Kapasitas Daya Dukung Aksial Tiang Pancang

28 benar tanpa rongga. Pengelasan harus dilakukan dengan teliti karena kecerobohan dapat berakibat fatal, yaitu beban tidak tersalur sempurna. 8. Pemancangan tiang dilakukan hingga tercapai daya dukung desain tiang. 9. Setelah satu titik selesai pindah ke titik lainnya.

2.5 Kapasitas Daya Dukung Aksial Tiang Pancang

2.5.1 Daya Dukung Tiang Pancang dari Hasil Sondir Cone Penetrometer Test Kapasitas daya dukung tiang dapat diperoleh dari data uji kerucut statis Cone Penetration Test CPT atau sondir. Cone Penetration Test CPT atau sondir ini tes yang sangat cepat, sederhana, ekonomis dan tes tersebut dapat dipercaya dilapangan dengan pengukuran terus-menerus dari permukaan tanah- tanah dasar. Cone Penetration Test CPT atau sondir ini dapat juga mengklasifikasi lapisan tanah dan dapat memperkirakan kekuatan dan karakteristik dari tanah. Fleming et al. 2009 menyarankan untuk tiang pancang yang ujungnya tertutup maka tahanan ujung satuan tiang sama dengan tahanan konus q c , namun untuk tiang pancang yang ujungnya terbuka atau tiang bor, tahanan ujung satuan tiang diambil 70 nya. Dalam menghitung kapasitas daya dukung aksial ultimate Q u , ada beberapa metode yang dapat dipakai sebagai acuan. Salah satunya adalah Metode Meyerhoff. Metode Meyerhoff Daya dukung ultimate pondasi tiang pancang dinyatakan sebagai berikut : = × + × 2.3 Universitas Sumatera Utara 29 Kapasitas daya dukung pondasi yang diijinkan dapat dihitung dengan rumus : = × 3 + × 5 2.4 dimana : = kapasitas daya dukung ultimit pada tiang pancang tunggal kg = tahanan ujung sondir kgcm 2 = luas penampang tiang cm 2 = Jumlah Hambatan Lekat kgcm = keliling tiang cm Daya dukung terhadap kekuatan tanah untuk tiang tarik : = × 2.5 Daya dukung ijin tarik : = 3 2.6 Daya dukung terhadap kekuatan bahan : = � × 2.7 dimana : = daya dukung terhadap kekuatan tanah untuk tiang tarik kg = kekuatan yang diijinkan pada tiang kg � = tegangan tekan ijin bahan tiang kgcm 2 , untuk beton = 500 kgcm 2 = luas penampang tiang cm 2 Universitas Sumatera Utara 30 2.5.2. Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang dari Hasil SPT Standard Test Penetration Suatu metode uji yang dilaksanakan bersamaan dengan pengeboran untuk mengetahui perlawanan dinamik tanah maupun pengambilan contoh terganggu dengan teknik penumbukan. Tujuan dari percobaan SPT ini adalah untuk menentukan kepadatan relatif lapisan tanah dari pengambilan contoh tanah dengan tabung sehingga diketahui jenis tanah dan ketebalan tiap-tiap lapisan kedalaman tanah dan untuk memperoleh data yang kualitatif pada perlawanan penetrasi tanah serta menetapkan kepadatan dari tanah yang tidak berkohesi yang biasa sulit diambil sampelnya.Uji penetrasi standard SPT merupakan uji penetrasi dinamis yang banyak sekali digunakan untuk mendapatkan daya dukung tanah secara langsung. Harga N yang diperoleh dari SPT tersebut diperlukan untuk memperhitungkan daya dukung tanah yang tergantung pada kuat geser tanah. Hipotesis pertama mengenai kuat geser tanah diuraikan oleh Coulomb yang dinyatakan dengan : = c + tan ø 2.8 Dimana : = kekuatan geser tanah kgcm² c = kohesi tanah kgcm² = tegangan normal yang terjadi pada tanah kgcm² ø = sudut geser tanah º Universitas Sumatera Utara 31 Tabel 2.4. Hal-Hal yang Perlu Dipertimbangkan Untuk Penentuan Harga N Sumber : Sosrodarsono, 1983 Untuk mendapatkan sudut geser tanah dari tanah tidak kohesif pasiran biasanya dapat dipergunakan rumus Dunham 1962 sebagai berikut : 1. Tanah berpasir berbentuk bulat dengan gradasi seragam, atau butiran pasir bersegi segi dengan gradasi tidak seragam, mempunyai sudut geser sebesar: ø = 12N + 15 2.9 2. Butiran pasir bersegi dengan gradasi seragam, maka sudut gesernya : ø = 0,3N + 27 2.10 Klasifikasi Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dan Dipertimbangkan Hal yang perlu dipertimbangkan secara menyeluruh dari hasil-hasil survei sebelumnya Unsur tanah, variasi daya dukung vertikal kedalaman permukaan dan susunannya, adanya lapisan lunak ketebalan konsolidasi atau penurunan, kondisi drainase dan lain-lain Hal-hal yang perlu diperhatikan langsung Tanah pasir tidak kohesif Berat isi, sudut geser dalam, ketahanan terhadap penurunan dan daya