52 M
y
= momen ultimit kN-m D
= diameter tiang m f
= jarak momen maksimum dari permukaan tanah m �
= berat isi tanah kNm
3
e = jarak beban lateral dari permukaan tanah m = 0
Sumber : Hardiyatmo, 2002 Nilai  beban  lateral  H
u
untuk  pondasi  tiang  pendek  dan  panjang  dapat diperoleh berdasarkan grafik gambar berikut :
a b
Gambar 2.16. Kapasitas Beban Lateral pada Tanah Granuler; a Tiang Pendek, b Tiang Panjang
Sumber : Tomlinson, 1977
2.7 Faktor Keamanan
Untuk  memperoleh  kapasitas  ijin  tiang,  maka  diperlukan  untuk  membagi kapasitas  ultimit  dengan  faktor  keamanan.  Faktor  keamanan  ini  perlu  diberikan
dengan tujuan : 1.
Untuk  memberikan  keamanan  terhadap  ketidak  pastian  metode  hitungan yang digunakan.
Universitas Sumatera Utara
53 2.
Untuk  memberikan  keamanan  terhadap  variasi  kuat  geser  dan kompresibilitas tanah. Untuk meyakinkan bahwa bahan tiang cukup aman
dalam mendukung beban yang bekerja. 3.
Untuk meyakinkan bahwa penurunan total yang terjadi pada tiang tunggal atau kelompok masih tetap dalam batas-batas toleransi.
4. Untuk  meyakinkan  bahwa  penurunan  tidak  seragam  diantara  tiang-tiang
masih dalam batas toleransi. Dari  hasil  banyak  pengujian-pengujian  beban  tiang,  baik  tiang  pancang
maupun  tiang  bor  yang  berdiameter  kecil  sampai  sedang  600  mm,  penurunan akibat  beban  bekerja  working  load  yang  terjadi  lebih  kecil  dari  10  mm  untuk
faktor keaman yang tidak kurang dari 2,5 Tomlinson, 1977. Besarnya  beban  bekerja  working  load  atau  kapasitas  tiang  ijin  Q
a
dengan  memperhatikan  keamanan  terhadap  keruntuhan  adalah  nilai  kapasitas ultimit Q
u
dibagi dengan faktor keaman SF yang sesuai.
Tabel 2.13. Faktor Keamanan yang Disarankan
Sumber : Hardiyatmo,2002
Klasifikasi Struktur
Faktor keamanan SF Kontrol
baik Kontrol
Normal Kontrol
Jelek Kontrol
sangat jelek Monumental
2,30 3
3,50 4
Permanaen 2
2,5 2,80
3,40
Sementara 1,40
2 2,40
2,80
Universitas Sumatera Utara
54
2.8 Efisiensi Kelompok Tiang Pancang
Kapasitas Dukung Kelompok Tiang
Pondasi  tiang  pancang  yang  umumnya  dipasang  secara  berkelompok. Yang  dimaksud  berkelompok  adalah  sekumpulan  tiang  yang  dipasang  secara
relatif   berdekatan  dan  biasanya  diikat  menjadi  satu  dibagian  atasnya  dengan menggunakan pile cap. Untuk menghitung nilai kapasitas dukung kelompok tiang,
ada  bebarapa  hal  yang  harus  diperhatikan  terlebih  dahulu,  yaitu  jumlah  tiang dalam  satu  kelompok,  jarak  tiang,  susunan  tiang  dan  efisiensi  kelompok  tiang.
Kelompok tiang dapat dilihat pada gambar berikut ini .
Gambar 2.17. Kelompok Tiang Sumber :Tomlinson 1977
a. Jumlah Tiang n
Untuk  menentukan  jumlah  tiang  yang  akan  dipasang  didasarkan  beban yang  bekerja  pada  pondasi  dan  kapasitas  dukung  ijin  tiang,  maka  rumus  yang
dipakai adalah sebagai berikut ini. n =PQ
a
2.37 Dengan :
Universitas Sumatera Utara
55 P   = Beban yang berkerja
Q
a
= Kapasitas dukung ijin tiang tunggal b.
Jarak Tiang S Jarak  antar  tiang  pancang  didalam  kelompok  tiang  sangat  mempengruhi
perhitungan  kapasitas  dukung  dari  kelompok   tiang  tersebut.  Menurut  K.  Basah Suryolelono 1994, pada prinsipnya jarak tiang S makin rapat, ukuran  pile cap
makin  kecil  dan  secara  tidak  langsung  biaya  lebih  murah.  Tetapi  bila  pondasi memikul beban momen maka jarak tiang perlu diperbesar yang berarti menambah
atau memperbesar tahanan momen. Jarak tiang biasanya dipakai bila :
1. Ujung  tiang  tidak  mencapai  tanah  keras  maka  jarak  tiang  minimum  ≥  2
kali diameter tiang atau 2 kali diagonal tampang tiang. 2.
