Penurunan Tiang Pancang Tunggal .1. Penurunan Tiang Tunggal dengan Rumus Poulus

59 n = Jumlah tiang dalam kelompok Q a = Kapasitas dukung ijin tiang ton E g = Efisiensi kelompok tiang E ff = Efisiensi tiang kelompok menurut Feld f. Kapasitas Dukung Kelompok Tiang Pada Tanah Lempung Kapasitas dukung kelompok tiang pada tanah lempung dihitung dengan menggunakan rumus berikut, Sumber : Braja M Das. 1. Jumlah total kapasitas kelompok tiang ∑Qu = m . n . Qp + Qs = m . n . 9 . Ap . Cu + ∑p . ∆L . α . Cu 2.46 2. Kapasitas berdasarkan blok Lg, Bg, LD ∑Qu = Lg . Bg . Nc’ . Cu + ∑2 . Lg + Bg . Cu . ∆L 2.47 Dengan : Lg = Panjang blok cm Bg = Lebar blok cm LD = Tinggi blok cm ∆L = Panjang segment tiang cm 2.9 Penurunan Tiang Pancang Tunggal 2.9.1. Penurunan Tiang Tunggal dengan Rumus Poulus – Davis Menurut Poulus dan Davis 1980, penurunan jangka panjang untuk pondasi tiang tunggal tidak perlu ditinjau karena penurunan tiang akibat konsolidasi dari tanah relatif kecil. Hal ini disebabkan karena pondasi tiang Universitas Sumatera Utara 60 direncanakan terhadap kuat dukung ujung dan kuat dukung friksinya atau penjumlahan dari keduanya Perkiraan penurunan tiang tunggal dapat dihitung berdasarkan : a. Untuk tiang apung atau friksi = . . 2.48 dimana : = . . . 2.49 b. Untuk tiang dukung ujung = . . 2.50 Dimana ; = . . . 2.51 Keterangan : S = besar penurunan yang terjadi cm Q = besar beban yang bekerja kg D = diameter tiang cm E s = modulus elastisitas bahan tiang kgcm 2 I0 = faktor pengaruh penurunan tiang yang tidak mudah mampat Incompressible dalam massa semi tak terhingga R k = faktor koreksi kemudahmampatan tiang untuk =0,3 R h = faktor koreksi untuk ketebalan lapisan yang terletak pada tanah keras R = faktor koreksi angka poisson R b = faktor koreksi untuk kekakuan lapisan pendukung H = kedalaman cm Universitas Sumatera Utara 61 K adalah suatu ukuran kompresibilitas relatif dari tiang dan tanah yang dinyatakan oleh persamaan : = . 2.52 Dimana : = 1 4 � 2 2.53 Dengan : K = faktor kekakuan tiang E p = modulus elastisitas dari bahan tiang kgcm 2 E s = modulus elastisitas tanah di sekitar tiang kgcm 2 E b = modulus elastisitas tanah di dasar tiang kgcm 2 Gambar 2.20 Faktor penurunan I Sumber :Poulus dan Davis, 1980 Universitas Sumatera Utara 62 Gambar 2.21 Faktor penurunan R µ Sumber Poulus dan Davis, 1980 Gambar 2.22 Faktor Penurunan R k Sumber :Poulus dan Davis, 1980 Gambar 2.23 Faktor Penurunan R h Poulus dan Davis, 1980 Universitas Sumatera Utara 63 Gambar 2.24 Faktor Penurunan R b Sumber : Poulus dan Davis, 1980 Universitas Sumatera Utara 64 2.9.2. Penurunan Tiang Elastis Penurunan segera atau penurunan elastis adalah penurunan pondasi yang terletak pada tanah berbutir halus yang jenuh dan dapat dibagi menjadi tiga komponen. Penurunan total adalah jumlah dari ketiga komponen tersebut, yaitu : S = Se 1 + Se 2 + Se 3 2.54 Dengan : S = penurunan total m Se 1 = penurunan elastis dari tiang m Se 2 = penurunan tiang yang disebabkan oleh beban di ujung Tiang cm Se 3 = penurunan tiang yang disebabkan oleh beban di sepanjang batang tiang m Se 1 = Qwp+ξQws .L Ap .Ep 2.55 Se 2 = Qwp .Cp D .qp 2.56 Se 3 = Qws .Cs .qp 2.57 Dimana : Q wp = daya dukung yang bekerja pada ujung tiang dikurangi daya dukung friction kN Q ws = daya dukung friction kN A p = luas penampang tiang pancang m 2 L = panjang tiang pancang m Universitas Sumatera Utara 65 E p = modulus elastisitas dari bahan tiang kN m 2 = koefisien dari skin friction, ambil 0,67 Gambar 2.25 D = diameter tiang m q p = daya dukung ultimit kN C p = koefisien empiris, ambil 0,02 Tabel 2.14 Cs = konstanta Empiris Cs = 0,93 + 0,16 LD . Cp 2.58 Nilai tergantung dari unit tahanan friksi kulit alami the nature of unit friction resistance di sepanjang tiang terpancang di dalam tanah. Nilai = 0,5 untuk bentuk unit tahanan fiksi alaminya berbentuk seragam atau simetris, seperti persegi panjang atau parabolik seragam, umumnya pada tanah lempung atau lanau. Sedangkan untuk tanah pasir nilai = 0,67 untuk bentuk unit tahanan fiksi alaminya berbentuk segitiga. Gambar 2.25. Variasi Jenis Bentuk Unit Tahanan Friksi Kulit Alami Terdistribusi Sepanjang Tiang Tertanam ke Dalam Tanah Sumber : Bowles, 1993 Universitas Sumatera Utara 66 Tabel 2.14. Nilai Koefisien Empiris Cp Tipe Tanah Tiang Pancang Tiang Bor Sand dense to loose 0,02-0,04 0,09-0,18 Clay stiff to soft 0,02-0,03 0,03-0,06 Silt dense to loose 0,03-0,05 0,09-0,12 Sumber : Braja M. Das, 1995

2.10 Penurunan Tiang Pancang Kelompok

Dokumen yang terkait

Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang pada Titik Bore Hole - 01 dengan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus : Hotel Medan Siantar Sinaksak – Pematang Siantar)

3 76 181

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Tiang Pancang pada Bore Hole II dengan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus Proyek Skyview Apartment Medan)

10 54 141

Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang pada Titik Bore Hole - 01 dengan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus : Hotel Medan Siantar Sinaksak – Pematang Siantar)

49 317 181

Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang pada Titik Bore Hole - 01 dengan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus : Hotel Medan Siantar Sinaksak – Pematang Siantar)

0 3 18

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Tiang Pancang pada Bore Hole II dengan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus Proyek Skyview Apartment Medan)

0 0 19

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Tiang Pancang pada Bore Hole II dengan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus Proyek Skyview Apartment Medan)

0 0 1

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Tiang Pancang pada Bore Hole II dengan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus Proyek Skyview Apartment Medan)

0 0 5

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Tiang Pancang pada Bore Hole II dengan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus Proyek Skyview Apartment Medan)

0 1 55

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Tiang Pancang pada Bore Hole II dengan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus Proyek Skyview Apartment Medan)

0 2 2

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Tiang Pancang pada Bore Hole II dengan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus Proyek Skyview Apartment Medan) Appendix

0 0 13