Pengertian Kesejahteraan Ekonomi Kesejahteraan Ekonomi

commit to user 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Kesejahteraan Ekonomi

a. Pengertian Kesejahteraan Ekonomi

Pendekatan economic welfare memiliki asumsi dasar bahwa tujuan dari aktivitas ekonomi adalah meningkatkan kesejahteraan individu-individu yang membentuk masyarakat. Setiap individu tersebut merupakan penilai terbaik mengenasi seberapa jauh mereka membaik dalam suatu kondisi. Kesejahteraan setiap individu tidak hanya tergantung pada konsumsi barang dan jasa yang tersedia, namun juga tergantung pada kuantitas dan kualitas dari barang dan jasa nonmarket dari sistem SDA dan Lingkungan, misalnya kesehatan, pemandangan yang indah dan rekreasi luar ruangan Freeman, 1993. Sen, 2002 mengatakan bahwa walfare economics merupakan suatu proses rasional ke arah melepaskan masyarakat dari hambatan untuk memperoleh kemajuan. Kesejahteraan sosial dapat diukur dari ukuran-ukuran seperti tingkat kehidupan levels of living , pemenuhan kebutuhan pokok basic needs fulfillment , kualitas hidup quality of life dan pembangunan manusia human development . Selanjutnya Sen, 1992 lebih memilih capability approach didalam menentukan commit to user 15 standar hidup. Sen mengatakan : the freedom or ability to achieve desirable “ functionings” is more importance than actual outcomes . Nicholson 1992, mengemukakan prinsipnya mengenai kesejahteraan sosial; yaitu keadaan sejahtera sosial maksimum tercapai bila tidak ada seorangpun yang dirugikan. Sementara itu Bornstein dalam Swasono, mengajukan “ performance criteria ” untuk kesejahteraan sosial dengan batasan-batasan meliputi : output, growth, efficiency, stability, security, inequality, dan freedom, yang harus dikaitkan dengan suatu social preference Swasono, 2004. Sedangkan Etzioni, 1999, mengatakan bahwa privacy is a societal licence, yang artinya privacy terikat oleh kaidah sosial. Dengan demikian kedudukan individu sebagai makhluk sosial yang harus ditonjolkan dalam ilmu ekonomi utamanya dalam pembangunan ekonomi yang bertujuan menuju kesejahteraan masyarakat. Menurut BKKBN Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, kesejahteraan keluarga digolongkan menjadi 4 golongan; yaitu : 1 Keluarga Sejahtera Tahap I, dengan kriteria sebagai berikut : a Anggota keluarga melaksanakan ibadah agama. b Pada umumnya anggota keluarga makan 2 kali sehari atau lebih c Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda dirumah pergibekerja sekolah. d Bagian lantai terluas buakn dari tanah. commit to user 16 e Anak sakit atau pasangan usia subur PUS yang ingin ber KB dibawa kesarana kesehatan. 2 Keluarga tahap II, meliputi : a Anggota keluarga melaksanakan ibadah agama secara teratur. b Paling kurang sekali seminggu lauk daging ikan telur. c Setahun terakhir anggota keluarga menerima satu stel pakaian baru. d Luas lantai paling kurang 8 m 2 untuk tiap penghuni. e Tiga bulan terakhir anggota keluarga dalam keadaan sehat dan dapat melaksanakan tugas. f Ada anggota keluarga berumur 15 tahun keatas berpenghasilan tetap. g Anggota keluarga umur 10 – 60 tahun bisa baca tulis latin h Anak umur 7 – 15 tahun bersekolah. i PUS dengan anak hidup 2 atau lebih saat ini memakai alat kontrasepsi. 3 Keluarga Sejahtera Tahap III, meliputi : a Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama. b Sebagian penghasilan keluarga ditabung. c Keluarga makan bersama paling kurang sekali sehari untuk berkomunikasi. d Keluarga sering ikut dalam kegiatan masyarakat dilingkungan tempat tinggal. commit to user 17 e Keluarga rekreasi bersama paling kurang sekali dalam enam bulan. f Keluarga memperoleh berita dari surat kabar majalah TV radio. g Anggota keluarga menggunakan sarana transportasi aetempat 4 Keluarga Sejahtera Tahap III Plus, meliputi : a Keluarga secara teratur memberikan sumbangan. b Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus yayasan institusi masyarakat.

b. Kriteria Pareto

Dokumen yang terkait

PENGARUH TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PEMBANGUNAN MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN LAGUBOTI TOBA SAMOSIR

0 65 7

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Dampak Program Dana Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Medan Kota

0 95 100

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir

4 59 100

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Analisis Dampak Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pengembangan Kecamatan Terhadap pengentasan Kemiskinan Di Kabupaten Deli Serdang

2 51 121

ANALISIS EKONOMI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN.

0 0 13