Bidang Transportasi Pengaruh Pt Riau Sakti United Plantations Terhadap Perkembangan Wilayah Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir-Riau (1985-2001)

81 Di Pulau Burung, pasca berdirinya PT Riau Sakti United Plantations tahun 1985 terdapat 48 sekolah baik negeri maupun swasta, yang terdiri dari 7 Taman Kanak-kanak, 27 Sekolah Dasar baik negeri maupun swasta, 10 Sekolah Menengah Pertama Negeri dan Swasta, dan 4 Sekolah Menengah Atas Negeri. Karena kesadaran akan pentingnya pendidikan, tidak jarang penduduk di Pulau Burung menyekolahkan anaknya ke luar daerah yang merupakan kota-kota terdekat dan kota-kota besar seperti, Tembilahan, Rengat, Tanjung Balai Karimun, Batam, Pekan Baru, Padang, Medan, dan ada juga yang menyekolahkan anaknya sampai ke Pulau Jawa. Pada awalnya tingkat kesadaran penduduk di Pulau Burung akan pentingnya pendidikan masih sangat rendah, bahkan banyak di antara mereka yang tidak pernah mengecap pendidikan formal sama sekali. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan serta keberadaan PT Riau Sakti United Plantations yang turut berperan dalam membangun kualitas pendidikan yang baik dan merata bagi semua lapisan masyarakat di Pulau Burung, kebutuhan akan pendidikan perlahan mulai meningkat, hal ini dapat dilihat dari jumlah lulusan dari tahun ke tahun yang mengalami peningkatan baik dari kualitas maupun kuantitasnya.

5.5 Bidang Transportasi

Sarana dan prasarana transportasi merupakan hal terpenting dalam perkembangan kelancaran lalu lintas dalam sebuah wilayah. Secara definitif, transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, laut, dan udara. Dengan dibukanya perkebunan PT Riau Sakti United Plantations, perkembangan transportasi di Pulau Burung semakin membaik. Pulau Burung sebagian besar wilayahnya Universitas Sumatera Utara 82 merupakan daerah rawa-rawa dan sungai, sehingga alat transportasi yang paling utama adalah transportasi air. Alat transportasi air ini berkembang lebih pesat daripada alat transportasi darat mengingat topografi Pulau Burung yang merupakan lahan gambut dengan kondisi rawa-rawa. Selain sebagai sarana transportasi penduduk, transportasi air di Pulau Burung juga berfungsi sebagai jalur pengangkutan hasil-hasil produksi perkebunan yang kemudian di salurkan ke industri atau pabrik. Di Kecamatan Pulau Burung sudah terdapat pelabuhan-pelabuhan antar daerah seperti pelabuhan ke Sungai Guntung, Batam, Tembilahan, Tanjung Batu, Tanjung Balai Karimun, dan ke beberapa daerah lainnya yang keseluruhan dapat ditempuh melalui transportasi air. Pelabuhan-pelabuhan tersebut merupakan hasil kerjasama pihak perusahaan dengan pihak Syahbandar Pulau Burung yang bertujuan untuk melayani sarana pengangkutan penduduk di Pulau Burung. Adapun jenis-jenis transportasi tersebut adalah pompong, speed boat, motor viber, kapal ferry, dan sampan. Untuk jalur transportasi darat, penduduk masih menggunakan sepeda motor dan tidak ada sarana transportasi darat seperti mobil, bus umum,dan angkutan desa maupun kota, hal ini dikarenakan tidak adanya pembangunan jalan beraspal yang menyentuh Kecamatan Pulau Burung. Universitas Sumatera Utara 83 BAB VI KESIMPULAN Sudah sejak lama Indonesia dikenal sebagai sebuah bangsa yang mayoritas penduduknya merupakan petani. Hal ini didorong oleh berlimpahnya sumber daya alam yang dimiliki Indonesia serta didukung dengan tanahnya yang subur. Salah satu contoh dari kekayaan yang dimiliki oleh alam Indonesia itu ada di Kecamatan Pulau Burung. Sebuah kecamatan yang berada di wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau. Sebelum masuknya perkebunan kelapa hibrida, Kecamatan Pulau Burung sekarang ini merupakan sebuah wilayah dengan hamparan hutan yang membentang di sepanjang pesisir pantai timur Sumatera. Merupakan sebuah daerah dengan kondisi yang masih tertinggal. Masuknya perkebunan kelapa hibrida yang diprakarsai oleh PT Riau Sakti United Plantation, sebuah perusahaan perkebunan yang mengusahakan pertanian kelapa dengan media lahan gambut, membawa perubahan yang sangat signifikan dari keadaan sebelumnya. Kemajuan- kemajuan serta perkembangan dalam aspek-aspek kehidupan mulai dapat dirasakan, seperti pertumbuhan ekonomi yang semakin baik dari sebelumnya, pertambahan penduduk yang ramai padat, serta perkembangan sarana dan prasarana penunjang kehidupan lainnya dapat dilihat setelah masuknya perkebunan kelapa hibrida di wilayah ini. PT Riau Sakti United Plantations resmi berdiri di Kecamatan Pulau Burung pada tanggal 7 Januari 1986. Perlahan mulai mengembangkan usahanya di Pulau Burung melalui penanaman kelapa hibrida yang kemudian menjadi komoditas unggulan dan menjadi ciri khas dari perusahaan perkebunan ini di Pulau Burung. Seperti yang diketahui bahwa kelapa merupakan tanaman yang seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Universitas Sumatera Utara 84 PT Riau Sakti United Plantations merupakan perusahaan padat karya, karena mampu menyerap tenaga kerja dari berbagai lapisan masyarakat baik yang berasal dari Pulau Burung maupun dari luar daerah Pulau Burung. Pengelolaan produksi yang baik mendorong perusahaan ini menjadi perusahaan yang mampu bersaing di pasar internasional. PT Riau Sakti United Plantations terdiri dari dua bagian perusahaan yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu bagian perkebunan yang menjadi penyuplai bahan baku produksi dan bagian industri yang mengolah hasil-hasil perkebunan untuk kemudian dikemas dalam produk konsumsi dan dipasarkan ke luar Pulau Burung. Perubahan-perubahan positif sejak hadirnya perusahaan perkebunan kelapa hibrida ini dapat dilihat dari pembangunan fasilitas-fasilitas untuk kebutuhan hidup masyarakat yang bermukim di Pulau Burung, mulai dari pembangunan fasilitas kesehatan, pendidikan, keagamaan, perkantoran, pasar, hingga jalan. Pembangunan-pembangunan fasilitas tersebut dilakukan secara bertahap dan merupakan hasil kerja sama dengan berbagai pihak untuk menjadikan Pulau Burung sebagai daerah yang produktif. Universitas Sumatera Utara 28 BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG

2.1 Letak Geografis Pulau Burung