Pembibitan Kelapa Hibrida Pengaruh Pt Riau Sakti United Plantations Terhadap Perkembangan Wilayah Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir-Riau (1985-2001)

63 BAB IV PERKEMBANGAN PT RIAU SAKTI UNITED PLANTATIONS

4.1 Pembibitan Kelapa Hibrida

Hibridasi ataupun pembastaran adalah perkawinan atau persilangan antara 2 tanaman sejenis yang berbeda sifatnya, sedangkan hasilnya disebut hibrida bastar. Demikian pula pada tanaman kelapa, apabila dilakukan perkawinan atau persilangan antara dua kelapa yang berbeda sifatnya maka akan menghasilkan kelapa hibrida. Tujuan pembibitan adalah untuk menghasilkan tanaman yang subur dan sehat dalam waktu yang relatif singkat. Keuntungan yang diperoleh dari bibit yang subur dan sehat antara lain adalah menghasilkan tanaman yang seragam, berbuah lebih awal, dan berproduksi tinggi. Dalam pembibitan benih yang baik harus diambil dari pohon induk yang sudah diplih, berasal dari pohon induk dalam blok penghasil tinggi yang terpilih untuk kelapa dalam, dan dari kebun induk kelapa hibrida untuk benih kelapa hibrida. Benih harus dipilih dari buah kelapa yang berukuran dan berat yang normal, dengan bentuk bulat atau mendekati bulat, cukup tua, sehat, tidak cacat, tidak terserang hama penyakit, dan air buahnya cukup banyak. Adapun syarat pohon induk kelapa dalam yang baik untuk bibit kelapa yang akan ditanam adalah: 1. Umur tanaman antara 20-40 tahun. 2. Produksi terus-menerus dengan jumlah yang tinggi 80-120 butirpohontahun. 3. Batang pohon yang kuat dan lurus dengan mahkota yang berbentuk sperical atau semisperical. Universitas Sumatera Utara 64 4. Daun dan tangkainya kuat. 5. Bebas dari gangguan hama penyakit. Buah yang baru saja dipetik tidak dapat langsung dikecambahkan, karena buah kelapa memerlukan masa istirahat selama lebih kurang 1 bulan. Apabila benih akan ditanam ada tempat yang cukup jauh dari sumber benih, waktu yang diperlukan untuk mengangkut benih harus diperhitungkan tidak lebih dari 1 bulan. 31 Lokasi yang baik untuk pembibitan benih tanaman kelapa yang baik adalah memiliki topografi datar, drainase yang baik, dekat dengan sumber air, dan dekat dengan lokasi penanaman. Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan perkebunan, PT Riau Sakti United Plantations merupakan perusahaan yang mengusahakan komoditas-komoditas perkebunan seperti kelapa hibrida, nanas, dan kelapa sawit. Adapun komoditas unggulan yang merupakan hasil produksi terbesar dari perusahaan ini adalah kelapa hibrida. Dalam perkembangannya, perusahaan ini membuka lahan perkebunan yang sangat strategis di sebuah kawasan lahan basah berpori di Pulau Burung. Pengembangan usaha perkebunan tersebut berawal pada tahun 1985, di mana benih ataupun bibit kelapa hibrida yang ditanam pertama kali didatangkan dari luar daerah, tepatnya dari PTPN X Lampung 32 . Bibit-bibit kelapa hibrida tersebut dibeli dan kemudian dikelola dan ditanam pada lahan tanam persiapan pertama seluas kira-kira 50 Ha dan kemudian bertambah luas menjadi 112 Ha pada akhir tahun 1986. 31 Suhardikono, L. 1988, Tanaman Kelapa. Yogyakarta: Kanisius. hal. 35-36. 32 Wawancara, Rahmat Sugiono, Pulau Burung, tanggal 19 Nopember2013. Universitas Sumatera Utara 65 Kelapa hibrida merupakan tanaman kelapa hasil persilangan antara kelapa dalam tall dengan kelapa genjah dwarf. Berikut ini beberapa jenis kelapa yang dapat diusahakan di perkebunan:  PB 121, merupakan kelapa hasil persilangan antara Malayan Yellow Dwarf atau Malayan Red Dwarf dengan West Africaan Tall,  PB 113, merupakan kelapa hasil persilangan antara Completely Randomized Design dengan Rennell Tall,  PB 111, merupakan kelapa hasil persilangan antara Completely Randomized Design dengan West Africaan Tall,  KHINA Kelapa Hibrida Indonesia, merupakan kelapa hasil persilangan antara Nias Yellow Dwarf dengan Tenga,  KHINA 2, merupakan kelapa hasil persilangan antara Nias Yellow Dwarf dengan jenis kelapa dari Bali, dan  KHINA 3, merupakan kelapa hasil persilangan antara Nias Yellow Dwarf dengan jenis kelapa dari Palu.

4.2 Penanaman Bibit Kelapa Hibrida