Berdasarkan gambar 5.15 dapat diketahui bahwa proporsi penderita KA dengan adadisertai panyakit infeksi seksual penyerta pada laki-laki 44,4
sedangkan pada perempuan 55,6. Penderita yang tidak disertai dengan penyakit infeksi seksual pad laki-laki 53,5 sedangkan pada perempuan 46,5.
Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh nilai p=0,485 artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara distribusi proporsi
jenis kelamin penderita KA berdasarkan ada atau tidaknya infeksi seksual penyerta pada penderita KA.
5.9.3 Sifat Lesi Berdasarkan Penatalaksanaan Medis
Gambar 5.16 Diagram Bar Distribusi Proporsi Sifat Lesi Penderita KA Berdasarkan Penatalaksanaan Medis di RSUP H. Adam Malik
Medan Tahun 2011-2015 Berdasarkan gambar 5.16 dapat diketahui bahwa proporsi penderita KA
dengan penatalaksanaan medis asam trikloroasetat TCA pada lesi multipel
74,5 60
25,5 40
10 20
30 40
50 60
70 80
Asam Trikloroasetat TCA Kauterisasi
P r
o p
o r
si
Penatalaksanaan Medis
Multipel Soliter
Universitas Sumatera Utara
74,5 sedangkan pada lesi soliter 25,5. Penatalaksanaan medis dengan kauterisasi pada lesi multipel 60 sedangkan pada lesi soliter 40.
Analisa statistik dengan menggunakan Fisher’s Exact Test diperoleh p=0,453 tidak ada perbedaan yang bermakna antara distribusi proporsi sifat lesi
penderita KA berdasarkan penatalaksanaan medis.
5.9.4 Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Letak Lesi Pada Laki-laki
Gambar 5.17 Diagram Bar Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Letak lesi Pada Penderita KA Berjenis Kelamin
Laki-laki di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2015 Berdasarkan gambar 5.17 dapat diketahui bahwa proporsi penderita KA
dengan letak lesi pada gland penis pada penatalaksanaan medis asam trikloroasetat TCA 82,4 dan kauterisasi 17,6. Pada batang penis dengan
penatalaksanaan medis asam trikloroasetat TCA 100. Anus dengan penatalaksanaan medis TCA 87,5 dan kauterisasi 12,5.
82,4 100
87,5
17,6 12,5
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Gland Penis Batang Penis
Anus
P r
o p
o r
si
Letak Lesi Pada Laki-laki
Asam Trikoroasetat Kauterisasi
Universitas Sumatera Utara
Analisa statistik dengan menggunakan Fisher’s Exact Test diperoleh p=1,000 tidak ada perbedaan yang bermakna antara distribusi proporsi letak lesi
pada laki-laki penderita KA berdasarkan penatalaksanaan medis.
5.9.5 Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Letak Lesi Pada Perempuan
Gambar 5.18 Diagram Bar Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Letak lesi Pada Penderita KA Berjenis Kelamin
Perempuan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2015 Berdasarkan gambar 5.18 dapat diketahui bahwa proporsi penderita KA
dengan letak lesi di vulva pada penatalaksanaan medis asam trikloroasetat TCA 88,9 dan kauterisasi 11,1. Pada vagina 94,9 dengan penatalaksanaan medis
asam trikloroasetat TCA dan kauterisasi 5,1, sedangkan pada perineum dengan penatalaksanan medis asam trikloroasetat TCA 100.
Hasil analisa statistik dengan menggunakan Fisher’s Exact Test diperoleh p=1,000 tidak ada perbedaan yang bermakna antara distribusi proporsi letak lesi
pada perempuan penderita KA berdasarkan penatalaksanaan medis.
88,9 94,9
100
11,1 5,1
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Vulva Vagina
Perineum Asam Trikloroasetat
TCA Kauterisasi
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
6.1.1 Proporsi penderita KA berdasarkan sosiodemografi, proporsi tertinggi
terdapat pada umur 25-29 tahun 32,7, jenis kelamin laki-laki 51,9, tingkat pendidikan tamat SMA 62,5, pekerjaan wiraswasta 29,8, status
pernikahan menikah 61,5, dan daerah tempat tinggal dalam Kota Medan 63,8.
6.1.2 Proporsi penderita KA berdasarkan keluhan utama diperoleh proporsi
tertinggi pada ada benjolanbintil-bintil kecil di kelamin 70,2. 6.1.3
Proporsi penderita KA berdasarkan sifat lesi diperoleh proporsi tertinggi pada sifat lesi multipel 73,1.
6.1.4 Proporsi penderita KA berdasarkan letak lesi pada laki-laki diperoleh
proporsi tertinggi pada gland penis 63. 6.1.5
Proporsi penderita KA berdasarkan letak lesi pada perempuan diperoleh proporsi tertinggi pada vagina 78.
6.1.6 Proporsi penderita KA berdasarkan penyerta penyakit infeksi seksual
diperoleh proporsi tertinggi pada tidak ada penyakit infeksi seksual penyerta 82,7.
6.1.7 Proporsi penderita KA berdasarkan jenis infeksi seksual penyerta
diperoleh proporsi tertinggi pada tidak ada jenis penyakit seksual penyerta yang diderita 82,7.
Universitas Sumatera Utara