Kandungan Kimia Ayam Broiler Gambaran Umum Rumah Potong Ayam

26

2.3.3. Kandungan Kimia Ayam Broiler

Daging ayam mengandung gizi yang tinggi, protein pada ayam yaitu 18,2 g 100 g daging ayam broiler, sedangkan lemaknya berkisar 25,0 g. Depkes, 1996. Untuk memperjelas zat yang dikandung daging ayam broiler, maka dapat dilihat pada tabel. Tabel 2.3. Komposisi Kimia Daging Ayam dalam 100 g bahan Komponen Jumlah Kalori g 30,20 Protein g 18,20 Lemak g 25,00 Karbohidrat g 0,00 Kalsium mg 14,00 Fosfor mg 200,00 Besi mg 1,50 Vitamin A SI 810,10 Vitamin B1 mg 0,08 Vitamin C mg 0,00 Air g 55,90 Bdd 58,00 Sumber : Departemen Kesehatan RI., 1996 Menurut Soeparno 1994, Daging broiler mengandung protein 21, lemak 19, dan zat mineral 3,2. Kandungan lemak ayam dari daging ayam relatif tinggi yaitu sebesar 19 basis massa . Pada lemak ayam segar, kadar FFA umumnya sebesar 0,4 Lemak ayam pedaging merupakan lemak buangan yang dapat dimanfaatkan untuk bahan pembuatan biodiesel dari lemak hewani. Komposisi lemak ayam dengan analisis GCMS Felicia,2014 dapat dilihat pada tabel 2.4 Universitas Sumatera Utara 27 Table 2.4 Komposisi asam lemak ayam hasil analisis GCMS Jenis asam lemak Jumlah relatif asam lemak Asam Kaproat C6:0 Tak terdeteksi Asam Kaprrilat C8:0 Tak terdeteksi Asam Kaprat C10:0 Tak terdeteksi Asam Miristat C14:0 0,74 Asam Palmitoleat C16:1 7,01 Asam Palmitat C16:0 27,74 Asam Linolenat C18:3 1,2 Asam Linoleat C18:2 16,36 Asam Oleat C18:1 38,35 Asam Stearat C18:0 5,56 Asam Arakidonat C20:4 0,87 Asam Arakidat C20:1 0,41 Jumlah asam lemak jenuh SPA 33,54

2.3.4. Gambaran Umum Rumah Potong Ayam

Rumah potong ayam adalah kompleks bangunan dengan desain dan konstruksi khusus yang memenuhi persyaratan teknis dan higiene tertentu serta digunakan sebagai tempat memotong ayam bagi konsumsi masyarakat umum. Untuk membangun RPA,diperlukan persyaratan lokasi dan tersedianya sarana yang cukup memadai, hal ini tercantum dalam SNI 01-6160-1999. Rumah Pemotongan Ayam merupakan salah satu industri peternakan dimana dilakukan pemotongan ayam hidup dan mengolah menjadi karkas ayam siap konsumsi. Limbah padat Rumah Pemotongan Ayam relatif lebih mudah ditangani dibanding dengan limbah cair. Limbah padat yang berupa bulu ayam yang dapat diolah kembali, misalnya untuk dijadikan kemoceng. Sesuai dengan SNI rumah pemotongan ayam tradisional maupun modern harus jauh dari permukiman penduduk, jauh dari polusi dan tidak mencemari lingkungan. Universitas Sumatera Utara 28 Adapun Persyaratan Lokasi RPA SNI 01-6160-1999 adalah sebagai berikut: 1. Tidak bertentangan dangan rancangan umum tata ruang RUTR,rencana detail tata ruang RDTR setempat dan atau rencana bagian wilayahkota RBWK. 2. Tidak berada di bagian kota yang padat penduduknya, tidak menimbulkan gangguan atau pencemaran lingkungan. 3. Tidak berada dekat industri logam atau kimia, tidak berada di daerah banjir, bebas dari asap, bau, debu dan kontaminan lainnya. 4. Memiliki lahan yang cukup luas untuk pengembangan. Dalam proses produksi Rumah Pemotongan Ayam dihasilkan limbah cair yang berasal dari darah ayam, proses pencelupan, pencucian ayam dan peralatan produksi. Limbah cair mengandung Biological Oxygen Demand BOD, Chemical Oxyge Demand COD, Total Suspended Solid TSS, minyak dan lemak yang tinggi, dengan komposisi berupa zat organik. Pembuangan air limbah Efluen yang mengandung nutrien yang tinggi ke perairan akan menimbulkan eutrofikasi dan mengancam ekosistem aquatik. Untuk mencegah hal itu maka diperlukan cara agar komposisi padatan organik tersuspensi dapat dikurangi Moses Laksono, 2010.

2.3.5. Transesterifikasi Limbah Lemak Ayam.