91 no2, no3, no4, yaitu responden melafalkan nada ketiga yang seharusnya
dilafalkan dengan bentuk nada menurun, namun responden melafalkannya dengan bentuk awal nada ketiga dengan bentuk nada menurun lalu meninggi. Dan pada no
5 yang seharusnya nada ketiga bagian depan dilafalkan berubah menjadi nada meninggi, namun responden tetap melafalkannya dengan bentuk awal nada ketiga,
yaitu dengan bentuk nada menurun lalu meninggi.
4.2.3 Faktor Pengajaran Bahasa yang Kurang Tepat atau Kurang Sempurna
No
1 2
3 4
5 6
7 8
Jenis Nada
3 3+1 3+2 3+3 3+4 1+3 2+3 4+3
Kata b
ǎ b
ěi jīng shu
píng xi
ǎo jiě k
ě`ài j
ī ch
ǎng píng
gu ǒ
fàn gu ǎn
Pitch Lafal Standar
Pitch Lafal Mahasiswa
Pengampu matakuliah
telah mengajarkan pelafalan nada ketiga tunggal
dengan baik dan benar. Hal ini terlihat dari tabel di atas pada no 1, di mana responden 14 dapat melafalakan nada ketiga tunggal dengan baik dan benar sesuai
dengan kaidah yang ada pada pelafalan nada ketiga yaitu dengan bentuk nada menurun lalu meninggi. Hal ini juga ditunjukkan dari hasil analisis data kesalahan
pelafalan nada ketiga, di mana nada ketiga tunggal yang dilafalkan responden memperoleh tingkat kesalahan yang paling sedikit jika dibandingkan dengan nada
ketiga yang diikuti ataupun diawali nada lainnya. Pada pelafalan nada ketiga yang diikuti nada ketiga telah diajarkan dosen pengampu mata kuliah. Hal ini terlihat
dari hasil wawancara kepada mahasiswa, di mana mahasiswa mengatakan bahwa
Time s 0.2186
Pit ch E
R B
10
Time s 0.5102
Pit ch E
R B
10
Time s 0.4639
Pitch ERB 10
Time s 0.647
Pitc h ERB
10
Time s 0.4708
Pitch ERB 10
Time s 0.6658
Pitch ERB 10
Time s 0.7659
Pitch ERB 10
Time s 0.7278
Pitch ERB 10
Time s 0.6122
Pitch E RB
10
Time s 0.8161
Pitch ERB 10
Time s 0.6829
Pitch E RB
10
Time s 0.7546
Pitch ERB 10
Time s 0.502
Pitc h ERB
10
Time s 0.8039
Pitch ERB 10
Time s 0.859
Pitch E RB
10
Time s 0.8797
Pitch E RB
10
Universitas Sumatera Utara
92 nada ketiga yang diikuti nada ketiga sudah pernah diajarkan oleh dosen
pengampuh mata kuliah, namun pada kenyataanya masih terdapat kesalahan pelafalan nada ketiga yang diikuti nada ketiga oleh mahasiswa. Hal ini
dikarenakan kurangnya latihan mahasiswa di luar jam kuliah. Hal ini juga dikarenakan tingkat kesulitan yang tinggi pada nada ketiga itu sendiri, di mana
nada ketiga yang diikuti nada ketiga, maka nada ketiga bagian depan harus diubah menjadi bentuk nada meninggi. Namun banyak mahasiswa yang masih melakukan
kesalahan pada bagian ini. Hal ini disebabkan karena mahasiswa hanya mengingat bentuk nada ketiga sebelum terjadi perubahan yaitu dengan bentuk nada menurun
lalu meninggi.
Universitas Sumatera Utara
93
BAB V SIMPULAN DAN SARAN