Pengajuan Permohonan Ganti Kerugian

c. Didalam pasal 80 KUHAP memuat, bahwa pihak ketiga yang berkepentingan, meminta untuk diadakan pemeriksaan tentang sah atau tidaknya suatu penghentian penyidikan atau penuntutan. Walaupun pasal ini dimaksudkan untuk menegakkan hukum, keadilan dan kebenaran melalui sarana pengawasan secara horisontal, namun kepentingan pihak ketiga itu dapat demikian luasnya, sehingga dapat pula memenuhi syarat- syarat untuk mengajukan permintaan ganti rugi. Misalnya ada benda milik pihak ketiga yang disita dan tidak termasuk alat pembuktian sedangkan barang tersebut mengalami cacat atau kerusakan.

2. Pengajuan Permohonan Ganti Kerugian

Peraturan Pemerintah No. 92 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah No 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana mengatur tentang tenggang waktu pengajuan permohonan ganti kerugian yang diatur didalam Pasal I UU No 92 tahun 2015 yang bunyinya sebagai berikut: Ketentuan Pasal 7 PP No 27 tahun 1983 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut; 1 Tuntutan ganti kerugian sebagaimana dimaksud Didalam pasal 95 KUHAP hanya dapat diajukan dalam waktu paling lama 3 tiga bulan terhitung sejak tanggal petikan atau salinan putusan pengadilan telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap diterima. 2 Dalam hal tuntutan ganti kerugian tersebut diajukan terhadap perkara yang dihentikan pada tingkat penyidikan atau tingkat penuntutan sebagaimana dimaksud dildalam pasal 77 huruf b KUHAP, maka dalam jangka waktu 3 tiga bulan dihitung dari saat tanggal pemberitahuan penetapan praperadilan. Universitas Sumatera Utara Penjelasan perubahan Pasal 7 PP No 27 tahun 1983 ini menyatakan bahwa pembatasan jangka waktu ganti kerugian dimaksudkan agar penyelesaian tidak terlalu lama sehingga menjamin kepastian hukum.Dan jika lewat 3 tiga bulan sejak tanggal petikan atau salinan putusan Pengadilan telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap diterima, maka hak mengajukan permohonan ganti kerugian menjadi daluwarsa, dengan perkataan lain, tidak dapat diajukan lagi. 39 Pada Pokoknya permohonan ganti kerugian itu dibedakan sebagai berikut: Pasal 1 angka 3 PP No 92 tahun 2015 tentang perubahan Pasal 10 PP No 27 tahun 1983 menjelaskan bahwa petikan putusan atau penetapan mengenai ganti kerugian yang merupakan dasar pertimbangan hakim, haruslah diberikan kepada pemohon dalam waktu 3 tiga hari setelah putusan diucapkan. Setelah itu putusan atau penetapan tersebut harus diberikan kepada penuntut umum, penyidik, dan mentri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang keuangan. Pada saat peraturan pemerintahan ini mulai berlaku, ketentuan peraturan perundang-udangan yang merupakan pelaksanaan dari peraturan pemerintah ini yang mengatur tentang ganti kerugian wajib disesuaikan dengan peraturan pemerintah ini dalam jangka waktu paling lama 6 enam bulan terhitung sejak tanggal peraturan pemerintah ini diundangkan.

3. Penyelesaian Permohonan Ganti Kerugian menurut KUHAP

Dokumen yang terkait

Analisis Juridis Penerapan Pidana Bersyarat dalam Tindak Pidana Perpajakan (Studi Putusan MA No. 2239 K/PID.SUS/2012)

2 88 115

Penerapan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Terhadap Tindak Pidana Permufakatan Jahat Jual Beli Narkotika (Analisis Putusan Pengadilan Negeri No. 675/Pid.B/2010/PN.Mdn dan Putusan No. 1.366/Pid.B/2011/PN.Mdn)

3 76 145

Analisis Hukum Terhadap Putusan Bebas Dalam Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan No. 63 K/Pid/2007)

1 72 106

Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Dalam Tindak Pidana Korupsi (Studi Putusan MA No. 1384 K/PID/2005)

1 65 124

Tinjauan Yuridis Mengenai Upaya Hukum Peninjauan Kembali (PK)/Herziening Yang Diajukan Oleh Jaksa (Analisa Terhadap Putusan MA RI No. 55 PK/Pid/1996, Putusan MA RI No. 109 PK/Pid/2007 dan Putusan MA RI No. 07 PK/Pidsus/2009)

2 111 125

Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Ditinjau dari UU No. 41 Tahun 1999 (Studi Putusan MA No. 68K/PID.SUS/2008)

4 78 338

Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pelaku Tindak Pidana Perusakan dan Pencemaran Lingkungan (Studi Putusan MA RI No. 755K/PID.SUS/2007)

1 50 100

Hak Waris Anak Luar Nikah Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi No. 46/Puu-Viii/2010 (Analisis Putusan No. 0156/Pdt.P/2013/Pa.Js)

1 7 90

ANALISIS DASAR PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP TINDAK PIDANA KORUPSI DI LAMPUNG TIMUR ( Studi Putusan MA No. 253 K/PID.SUS/2012 dan Putusan PN No. 304/PID.SUS/2011/PN.TK)

4 45 59

Tinjauan Yuridis Terhadap Proses Tuntutan Ganti Kerugian Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 2730/Pid.B/2001/PN.Mdn)

0 2 130