41 sementara minyak dipanaskan, KOH sebanyak 1 dari berat minyak
dilarutkan kedalam metanol dengan perbandingan sebagai berikut: ............................................................................3.1
Dimana: G = massa methanol yang diperlukan
M = massa bahan baku yang akan di transesterifikasi Sumber :
Penuntun Praktikum Laboratorium Ilmu Kimia II, Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas sumatera utara , 20162017
3.3.3 Bahan Baku
Bahan yang menjadi objek pengujian ini adalah: 1.
Dexlite100 2.
Dexlite+ Biodiesel lemak ayam 5 atau B5 3.
Dexlite+ Biodiesel lemak ayam 10 atau B10 4.
Dexlite+ Biodiesel lemak ayam 15 atau B15 5.
Dexlite+ Biodiesel lemak ayam 20 atau B20 6.
Dexlite+ Biodiesel lemak ayam 25 atau B25
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data yang dipergunakan dalam pengujian ini meliputi : 1.
Data primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari pengukuran dan pembacaan pada unit instrumentasi dan alat ukur pada masing
– masing pengujian.
2. Data sekunder, merupakan data tentang karakteristik bahan bakar yang
digunakan dalam pengujian.
Universitas Sumatera Utara
42
3.5 Metode Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari hasil pengujian diolah menggunakan rumus yang ada, kemudian hasil dari peritungan disajikan dalam bentuk tabulasi dan
grafik.
3.6 Pengamatan dan Tahap Pengujian
Parameter yang ditinjau dalam pengujian ini adalah: 1.
Torsi motor T 2.
Daya motor N 3.
Konsumsi bahan bakar spesifik SFC 4.
Efisiensi thermal brake aktual 5.
Efisiensi volumetris 6.
Heat loss 7.
Persentase heat loss Prosedur pengujian dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu :
1. Pengujian mesin diesel menggunakan bahan bakar dexlite
2. Pengujian mesin diesel menggunakan bahan bakar dexlite + biodiesel
lemak ayam 5 3.
Pengujian mesin diesel menggunakan bahan bakar dexlite + biodiesel lemak ayam 10
4. Pengujian mesin diesel menggunakan bahan bakar dexlite + biodiesel
lemak ayam 15 5.
Pengujian mesin diesel menggunakan bahan bakar dexlite + biodiesel lemak ayam 20
Universitas Sumatera Utara
43 6.
Pengujian mesin diesel menggunakan bahan bakar dexlite + biodiesel lemak ayam 25
3.7 Prosedur Pengujian Nilai Kalor Bahan Bakar
Alat yang digunakan dalam pengukuran nilai kalor bahan bakar ini adalah alat uji Kalorimeter bom. Peralatan yang digunakan meliputi:
1. Kalorimeter, sebagai tempat air pendingin dan tabung bom.
2. Tabung bom, sebagai tempat pembakaran bahan bakar yang diuji.
3. Tabung gas oksigen.
4. Alat ukur tekanan gas oksigen, untuk mengukur jumlah oksigen yang
dimasukkan ke dalam tabung bom. 5.
Termometer, dengan akurasi pembacaan skala 0.01 C.
6. Elektromotor yang dilengkapi pengaduk untuk mengaduk air pendingin.
7. Spit, untuk menentukan jumlah volume bahan bakar.
8. Pengatur penyalaan skalar, untuk menghubungkan arus listrik ke tangkai
penyala pada tabung bom. 9.
Cawan, untuk tempat bahan bakar di dalam tabung bom 10.
Pinset untuk memasang busur nyala pada tangkai, dan cawan pada dudukannya.
Adapun tahapan pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1.
Diisi cawan bahan bakar dengan bahan bakar yang akan diuji. 2.
Digulung dan memasang kawat penyala pada tangkai penyala yang ada pada penutup bom.
Universitas Sumatera Utara
44 3.
Ditempatkan cawan yang berisi bahan bakar pada ujung tangkai penyala, serta mengatur posisi kawat penyala agar berada tepat diatas permukaan
bahan bakar yang berada didalam cawan dengan menggunakan pinset. 4.
Diletakkan tutup bom yang telah dipasangi kawat penyala dan cawan berisi bahan bakar pada tabungnya serta dikunci dengan ring “O” sampai
rapat. 5.
Diisi bom dengan oksigen 30 bar. 6.
Diisi tabung kalorimeter dengan air pendingin sebanyak 1250 ml. 7.
Ditempatkan bom yang telah terpasang kedalam tabung kalorimeter. 8.
Dihubungkan tangkai penyala penutup bom dengan kabel sumber arus listrik.
9. Ditutup kalorimeter dengan penutup yang telah dilengkapi dengan
pengaduk. 10.
Dihubungkan dan mengatur posisi pengaduk pada elektromotor. 11.
Ditempatkan termometer melalui lubang pada tutup kalorimeter. 12.
Dihidupkan elektromotor selama 5 lima menit kemudian membaca dan mencatat temperatur air pendingin pada termometer.
13. Dinyalakan kawat penyala dengan menekan saklar.
14. Dipastikan kawat penyala telah menyala dan putus dengan memperhatikan
lampu indikator selama elektromotor terus bekerja. 15.
Dibaca dan dicatat kembali temperatur air pendingan setelah 5 lima menit dari penyalaan berlangsung.
Universitas Sumatera Utara
45 16.
Dimatikan elektromotor pengaduk dan mempersiapkan peralatan untuk pengujian berikutnya. Diulang pengujian sebanyak 5 lima kali berturut-
turut.
3.8 Prosedur Pengujian Performansi Mesin Diesel