Ujung tiang mencapai tanah keras, maka jarak tiang minimum  ≥ diameter tiang ditambah 30 cm atau panjang diagonal tiang ditambah 30 cm.
c. Susunan Tiang
Susunan  tiang  sangat  berpengaruh  terhadap  luas  denah  pile  cap,  yang secara  tidak  langsung  tergantung  dari  jarak  tiang.  Bila  jarak  tiang  kurang  teratur
atau terlalu lebar, maka luas denah  pile cap akan bertambah besar dan berakibat volume  beton  menjadi  bertambah  besar  sehingga  biaya  konstruksi  membengkak
K. Basah Suryolelono, 1994.
Universitas Sumatera Utara
56
Gambar 2.18. Susunan Tiang Sumber :Hary Christady Hardiyatmo
d. Efisiensi Kelompok Tiang
Menurut  Coduto  1983,  efisiensi  tiang   bergantung  pada  beberapa  faktor yaitu :
1. Jumlah, panjang, diameter, susunan dan jarak tiang. 2. Model transfer beban tahanan gesek terhadap tahanan dukung ujung.
3. Prosedur pelaksanaan pemasangan tiang. 4. Urutan pemasangan tiang
5. Jenis tanah. 6. Waktu setelah pemasangan.
7. Interaksi antara pelat penutup tiang pile cap dengan tanah. 8. Arah dari beban yang bekerja.
Persamaan  untuk  menghitung  efisiensi  kelompok  tiang  adalah  sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
57 1. Metode Conversi
– Labarre
Eg = 1 – θ
−1   +   −1 90
2.38 Dengan :
Eg = Efisiensi kelompok tiang θ   =  arc tg ds, dalam derajat
m   =  Jumlah baris tiang n    =  Jumlah tiang dalam satu baris
d    =  Diameter tiang cm s    =   Jarak pusat ke pusat tiang cm
Gambar 2.19.  Baris Kelompok Tiang Sumber :Hary Christady Hardiyatmo
2.  Metode Los Angeles Group – Action Formula
= 1 –
� . .
− 1   +    − 1   +  2    − 1    − 1          2.39 Dengan :
m  = Jumlah baris tiang Gambar 2.19 n   =  Jumlah tiang dalam satu baris
Universitas Sumatera Utara
58 d   =  Diameter tiang cm
s   =   Jarak pusat ke pusat tiang cm 3.   Metode Feld
Metode  ini  mereduksi  daya  dukung  setiap  tiang  pada  kelompok  tiang dengan 116 untuk setiap tiang yang berdekatan dan tidak memperhitungkan jarak
tiang akan tetapi untuk jarak antar tiang S
3 maka tiang yang bersebelahan itu diasumsikan tidak berpengaruh terhadap tiang tiang yang ditinjau.
E
ff
tiang =
1 −
� 16
2.40 Total  E
ff
tiang = jumlah tiang yang ditinjau x E
ff
tiang 2.41
E
ff
tiap tiang =
n tiang
E total
ff
2.42 e.
Kapasitas Dukung Kelompok Tiang Pada Tanah Pasir Pada pondasi tiang pancang, tahanan gesek maupun tahanan ujung dengan
s  ≥  3d,  maka  kapasitas  dukung  kelompok  tiang  diambil  sama  besarnya  dengan jumlah  kapasitas  dukung  tiang  tunggal  E
g
=  1.  Dengan  memakai  Persamaan sebagai berikut :
Q
g
= n.Q
a
2.43 Sedangkan  pada  pondasi  tiang  pancang,  tahanan  gesek  dengan  s    3d
maka faktor efisiensi menggunakan persamaan sebagai berikut : Q
g
= n.Q
a
.E
g
2.44 Sedangkan menurut Feld besarnya daya dukung kelompok adalah :
Q
g
= E
ff
tiang x Q
a
2.45 Dengan :
Q
g
= Beban maksimum kelompok tiang ton
Universitas Sumatera Utara
59 n   =  Jumlah tiang dalam kelompok
Q
a
= Kapasitas dukung ijin tiang ton E
g
= Efisiensi kelompok tiang E
ff
= Efisiensi tiang kelompok menurut Feld f.
Kapasitas Dukung Kelompok Tiang Pada Tanah Lempung Kapasitas  dukung  kelompok  tiang  pada  tanah  lempung  dihitung  dengan
menggunakan rumus berikut, Sumber : Braja M Das. 1. Jumlah total kapasitas kelompok tiang
∑Qu = m . n . Qp + Qs = m . n . 9 . Ap . Cu + ∑p . ∆L . α . Cu
2.46 2. Kapasitas berdasarkan blok Lg, Bg, LD
∑Qu = Lg . Bg . Nc’ . Cu + ∑2 . Lg + Bg . Cu . ∆L 2.47
Dengan : Lg
= Panjang blok cm Bg
= Lebar blok  cm LD
= Tinggi blok cm ∆L  = Panjang segment tiang cm
2.9  Penurunan Tiang Pancang Tunggal 2.9.1. Penurunan Tiang Tunggal dengan Rumus Poulus