Program Nasional Pembedayaan Masyarakat – Mandiri Perdesaan

commit to user 39 k Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di Puskesmas Poliklinik. l Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah petani : dengan luas lahan 0,5 ha, buruh tani, buruh bangunan, buruh perkebunan atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan di bawah Rp. 600.000,00 perbulan. m Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga : tidak sekolah tidak tamat SD hanya SD. n Tidak memiliki tabungan barang yang mudah dijual dengan nilai minimal Rp. 500.000,00 seperti sepeda motor kredit non kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya.

4. Program Nasional Pembedayaan Masyarakat – Mandiri Perdesaan

PNPM - MP PNPM-MP merupakan program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. Program ini berupaya untuk menciptakan meningkatkan kualitas masyarat, baik secara individu maupun kelompok dalam memecahkan berbagai persoalan terkait pada upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan, kemandirian dan kesejahteraan. PNPM-MP merupakan salah satu dari berbagai program penanggulangan kemiskinan yang dirancang berdasarkan pembelajaran terbaik pelaksanaan program-program pemberdayaan masyarakat selama ini. Selain program-program berbasis pemberdayaan, masih terdapat commit to user 40 program penganggulangan kemiskinan lainnya yang diperuntukkan langsung bagi rumah tangga miskin, seperti Program Beras Miskin Raskin, Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin Jamkesmas, dan Program Keluarga Harapan, serta program-program terkait penyediaan mikro dan pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Perdesaan PNPM-MP diluncurkan Pemerintah pada bulan Agustus 2006 dan dilaksanakan di 70.000 desa selama tiga tahun, dari tahun 2007 sampai 2009. Pada tahun pertama PNPM dilaksanakan di hampir 2.000 kecamatan perdesaan dan kemudian pada tahun 2008 di 3.600 kecamatan. Sedangkan kecamatan-kecamatan sisanya dilaksanakan pada tahun 2009. Secara umum PNPM-MP dimaksudkan untuk mengurangi kemiskinan melalui peningkatan partisipasi masyarakat didalam program pembangunan, peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam penyediaan layanan umum, dan peniungkatan kapsasitas lembaga lokal yang berbasis masyarakat. Selain itu, PNPM-MP diharapkan dapat meningkatkan sinergi antara masyarakat dan pemerintah daerah dalam rangka lebih mengefektifkan upaya-upaya pengurangan kemiskinan. Secara khusus, PNPM-MP yang mempunyai target untuk menurunkan jumlah serta meningkatkan partisipasi orang miskin tersebut mempunyai tujuan sebagai berikut : commit to user 41 a. Mengembangkan kapasitas masyarakat, terutama Rumah Tangga Miskin RTM dengan penyediaan prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi, serta lapangan kerja. b. Meningkatkan partisipasi masyarakat miskin dalam pengambilan keputusan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian kegiatan pembangunan. c. Mengembangkan kapasitas pemerintah lokal dalam memfasilitasi penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan. PNPM-MP telah dilaksanakan sejak tahun 2007, dimulai dengan Program Penanggulangan Kemiskinan PPK sebagai dasar pengembangan pemberdayaan masyarakat di perdesaan beserta program pendukungnya seperti PNPM Generasi; Program penanggulangan Kemiskinan di Kecamatan PPK sebagai dasar bagi pengembangan pemberdayaan masyarakat di perdesaan dan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus P2DTK untuk pengembangan daerah tertinggal, pasca bencana, dan konflik. Mulai tahun 2008 PNPM-MP diperluas dengan melibatkan Program Pengembangan Infrastruktur Ekonomi Sosial Ekonomi Wilayah PISEW untuk integrasikan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dengan daerah sekitarnya dan Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan PPIP. PNPM-MP juga diperkuat dengan berbagai program sektor dan pemerintah daerah misalnya Program Usaha Agribisnis Pedesaan PUAP, Program Ekonomi masyarakat Pesisir PEMP, dan sebagainya. commit to user 42 Untuk program tersebut PNPM-MP mengalokasikan BLM melalui skema pembiayaan bersama cost sharing antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Pemda. Besarnya cost sharing disesuaikan dengan kapasitas fiskal masing-masing daerah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 73PMK.02 2006 per 30 Agustus 2006. Untuk itu, dibutuhkan komitmen dan keseriusan Pemda dan aparat di daerah dalam menjalankan. Dalam pelaksanaannya, PNPM-MP menggunakan pendekatan PPK di mana Pemerintah menyediakan biaya tertentu berdasarkan besar populasi dan tingkat kemiskinan. Pada saat yang sama Pemerintah Daerah melalui alokasi APBD juga menyediakan dana pendampingan sesuai dengan ketentuan yang ada. Desa-desa di kecamatan tersebut bersaing untuk mendapatkan dana ini dengan cara melalui penyampaian proposal. Masyarakat desa memilih fasilitator desa yang membantu proses sosialisasi dan perencanaan, terutama dalam menentukan kebutuhan skala prioritasnya. Kemudian mereka menentukan jenis poryek yang dibiayai oleh dana ini dan menuangkannya dalam proposal. Jika proyek sudah disetujui, maka PNPM-MP mengirim konsultan pendamping untuk membantu masyarakat dalam merencanakan dan melaksanakan proyek. Pada akhir program, PNPM-MP diproyeksikan dapat menyentuh sekitar 16 juta orang miskin di seluruh Ind. Dengan jumlah dana hibah sekitar 1,2 milyar rupiah per kecamatan, maka diproyeksikan antara 20-26 juga orang miskin mendapatkan pekerjaan dan sekaligus penghasilan. Dan commit to user 43 bila hibah yang diapotak untuk tiap-tiap kecamatan sebesar Rp. 1,2 milyar, maka orang miskin yang mendapat pekerjaan dan penghasilan berkisar antara 10-16 juta orang pada akhir program 2009. PNPM-MP “lahir” dari adanya kebutuhan untuk mengharmonisasi program-program nasional penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. Sehingga PNPM-MP merupakan “nama generik” atau “payung” bagi sejumlah program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat yang dimiliki oleh lebih dari 19 departemen atau sektor.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan pemanfaatan Dana

Dokumen yang terkait

PENGARUH TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PEMBANGUNAN MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN LAGUBOTI TOBA SAMOSIR

0 65 7

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Dampak Program Dana Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Medan Kota

0 95 100

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir

4 59 100

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Analisis Dampak Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pengembangan Kecamatan Terhadap pengentasan Kemiskinan Di Kabupaten Deli Serdang

2 51 121

ANALISIS EKONOMI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN.

0 0 13