4.7. Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data yang terkumpul dianalisa secara analitik secara komputerisasi dengan menggunakan Program SPSS 19 Statistical Package for
the Social Science for Windows. Data dianalisis secara statistik dan untuk menentukan hubungan kebermaknaan dilakukan uji Chi-square. Data yang telah
dianalisis akan disajikan dalam bentuk tabel.
4.8. Metode Analisis Data
4.8.1. Analisis Univariat
Analisis data univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari seluruh variabel penelitian. Penyajian akan didistribusikan dalam bentuk tabel.
4.8.2. Analisis Bivariat
Analisis data bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Hubungan pola makan, status gizi dan anemia
defisiensi besi akan dianalisis secara statistik dengan bantuan program komputer Statistic Package for Social Science SPSS Version 19 dan untuk menilai
hubungan kebermaknaan dilakukan uji Chi-square jika memenuhi syarat, yaitu bila tidak lebih dari 20 expected count bernilai kurang dari 5 dan masing-
masing sel bernilai 1 atau lebih. Jika tidak memenuhi syarat maka untuk tabel berukuran lebih besar dari 2x2 dilakukan penggabungan sel agar dapat memenuhi
syarat uji Chi-square, namun jika belum juga memenuhi syarat, maka tabel diubah ke bentuk 2x2. Nilai p sebesar 0,05 5 atau lebih kecil dianggap
bermakna atau signifikan. Metode ini dipilih karena baik data yang dihasilkan dari variabel independen pola makan dan status gizi dan dependen anemia defisiensi
besi merupakan skala kategorik Sastroasmoro, 2011.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang terletak di Jalan Dr. Mansyur nomor 5, Kampus USU Medan,
Sumatera Utara sejak bulan Oktober sampai November 2013. Subjek penelitian dalam penelitian ini merupakan subjek yang telah telah memenuhi kriteria inklusi
dan eksklusi penelitian.
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden
Sampel yang diperoleh dalam penelitian ini sebanyak 81 orang. Distribusi frekuensi responden meliputi jenis kelamin, umur, berat badan, tinggi badan,
percentile, status gizi, pola makan, hemoglobin, MCV, RBC, IM, anemia defisiensi besi. Mayoritas responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak
48 orang 59,3 dan responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 33 orang 40,7. Reponden berumur 18 tahun sebanyak 38 orang 46,9,
responden berumur 19 tahun sebanyak 8 orang 9,9. Berat badan rata-rata responden adalah 63,8 kg. Tinggi badan rata-rata responden adalah 162,4 cm.
Underweight sebanyak 8 orang 9,9 merupakan kelompok status gizi minoritas. Hb perempuan 12 gdl sebanyak 15 orang 18,6, Hb laki-laki 13 gdl
sebanyak 6 orang 7,4. MCV 76 fl sebanyak 10 orang 12,3. Indeks Mentzer 13 sebanyak 21 orang 25,9. Konsumsi besi pada umur 17 tahun dan
18 tahun pada kelompok perempuan sebanyak 39 orang 48,1 merupakan kelompok mayoritas yang konsumsi besinya di bawah 15 mghari. Sebanyak 69
orang 85,2 konsumsi besi tidak cukup dan sebanyak 12 orang 14,8 konsumsi besi cukup. Responden yang mengalami anemia defisiensi besi
sebanyak 21 orang 25,9 dan yang tidak anemia sebanyak 60 orang 74,1. Karakteristik responden tersebut dapat ditunjukkan pada tabel 5.1. di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara