Iklan Pada Media Televisi

commit to user e Untuk menciptakan suasana yang menyenangkan. Pembubuhan warna mungkin dapat merebut perhatian awal bagi komunikan. Pemilihan dan penetapan warna secara serampangan atau sembarangan akan mengusir pemirsa segera setelah perhatiannya tergugah. Oleh sebab itu, jika dilihat dari sudut pandang komunikator, kesalahan penggunaan warna dalam suatu pesan jelas merugikan sekali. f Untuk membangun ketahanan minat. Ketika kita memaparkan suatu produk, ada kalanya kita merujuk pada unsur warna. hal ini disebabkan karena warna dianggap mempunyai nilai kenangan yang tinggi, suatu segi yang paling mudah diberikan oleh komunikator kepada komunikan. Suatu warna hendaknya bisa membantu pemirsa mengingat apa yang pernah dilihatnya.

5. Iklan Pada Media Televisi

Pada dasarnya ada banyak kesamaan dalam membuat iklan untuk media penyiaran dan iklan untuk media cetak. Dalam banyak hal, pembuatan iklan radio malah lebih menantang karena adanya keharusan untuk menciptakan visualisasi imajiner. Iklan televisi juga memiliki tantangan yang tidak kalah besarnya. Untuk iklan televisi ada beberapa teknik visual yang dapat digunakan untuk membuat naskah iklan yang dramatis dan mempunyai kemampuan menjual yang kuat. Menurut Russel dan kawan-kawan, teknik itu adalah Rhenald Kasali, 1992 :94 : a. Spokesperson, yaitu teknik yang menampilkan seseorang dihadapan kamera yang langsung membawakan iklan pada pemirsa televisi. b. Testimonial, yaitu teknik yang mempergunakan seseorang yang telah dikenal luas yang mampu memberikan kesaksian atau jaminan tentang suatu produk. 35 commit to user c. Demonstrasion, yaitu teknik yang cukup populer mengingat televisi adalah media ideal untuk memberikan demonstrasi kepada konsumen tentang manfaat suatu produk. d. Closeup, yaitu teknik ideal untuk digunakan oleh televisi. Misalnya saja menampilkan close up produk yang siap di konsumsi atau digunakan. e. Story Line, yaitu teknik seperti membuat sebuah film yang sangat pendek. f. Direct Product Comparison, yaitu teknik yang membandingkan dua produk secara langsung. g. Humor, gaya ini merupakan gaya yang sangat disukai oleh para copywriter maupun konsumen. Akan tetapi gaya ini sebenarnya mengandung resiko yang sangat besar. Apabila penggarapan humornya tidak hati-hati pemirsa malah menjadi sebal dan jengkel. h. Slice of Life, yaitu teknik yang menggunakan pendekatan melalui pendekatan sehari-hari. Rumusnya adalah dengan menggabungkan “keadaan yang menjengkelkan” + “penyelesaian masalah” + “kebahagiaan”. i. Customer Interview, teknik ini menampilkan seseorang yang langsung mewawancarai konsumen yang telah menggunakan produk tersebut. j. Vignettes dan Situations, teknik ini banyak digunakan oleh produk minuman, rokok, permen, atau produk-produk lain yang sering dikonsumsi. k. Animation, yaitu teknik menggunakan gambar atau tokoh kartun sebagai ganti suasana atau manusia sebenarnya. l. Stop Motion, meskipun mampu menampilkan gambar yang bergerak dalam televisi, sering juga banyak iklan yang berbentuk stop motion, misalnya adalah iklan-iklan tentang mengenalan obyek-obyek wisata di Indonesia. m. Rotoscopes, teknik ini menggabungkan teknik animasi dengan gambar nyata. 36 commit to user n. Combination, yakni teknik yang pada dasarnya merupakan gabungan dari dua atau lebih beberapa teknik yang telah disebutkan diatas.

F. Media