan pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan Notoatmodjo, 2005
5.1.3 Paritas Ibu Hamil Terhadap Tindakan Imunisasi Tetanus Toksoid
Hasil penelitian diketahui bahwa lebih banyak responden berparitas multipara 110 76,4 dan dari 110 sebanyak 38 orang 34,5 melakukan tindakan imunisasi
tetanus toksoid. Hasil analisis bivariat menggunakan chi-square menunjukkan bahwa paritas mempunyai hubungan signifikan terhadap tindakan imunisasi tetanus toksoid
dengan diperoleh p-value 0,05. Hasil uji regresi logistik berganda diperoleh p-value 0,013 dan nilai koefisien regresi exp B 3,895 artinya ibu dengan paritas multipara
lebih berpeluang untuk melakukan tindakan imunisasi tetanus toksoid yaitu 3,895 kali lebih tinggi dibandingkan ibu dengan paritas primipara dengan interval kepercayaan
1,355 – 11,362. Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa sebagian besar tindakan imunisasi
tetanus toksoid dalam kategori multipara melakukan tindakan imunisasi tetanus
Universitas Sumatera Utara
toksoid. Hal ini dikarenakan ibu hamil multipara telah mendapatkan pengalaman- pengalaman dari kehamilan sebelumnya untuk lebih menyiapkan diri dalam proses
kehamilan berikutnya, agar lebih aman dalam proses persalinan. Namun, ibu yang primipara cenderung lebih telat memulai perawatan kehamilan dibandingkan
kelompok ibu multipara Seorang ibu hamil akan mengharapkan persalinan berjalan dengan aman,
nyaman tanpa komplikasi. Agar proses persalinan ibu dan bayinya sehat, ibu harus mempersiapkan diri dengan berbagai informasi tentang hal-hal yang menyangkut
persalinan dalam hal memilih tempat bersalin maupun tenaga penolong persalinan sehingga apabila ditemui kesulitan komplikasi persalinan dapat segera dilakukan
dan lebih memadai. Ibu primipara seharusnya lebih banyak melakukan persiapan diri seperti mencari informasi baik dari media maupun dari ibu-ibu yang pernah
melakukan persalinan, bertujuan untuk dalam proses persalinan tidak terjadi komplikasi.
Hasil penelitian Pratiwi 2013 menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan kelengkapan imunisasi tetanus toksoid. Hasil
penelitian diperoleh paritas ibu hamil sebagian besar adalah pada paritas multipara hal ini disebabkan karena pada kelompok paritas multipara lebih banyak mengetahui
manfaat imunisasi tetanus toksoid terkait dengan pengalamannya terdahulu yang sudah beberapa kali mengalami kehamilan dan persalinan sedangkan paritas terendah
terdapat pada paritas primipara yang disebabkan karena belum mengetahui pentingnya imunisasi tetanus toksoid.
Universitas Sumatera Utara
Nanda 2013 menyatakan bahwa paritas ibu mempengaruhi pengetahuan ibu dikarenakan ibu yang telah memiliki beberapa orang anak akan lebih punya
pengalaman dibandingkan ibu yang baru memiliki 1 orang anak, pengalaman yang didapat akan menambah wawasan dan pengetahuan ibu.
5.1.4 Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Tindakan Imunisasi Tetanus Toksoid