Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Letak Lesi Pada Laki-laki Tabel 4.15

4.9.3 Sifat Lesi Berdasarkan Penatalaksanaan Medis

Tabel 4.14 Distribusi Proporsi Sifat Lesi Penderita KA Berdasarkan Penatalaksanaan Medis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2015 No Sifat Lesi Sifat Lesi Total Multipel Soliter f f F 1. Asam Trikloroasetat TCA 70 74,5 24 25,5 94 100 2. Kauterisasi 6 60,0 4 40,0 10 100 p= 0,453 Berdasarkan tabel 4.14 diatas dapat dilihat bahwa distribusi proporsi penatalaksanaan medis Asam Trikloroasetat TCA dengan sifat lesi multipel sebanyak 70 orang 74,5, dan sifat lesi soliter sebanyak 24 orang 25,5. Kelompok dengan penatalaksanaan medis kauterisasi dengan sifat lesi multipel sebanyak 6 orang 60 dan sifat lesi soliter sebanyak 4 orang 40. Analisa statistik dengan menggunakan chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat 1 sel 25,0 dengan expected count 5, sehingga dilakukan uji alternatif untuk analisa statistik dengan menggunakan Fisher’s Exact Test diperoleh p=0,453 artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara distribusi proporsi sifat lesi penderita KA berdasarkan penatalaksanaan medis.

4.9.4 Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Letak Lesi Pada Laki-laki Tabel 4.15

Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Berdasarkan Letak Lesi Pada Laki-laki Penderita KA di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2015 No Letak Lesi Pada Perempuan Penatalaksanaan Medis Total TCA Kauterisasi f f f 1. Gland Penis 28 82,4 6 17,6 34 100 2. Batang Penis 12 100 0,0 12 100 3. Anus 7 87,5 1 12,5 8 100 p= 1,000 Berdasarkan tabel 4.15 diatas dapat dilihat bahwa distribusi proporsi letak lesi pada laki-laki penderita KA berdasarkan penatalaksanaan medis letak lesi Universitas Sumatera Utara pada gland penis asam trikloroasetat TCA sebanyak 28 orang 82,4 sedangkan kauterisasi sebanyak 6 orang 17,6. Letak lesi pada penis dengan penatalaksanaan medis hanya menggunakan Asam Trikloroasetat TCA sebanyak 12 orang 100. Letak lesi pada anus dengan penatalaksanaan medis asam trikloroasetat TCA sebanyak 7 orang 87,5, kauterisasi sebanyak 1 orang 12,5. Analisa statistik dengan menggunakan chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat 3 sel 50,0 dengan expected count kurang dari 5, sehingga dilakukan penggabungan sel, yaitu menggabungkan kelompok letak lesi pada gland penis dengan batang penis. Tabel 4.16 Tabel Penggabungan Sel No Letak Lesi Pada Laki- laki Penatalaksanaan Medis Total TCA Kauterisasi f f F 1. Gland Penis + Batang Penis 40 87,0 6 13,0 46 100 2. Anus 7 87,5 1 12,5 8 100 Berdasarkan tabel 4.16 diatas dapat dilihat bahwa proporsi letak lesi pada laki-laki penderita KA setelah dilakukan penggabungan sel yaitu gland penis dan batang penis dengan penatalaksanaan medis asam trikloroasetat TCA sebanyak 40 orang 87,0, kauterisasi sebanyak 6 orang 13,0. Letak lesi pada anus dengan penatalaksanaan medis asam trikloroasetat TCA sebanyak 7 orang 87,5, kauterisasi sebanyak 1 orang 12,5. Dari hasil uji statistik dengan melakukan penggabungan sel kemudian dilanjutkan dengan uji chi square tidak dapat dilakukan karena terdapat 1 sel 25,0 dengan expected count kurang dari 5, sehingga dilakukan uji alternatif Universitas Sumatera Utara untuk analisa statistik dengan menggunakan Fisher’s Exact Test diperoleh p=1,000 tidak ada perbedaan yang bermakna antara distribusi proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan letak lesi pada laki-laki penderita KA. 4.9.5 Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Letak Lesi Pada Perempuan Tabel 4.17 Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Penderita KA Berdasarkan Letak Lesi Pada Perempuan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2015 No Letak Lesi Pada Perempuan Penatalaksanaan Medis Total TCA Kauterisasi f f F 1. Vulva 8 88,9 1 11,1 9 100 2. Vagina 37 94,9 2 5,1 39 100 3. Perineum 2 100,0 0,0 2 100 p= 1,000 Berdasarkan tabel 4.17 diatas dapat dilihat bahwa distribusi proporsi letak lesi pada perempuan berdasarkan penatalaksanan medis letak lesi pada vulva dengan penatalaksanaan medis Asam Trikloroasetat TCA sebanyak 8 orang 88,9, kauterisasi sebanyak 1 orang 11,1. Letak lesi pada vagina dengan penatalaksanaan medis asam trikloroasetat TCA sebanyak 37 orang 94,9, kauterisasi sebanyak 2 orang 5,1. Letak lesi pada perineum dengan penatalaksanaan medis asam trikloroasetat TCA sebanyak 2 orang 100,0, kauterisasi tidak ada penderita yang mendapat penatalaksanaan medis tersebut. Dari hasil uji statistik dengan melakukan penggabungan sel kemudian dilanjutkan dengan uji chi square tidak dapat dilakukan karena terdapat 4 sel 66,7 dengan expected count 5, sehingga dilakukan penggabungan sel, yaitu menggabungkan kelompok vulva dan vagina . Universitas Sumatera Utara Tabel 4.18 Tabel Penggabungan Sel No Letak Lesi Pada Perempuan Penatalaksanaan Medis Total TCA Kauterisasi f f F 1. Vulva + Vagina 45 93,8 3 6,2 48 100 3. Perineum 2 100 2 100 Berdasarkan tabel 4.18 diatas dapat dilihat bahwa proporsi letak lesi pada perempuan penderita KA setelah dilakukan penggabungan sel yaitu vulva + vagina dengan penatalaksanaan medis asam trikloroasetat TCA sebanyak 45 orang 93,8, kauterisasi sebanyak 3 orang 6,2. Letak lesi pada perineum dengan penatalaksanaan medis asam trikloroasetat TCA sebanyak 2 orang 100. Dari hasil uji statistik dengan melakukan penggabungan sel kemudian dilanjutkan dengan uji chi square tidak dapat dilakukan karena terdapat 3 sel 75,0 dengan expected count kurang dari 5, sehingga dilakukan uji alternatif untuk analisa statistik dengan menggunakan Fisher’s Exact Test diperoleh p=1,000 tidak ada perbedaan yang bermakna antara distribusi proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan letak lesi pada laki-laki penderita KA. Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Sosiodemografi Penderita KA 5.1.1 Umur Penderita KA Gambar 5.1 Diagram Batang Distribusi Proporsi Penderita KA Berdasarkan Umur di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2015 Berdasarkan gambar 5.1 diatas dapat diketahui bahwa proporsi penderita KA berdasarkan umur yang tertinggi pada kelompok umur 25-29 tahun yaitu 32,7, 30-34 tahun 28,8, 44 tahun 14,4, 35-39 tahun 9,6, 40-44 tahun 8,7, dan proporsi yang terendah terdapat pada kelompok 20-24 tahun 5,8. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Murtiastutik.dkk 2011 di Surabaya bahwa proporsi penderita KA banyak terdapat penderita yang berumur 25-44 tahun 54,9 disusul dengan umur 15-24 tahun 40,5. Rucitra 2014 menyebutkan bahwa penderita KA banyak terdapat pada usia ≥ 25 sebesar 72. Hidayat 2012 di Padang proporsi terbesar penderita KA terdapat pada usia 32,7 28,8 14,4 9,6 8,7 5,8 10 20 30 40 50 25-29 30-34 44 35-39 40-44 20-24 P rop or si Umur tahun Universitas Sumatera Utara