Faktor Kekurangfahaman Pemakai Bahasa

89

4.2.2 Faktor Kekurangfahaman Pemakai Bahasa

Faktor kekurangfahaman pemakai bahasa terhadap bahasa yang dipakainya disebabkan oleh: penyamarataan berlebihan, ketidaktahuan pembatasan kaidah, dan salah menghipotesiskan konsep. Hal ini dapat diketahui dari hasil wawancara terhadap responden yang berpendapat bahwa nada ketiga mudah untuk dilafalkan. Namun, hasil analisis menunjukkan bahwa masih banyak responden melakukan kesalahan pelafalan ketiga, walaupun masing-masing responden melakukan kesalahan dalam jumlah yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan mahasiswa salah menghipotesiskan kaida-kaida dalam pelafalan nada ketiga yang telah diajarkan oleh dosen pengampu mata kuliah. Hal ini dapat terlihat pada hasil analisis kesalahan nada ketiga Mahasiswa Sastra Cina Universitas Sumatera Utara dalam tabel berikut ini: No 1 2 3 4 5 6 7 8 Jenis Nada 3 3+1 3+2 3+3 3+4 1+3 2+3 4+3 Kata B ǎ b ěi jīng shu píng xi ǎo jiě k ě`ài j ī ch ǎng píng gu ǒ fàn gu ǎn Pitch Lafal Standar Pitch Lafal Mahasiswa Pada tabel di atas terlihat kesalahan pada no4 yang dilakukan oleh responden 5 yaitu bentuk nada ketiga diikuti nada ketiga. Nada ketiga yang diikuti nada ketiga seharusnya nada ketiga bagian awal dilafalkan beruabah menjadi bentuk nada meninggi, namun responden melafalkannya seperti nada ketiga yang belum mengalami perubahan. Hal ini menunjukkan kurangnya pemahaman Time s 0.2186 Pit ch E R B 10 Time s 0.5102 Pit ch E R B 10 Time s 0.4639 Pitch ERB 10 Time s 0.647 Pitc h ERB 10 Time s 0.4708 Pitch ERB 10 Time s 0.6658 Pitch ERB 10 Time s 0.7659 Pitch ERB 10 Time s 0.7278 Pitch ERB 10 Time s 0.4989 Pi tch ERB 10 Time s 1.045 Pitch ERB 10 Time s 0.7521 Pitch ERB 10 Time s 0.8117 Pitch ERB 10 Time s 0.6096 Pi tch ERB 10 Time s 0.5295 Pitch ERB 10 Time s 0.6813 Pi tch ERB 10 Time s 0.6853 Pitch ERB 10 Universitas Sumatera Utara 90 mahasiswa terhadap perubahan nada ketiga. Sebagai contoh lain dari salahnya penghipotesisan konsep yang terlihat lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut: No 1 2 3 4 5 6 7 8 Jenis Nada 3 3+1 3+2 3+3 3+4 1+3 2+3 4+3 Kata b ǎ b ěi jīng shu píng xi ǎo jiě k ě`ài j ī ch ǎng píng gu ǒ fàn gu ǎn Pitch Lafal Standar Pitch Lafal Mahasiswa Pada tabel di atas terlihat mahasiswa salah menghipotesiskan konsep, di mana perubahan nada ketiga menjadi nada meninggi yang seharusnya diterapkan jika nada ketiga diikuti nada ketiga, namun mahasiswa menerapkan perubahan tersebut pada nada ketiga yang tidak seharusnya dilafalkan meninggi seperti pada no 2 yang dilafalkan oleh responden 9 yaitu nada ketiga diikuti nada pertama dan no3 yaitu nada ketiga diikuti nada kedua. No 1 2 3 4 5 6 7 8 Jenis Nada 3 3+1 3+2 3+3 3+4 1+3 2+3 4+3 Kata b ǎ b ěi jīng shu píng xi ǎo jiě k ě`ài j ī ch ǎng píng gu ǒ fàn gu ǎn Pitch Lafal Standar Pitch Lafal Mahasiswa Pada tabel di atas terlihat bahwa responden 12 melakukan penyamarataan berlebihan pada pelafalan nada ketiga, hal ini dapat terlihat dari tabel di atas pada Time s 0.2186 Pit ch E R B 10 Time s 0.5102 Pit ch E R B 10 Time s 0.4639 Pitch ERB 10 Time s 0.647 Pitc h ERB 10 Time s 0.4708 Pitch ERB 10 Time s 0.6658 Pitch ERB 10 Time s 0.7659 Pitch ERB 10 Time s 0.7278 Pitch ERB 10 Time s 0.4664 Pitch E RB 10 Time s 0.6557 Pitch ERB 10 Time s 0.7096 Pitch E RB 10 Time s 0.7459 Pitch ERB 10 Time s 0.4932 Pitc h ERB 10 Time s 0.5921 Pitch ERB 10 Time s 0.7978 Pitch E RB 10 Time s 0.5993 Pitch E RB 10 Time s 0.2186 Pit ch E R B 10 Time s 0.5102 Pit ch E R B 10 Time s 0.4639 Pitch ERB 10 Time s 0.647 Pitc h ERB 10 Time s 0.4708 Pitch ERB 10 Time s 0.6658 Pitch ERB 10 Time s 0.7659 Pitch ERB 10 Time s 0.7278 Pitch ERB 10 Time s 0.4732 Pitch E RB 10 Time s 0.8413 Pitch ERB 10 Time s 0.7462 Pitch ERB 10 Time s 0.6746 Pitch ERB 10 Time s 0.5044 Pitch ERB 10 Time s 0.6406 Pitch E RB 10 Time s 0.6583 Pitch E RB 10 Time s 0.7151 Pitc h ERB 10 Universitas Sumatera Utara 91 no2, no3, no4, yaitu responden melafalkan nada ketiga yang seharusnya dilafalkan dengan bentuk nada menurun, namun responden melafalkannya dengan bentuk awal nada ketiga dengan bentuk nada menurun lalu meninggi. Dan pada no 5 yang seharusnya nada ketiga bagian depan dilafalkan berubah menjadi nada meninggi, namun responden tetap melafalkannya dengan bentuk awal nada ketiga, yaitu dengan bentuk nada menurun lalu meninggi.

4.2.3 Faktor Pengajaran Bahasa yang Kurang Tepat atau Kurang Sempurna