Pada saat dipersidangan Pemohon juga tidak dapat membuktikan kerugian immateriil yang ada dalam permohonan Pemohon yang menyebutkan bahwa
“Pemohon meminta pengganti uang immateriil sebesar Rp. 10.000.000,- sepuluh juta rupiah” maka petitum tersebut haruslah ditolak;
c. Penetapan PN Semarang No. 15Pid.Gr2012PN.SMG
Berdasarkan Pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Semarang dalam permohonan ganti kerugian ini, Hakim menetapkan menolak Permohonan
Pemohon untuk seluruhnya dan membebankan biaya perkara ini pada Negara.
3. Putusan PT Semarang No. 49Pid2013PT.SMG
Permohonan Ganti Kerugian tingkat pertama di Pengadilan Negeri Semarang, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Semarang menolak Permohonan
Pemohon untuk seluruhnya. Atas ditolaknya Permohonan ganti rugi tersebut, Sri Mulyati binti Kardjo mengajukan banding di Pengadilan Tinggi Semarang. Sri
Mulyati binti Kardjo selaku Pemohon banding tidak mengubah sedikitpun dasar Permohonan dalam mengajukan banding.
a. Pertimbangan Hakim
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi telah mempelajari dengan teliti berkas perkara dan turunan resmi dan putusan Pra Peradilan Pengadilan Negeri Semarang
No. 15Pid.GR2012PN.Smg. Majelis Hakim berpendapat bahwa perkara Pra Peradilan tersebut termasuk dalam kriterian yang diatur dalam Pasal 95 ayat 1
dan ayat 2 KUHAP, dan permintaan banding dilakukan dalam tenggang waktu, oleh karena itu permintaan banding tersebut dapat di terima.
Universitas Sumatera Utara
Mahkamah Agung dalam perkara pidananya menyatakan bahwa Sri Mulyati binti Kardjo tidak terbukti secara sah melakukan tindak pidana
sebagaimana yang didakwaan Jaksa Penuntut Umum, maka Mahkamah Agung membebaskan Terdakwa Sri Mulyati binti Kardjo dari segala hukumannya, serta
memulihkan hak Sri Mulyati binti Kardjo dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya. Berdasarkan hal tersebut Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Semarang berpendapat bahwa tuntutan dari Pembanding haruslah dikabulkan sebagian danputusan Pengadilan Negeri Semarang tanggal 14 januari
2013 Nomor : 15Pid.GR2012.PN.Smg haruslah dibatalkan. Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Semarang juga berpendapat bahwa
biaya-biaya yang telah dibayarkan perkara pidananya haruslah dikembalikan kepada Pembanding, yaitu uang denda sebesar Rp. 2.000.000,- dua juta rupiah
dan biaya perkara pada tingkat pertama sebesar Rp. 2.500,- dua ribu lima ratus rupiah serta biaya perkara pada tingkat banding sebesar Rp. 2.500,- dua ribu
lima ratus rupiah. Proses perkara pidana yang telah dijalani oleh Pembanding atas penahanan
yang dilakukan kepadanya, maka sesuai dengan bunyi pasal 95 ayat 1 KUHAP jo. Pasal 9 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 kepada
Pembanding haruslah diberikan ganti rugi sebesar Rp. 5.000.000,- lima juta rupiah.
Atas dikabulkannya Permohonan banding yang dilakukan oleh pihak Sri Mulyati binti Kardjo, maka biaya perkara dalam tingkat peradilan kedua ini
dibebankan kepada Para Termohon.
Universitas Sumatera Utara
b. Putusan PT Semarang No. 49Pid2013PT.SMG