13 Dalam pengujian bahan bakar dengan Kalori meter bom, hasil HHV yang
didapatkan masih merupakan nilai bruto kalori bahan bakar maka untuk nilai netto kalori bahan bakar yang kita gunakan, kita gunakan nilai LHV Low Heating
value dari bahan bakar dengan persamaan : LHV = HHV
– 3240 kjkg
o
C………………………… ...…………………2.4
Dalam perhitungan efisiensi panas dari motor bakar, dapat menggunakan nilai kalor bawah LHV dengan asumsi pada suhu tinggi saat gas buang
meninggalkan mesin tidak terjadi pengembunan uap air. Namun dapat juga menggunakan nilai kalor atas HHV karena nilai tersebut umumnya lebih cepat
tersedia. Peraturan pengujian berdasarkan ASME American of Mechanical Enggineers
menentukan penggunaan nilai kalor atas HHV, sedangkan peraturan SAE Society of Automotive Engineers menentukan penggunaan nilai
kalor bawah LHV, Lampiran.
2. Daya Poros
Daya mesin adalah besarnya kerja mesin selama waktu tertentu. Pada motor bakar daya yang berguna adalah daya poros, dikarenakan poros tersebut
menggerakan beban. Daya poros dibangkitkan oleh daya indikator , yang merupakan daya gas pembakaran yang menggerakan torak selanjutnya
menggerakan semua mekanisme, sebagian daya indikator dibutuhkan untuk mengatasi gesekan mekanik, seperti pada torak dan dinding silinder dan gesekan
antara poros dan bantalan. Semakin tinggi frekuensi putar motor makin tinggi daya yang diberikan
hal ini disebabkan oleh semakin besarnya frekuensi semakin banyak langkah kerja yang dialami pada waktu yang sama, menurut rumus Willard W.1997 besar daya
poros ditunjukkan pada persamaan berikut : .................................................................................................. 2.5
Universitas Sumatera Utara
14 Dimana :
P
B
= daya W T = torsi Nm
n = putaran mesin Rpm
3. Torsi
Torsi adalah perkalian antara gaya dengan jarak. Selama proses usaha maka tekanan-tekanan yang terjadi di dalam silinder motor menimbulkan suatu
gaya yang luar biasa kuatnya pada torak. Gaya tersebut dipindahkan kepada pena engkol melalui batang torak , dan mengakibatkan adanya momen putar atau torsi
pada poros engkol. Untuk mengetahui besarnya torsi digunakan alat dynamometer
. Biasanya motor pembakaran ini dihubungkan dengan dynamometer dengan maksud mendapatkan keluaran dari motor pembakaran dengan cara
menghubungkan poros motor pembakaran dengan poros dynamometer dengan menggunakan kopling elastik. Untuk mencari nilai torsi Menurut Willard
W.1997 ditunjukkan oleh persamaan 2.6 di bawah ini. T =
........................................................................................................... 2.6
4. Laju Aliran Bahan Bakar mf
Laju aliran bahan bakar merupakan banyaknya bahan bakar yang habis terpakai selama satu jam pemakaian, dapat dihitung dengan persamaan di bawah
ini Willard W.1997. ……………………………………..……………..2.7
dimana: sgf
= spesifik gravitasi Vf
= Volume bahan bakar yang diuji liter t
f
= waktu yang dibutuhkan untuk menghabiskan bahan bakar detik
Universitas Sumatera Utara
15
5. Rasio udara bahan bakar AFR