Jenis Nabati Manfaat Nabati Bagi Tubuh

commit to user

D. Manfaat Nabati Bagi Tubuh

1. Jenis Nabati

Akhir-akhir ini media massa gencar menayangkan beragam promosi tentang manfaat dan keunggulan serat bagi tubuh. Hal itu bisa berarti propaganda dari produsen makanan atau minuman berserat. Bisa juga kesadaran masyarakat terhadap pentingnya makanan sehat sudah semakin tinggi. Namun hal yang sebenarnya penting dari kedua hal tersebut adalah memberikan informasi yang benar mengenai fungsi dan manfaat serat dalam tubuh. Dahulu, serat digunakan sebagai indeks untuk menilai kualitas makanan. Semakin tinggin kandungan serat di dalam makanan nilai gizinya dianggap rendah. Anggapan tersebut runtuh pada tahun 1975, ketika para pakar kesehatan Inggris menjumpai kasus kanker usus kolon dan rektum serta rendahnya angka penderita penyakit jantung dan hmorroid wasir penduduk di Bagian Selatan Benua Afrika yang menu makanannya kaya serat. Pada dasawarsa terakhir ini, para ahli klinis, ahli nutrisi, dan ahli teknologi pangan sepakat bahwa serat merupakan komponen yang sangat dianjurkan dalam pola diet. Tingginya perhatian dunia kesehatan terhadap serat pangan dietary fiber disebabkan oleh banyaknya penyakit yang muncul akibat rendahnya konsumsi serat, terutama di negara-negara maju. Penyakit ini dikenal sebagai diseae of western civilization atau penyakit peradaban barat. Yang termasuk kelompok penyakit ini antara lain diabetes mellitus, obesitas, radang usus buntu, kanker, stroke, dan penyakit pembuluh darah. Meskipun masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, cukup bukti bahwa berbagai serat dapat membantu mencegah atau mengatasi penyakit, seperti sembelit, gangguan usus, kegemukan, dan penyakit jantung. 15 commit to user Berdasarkan tingkat kelarutannya di dalam air, serat makanan dibagi menjadi dua, yaitu : a. Serat yang tidak larut dalam air Serat yang tidak larut dalam air antara lain selulosa, hemiselulosa dan lignin. Umumnya serat ini terdapat di dalam gandum, biji-bijian serealia, buah, sayuran, dan kacang-kacangan. Serat tersebut sebagian besar berfungsi di bagian hilir usus. Fungsinya antara lain mempercepat gerakan peristaltik usus gerakan lapisan otot usus, memperbesar massa kotoran, dan memperlunak kotoran sehingga mudah dikeluarkan. Karena itu serat sering dikatakan dapat memperlancar buang air besar. b. Serat yang larut dalam air Serat yang larut di dalam air antara lain pektin, gum, musilago, dan betaglukans. Umumnya serat ini terdapat di dalam tepung beras, tepung gandum, sayuran berbentuk daun seperti kubis dan buncis, kacang polong, umbi-umbian, wortel, jeruk, apel, dan srtoberi. Pektin, gum, betaglukans, dan beberapa jenis hemiselulosa mempunyai kemampuan tinggi menahan air dan membentuk cairan kental di dalam saluran pencernaan. Hal ini dapat menunda kekosongan lambung oleh makanan dan menghambat makanan bercampur dengan enzim pencernaan sehingga mengurangi penyerapan zat makanan di dalam usus. Proses tersebut menunjukkan bahwa serat mampu menurunkan penyerapan asam amino dan asam lemak. Kedua zat tersebut diduga berpengaruh buruk terhadap sistem pencernaan dan metabolisme tubuh. Konsumsi serat yang berlebihan dapat mengakibatkan diare dan gerak peristaltik usus tidak mampu mendorong makanan ke bagian akhir saluran pembuangan. Penambahan asupan serat yang ideal adalah mengubah pola makan 16 commit to user karena penambahan serat secara berlebihan dapat mengganggu penyerapan dan keseimbangan kalsium. Pakar gizi merekomendasikan mengkonsumsi serat 25 – 35 gram perhari, sebenarnya tidak semua orang memeiliki kebutuhan serat yang sama. Pola makan orang Asia dewasa umumnya hanya 2.000 kalori sehingga kebutuhan seratnya hanya sekitar 25 gram per hari. Sementara itu kebutuhan serat orang Eropa atau Amerika yang pola makannya lebih dari 2.500 kalori adalah 35 gram per hari. Beberapa pakar gizi di Amerika menyarankan agar anak-anak mngkonsumsi serat sekitar 5 gram per hari kerena kebutuhan energi mereka berbeda dengan orang dewasa.

2. Penyakit yang ditimbulkan akibat kurang nabati