Bidang Demografi Pengaruh Pt Riau Sakti United Plantations Terhadap Perkembangan Wilayah Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir-Riau (1985-2001)

77 Pada awal sebelum masuknya perkebunan kelapa hibrida, Pulau Burung dapat dikatakan sebagai sebuah daerah yang tertinggal dari segi perekonomian dibandingkan dengan daerah- daerah di sekitarnya. Tidak ada pembangunan, infrastruktur yang minim, serta lapangan pekerjaan yang jarang. Seiring dengan perkembangan perkebunan kelapa hibrida di Pulau Burung, perkembangan infrastruktur pun semakin membaik. Dengan perkembangan infrastruktur yang semakin baik tentu diikuti dengan perkembangan ekonomi yang semakin membaik pula. Hal ini ditandai dengan mulai berdirinya pasar serta pertokoan sebagai pusat perdagangan di Pulau Burung.

5.2 Bidang Demografi

Kata demografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk dan grafein yang berarti tulisan. Secara sederhana, demografi dapat diartikan sebagai catatan atau tulisan mengenai rakyat atau penduduk. Istilah demografi sendiri pertama kali dipakai oleh seorang ahli yaitu Achille Guillard 1885. Menurut Philip M. Hauser dan Duddley Duncan, demografi adalah ilmu yangg mempelajari jumlah, sebaran teritorial, dan komposisi penduduk serta perubahan penduduk karena fertilitas, mortalitas, migrasi, dan mobilitas sosial. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan suatu wilayah dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan serta persebaran penduduk yang mendiami suatu wilayah tersebut. Persoalan mengenai migrasi penduduk dari suatu wilayah ke wilayah yang baru seringkali dikaitkan dengan beberapa faktor antara lain, keadaan geografis sebuah wilayah, sosial, ekonomi, politik, ekologi, dan beberapa aspek kehidupan yang lainnya. Permasalahan-permasalahan tersebut memiliki tingkat kepentingan yang berbeda-beda dalam perkembangan kehidupan masyarakat dan mempengaruhi tujuan masyarakat tersebut untuk melakukan migrasi ke wilayah yang baru. Universitas Sumatera Utara 78 Sebagai contoh, semakin tinggi tingkat perekonomian dan kesejahteraan suatu wilayah maka akan semakin tinggi minat masyarakat untuk melakukan migrasi ke wilayah tersebut. Terkadang perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain secara spontan diakibatkan oleh peluang untuk mencari pekerjaan yang lebih baik yang lebih terbuka dibandingkan dengan yang ada di kampung halaman mereka sebagai bagian dari tujuan memepertahankan kehidupan mereka. Seperti halnya di Pulau Burung, sebelum dibukanya perkebunan kelapa hibrida daerah ini bisa dibilang sangat terisolir dari daerah luar dan hanya sedikit penduduk yang bermukim di Pulau Burung. Seiring dengan perkembangan perkebunan kelapa hibrida tersebut kesempatan kerja yang luas diberikan oleh pihak perusahaan kepada penduduk menyebabkan pertumbuhan penduduk di Pulau Burung dapat dikatakan tidak sehat. Pada tahun 2000 jumlah penduduk Pulau Burung diperkirakan berjumlah 16.781 orang dengan tingkat pertumbuhan penduduk 5,01 per tahunnya 38 . Penduduk di Kecamatan Pulau Burung dapat diklasifikasikan pada kategori masyarakat heterogen, yaitu masyarakat yang terdiri dari berbagai jenis suku, agama, dan budaya. Keanekaragaman penduduk ini berkaitan dengan program pemerintah dengan sistem transmigrasi, suku Jawa yang merupakan bagian utama dari program transmigrasi tersebut menempati daerah-daerah perkebunan, selain itu juga terdapat beberapa suku lainnya yang terdorong untuk bermigrasi ke Pulau Burung dikarenakan kesempatan untuk memperbaiki kesejahteraan hidup mereka yang cukup besar. Suku-suku tersebut adalah suku Batak Tapanuli, Simalungun, Mandailing, dan Karo, suku Minang yang terkenal dengan perdagangannya, suku 38 Wawancara, Ujang, Pulau Burung, tanggal 26 Nopember 2013. Universitas Sumatera Utara 79 Banjar yang berasal dari daerah Hulu Tembilahan, Etnis Tionghoa yang merupakan pelopor pertokoan yang terdapat di Pulau Burung, dan beberapa suku lainnya. Khusus untuk etnis Tionghoa, sebagian besar penduduk dari etnis ini bermata pencaharian sebagai pedagang, baik dalam skala kecil maupun sebagai pedagang besar di Pulau Burung.

5.3 Bidang Kesehatan