Paritas Pengetahuan Faktor Predisposisi Yang Mempengaruhi Tindakan Imunisasi Tetanus

Nanda 2013 menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan responden maka semakin baik pula pengetahuannya tentang pemberian imunisasi tetanus toksoid. Hal ini menggambarkan responden yang berpendidikan tinggi maka wawasannya semakin terbuka semakin mudah untuk memahami suatu informasi.

2.5.3 Paritas

Kata paritas berasal dari bahasa Latin, pario, yang berarti menghasilkan. Secara umum, paritas didefinisikan sebagai keadaan melahirkan anak baik hidup ataupun mati, tetapi bukan aborsi, tanpa melihat jumlah anaknya. Berdasarkan jumlahnya, maka paritas seorang wanita dapat dibedakan menjadi: a. Primipara, yaitu wanita yang telah pernah melahirkan sebanyak satu kali b. Multipara yaitu wanita yang telah melahirkan sebanyak dua hingga empat kali c. Grandemultipara yaitu wanita yang telah melahirkan sebanyak lima kali atau lebih Paritas mempengaruhi pengetahuan ibu dikarenakan ibu yang telah memiliki beberapa orang anak akan lebih punya pengalaman dibandingkan ibu yang baru memiliki anak satu atau dua. Nanda 2013 menyatakan bahwa paritas ibu mempengaruhi pengetahuan ibu dikarenakan ibu yang telah memiliki beberapa orang anak akan lebih punya pengalaman dibandingkan ibu yang baru memiliki 1 orang anak, pengalaman yang didapat akan menambah wawasan dan pengetahuan ibu. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian Pratiwi 2013 menyatakan bahwa menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan kelengkapan imunisasi tetanus toksoid. Hasil penelitian diperoleh paritas ibu hamil sebagian besar adalah pada paritas multipara hal ini disebabkan karena pada kelompok paritas multipara lebih banyak mengetahui manfaat imunisasi tetanus toksoid terkait dengan pengalamannya terdahulu yang sudah beberapa kali mengalami kehamilan dan persalinan sedangkan paritas terendah terdapat pada paritas primipara yang disebabkan karena belum mengetahui pentingnya imunisasi tetanus toksoid.

2.5.4 Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang, tindakan yang didasari oleh pengetahuan akan mempengaruhi perilaku individu daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan Notoatmodjo, 2005. Menurut Notoatmodjo 2003 Indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan atau kesadaran terhadap kesehatan, dapat dikelompokkan sebagai berikut : a. Pengetahuan tentang sakit dan penyakit yang meliputi penyebab penyakit, gejala atau tanda-tanda penyakit, bagaimana cara pengobatan atau kemana Universitas Sumatera Utara mencari pengobatan, bagaimana cara penularan penyakit dan bagaimana cara pencegahan. b. Pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan dan cara hidup sehat meliputi jenis-jenis makanan yang bergizi, manfaat makan yang bergizi bagi kesehatan, pentingnya olahraga bagi kesehatan, penyakit-penyakit atau bahaya merokok, minum-minuman keras, narkoba, dan pentingnya istirahat yang cukup, relaksasi, rekreasi bagi kesehatan. c. Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan meliputi : manfaat air bersih, cara- cara pembuangan limbah yang sehat, manfaat pencahayaan rumah yang sehat, dan akibat polusi polusi air, udara, dan tanah bagi kesehatan.

2.5.5 Sikap

Dokumen yang terkait

Hubungan Faktor Predisposisi Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap di Wilayah Kerja Puskesmas Induk Medan Tuntungan Tahun 2014

0 10 76

Hubungan Faktor Predisposisi Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap di Wilayah Kerja Puskesmas Induk Medan Tuntungan Tahun 2014

0 0 12

Hubungan Faktor Predisposisi Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap di Wilayah Kerja Puskesmas Induk Medan Tuntungan Tahun 2014

0 0 2

Hubungan Faktor Predisposisi Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap di Wilayah Kerja Puskesmas Induk Medan Tuntungan Tahun 2014

0 0 3

Hubungan Faktor Predisposisi Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap di Wilayah Kerja Puskesmas Induk Medan Tuntungan Tahun 2014

0 1 14

Hubungan Faktor Predisposisi Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap di Wilayah Kerja Puskesmas Induk Medan Tuntungan Tahun 2014

0 1 4

Hubungan Faktor Predisposisi Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap di Wilayah Kerja Puskesmas Induk Medan Tuntungan Tahun 2014

0 0 21

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSISI TERHADAP TINDAKAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMBI REJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

0 0 21

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.2 Imunisasi Tetanus Toksoid - Hubungan Faktor Predisposisi Terhadap Tindakan Imunisasi Tetanus Toksid pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2014

0 0 18

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Faktor Predisposisi Terhadap Tindakan Imunisasi Tetanus Toksid pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2014

0 0 7