dukung tanah Tanah lempung kohesif Keteguhan, kohesi, daya dukung dan ketahanan terhadap hancur Universitas Sumatera Utara 32 Tabel 2.5. Hubungan antara Angka Penetrasi Standard dengan Sudut Geser Dalam dan kepadatan Relatif Pada Tanah Pasir Sumber : Das, 1985 Menurut Peck dan Meyerhoff, 1997, dari nilai N yang diperoleh pada uji SPT, dapat diketahui hubungan empiris tanah non kohesi seperti sudut geser dalam ø, indeks densitas dan berat isi tanah basah γ wet . Tabel 2.6. Hubungan antara Harga N-SPT, Sudut Geser Dalam, dan Kepadatan Relatif Nilai N Kepadatan relative Sudut geser dalam ϕ Menurut Peck Menurut Meyerhoff – 4 Sangat lepas 0,00 – 0,20 28,50 30 4 – 10 Lepas 0,20 – 0,40 28,50 – 30 30 – 35 10 – 30 Sedang 0,40 – 0,60 30 – 36 35 – 40 30 – 50 Padat 0,60 – 0,80 36 – 41 40 – 45 50 Sangat padat 0,80 – 1,00 41 45 Sumber : Sosrodarsono Nakazawa, 2005 Hubungan antara harga N dengan berat isi yang sebenarnya hampir tidak mempunyai arti karena hanya mempunyai partikel kasar. Angka Penetrasi Standart, N Kepadatan Relatif Dr Sudut Geser Dalam ø º – 5 – 5 26 – 30 5 – 10 5 – 30 28 – 35 10 – 30 30 – 60 35 – 42 30 – 50 60 – 65 38 – 46 Universitas Sumatera Utara 33 Tabel 2.7. Hubungan antara Harga N-SPT dan Berat Isi Tanah Tanah tidak kohesif Harga N 10 10 – 30 30 – 50 50 Berat isi, � kNm 3 12-16 14-18 16-20 18-23 Tanah kohesif Harga N 4 4 – 15 16 – 25 25 Berat isi, � kNm 3 14 – 18 16 – 18 16 – 18 20 Sumber : Braja, 1995 Pada tanah tidak kohesif daya dukung sebanding dengan berat isi tanah, hal ini berarti bahwa tinggi muka air tanah banyak mempengaruhi daya dukung pasir. Tanah di bawah air mempunyai berat isi efektif yang kira-kira setengah berat isi tanah di atas muka air. Tanah dapat dikatakan mempunyai daya dukung yang baik dari hasil uji SPT dapat dinilai dari ketentuan berikut : 1. Lapisan Kohesif mempunyai nilai SPT, N 35. 2. Lapisan kohesif mempunya nilai kuat tekan q u 3-4 kgcm 2 , atau harga N 15. Untuk menghitung daya dukung pondasi tiang pancang berdasarkan data SPT dapat digunakan metode Meyerhoff, adapun rumus yang dapat digunakan antara lain : 1. Daya dukung ujung pondasi tiang pada tanah non kohesif pasir dan kerikil Q p = 40 x N b x Ap 2.11 Universitas Sumatera Utara 34 2. Tahanan geser selimut tiang pada tanah non kohesif pasir dan kerikil Q s = 2 x N SPT x p x Li 2.12 2. Daya dukung ujung pondasi tiang pada tanah kohesif Q p = 9 x c u x Ap 2.13 3. Tahanan geser selimut tiang pada tanah kohesif Q s = α x c u x p x Li 2.14 Sumber : Hardiyatmo, 1994 Dimana : Q p = tahanan ujung ultimate kN N SPT = jumlah pukulan yang diperlukan dari percobaan SPT = N cor N b = N 1 +N 2 2 N 1 = nilai Nrata-rata dari dasar ke 10D ke atas Gambar 2.7 Nilai N-SPT untuk Desain Tahanan Ujung pada Tanah Pasiran Sumber : Mansyur Irsyam Universitas Sumatera Utara 35 N 2 = nilai Nrata-rata dari dasar ke 4D ke bawah A p = luas penampang tiang pancang m 2 p = keliling tiang m Li = tebal lapisan tanah, pengujian SPT dilakukan setiap interval kedalaman pemboran m c u = kohesi undrained kNm 2 = N SPT x 2 3 x 10 α = koefisien adhesi antara tanah dan tiang Gambar 2.8 Gambar 2.8. Grafik Hubungan antara Kuat Geser C u dengan Faktor Adhesi α Sumber : API, 1986

2.6 Kapasitas Daya Dukung Lateral Tiang Pancang

Dokumen yang terkait

Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang pada Titik Bore Hole - 01 dengan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus : Hotel Medan Siantar Sinaksak – Pematang Siantar)

3 76 181

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Tiang Pancang pada Bore Hole II dengan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus Proyek Skyview Apartment Medan)

10 54 141

Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang pada Titik Bore Hole - 01 dengan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus : Hotel Medan Siantar Sinaksak – Pematang Siantar)

49 317 181

Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang pada Titik Bore Hole - 01 dengan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus : Hotel Medan Siantar Sinaksak – Pematang Siantar)

0 3 18

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Tiang Pancang pada Bore Hole II dengan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus Proyek Skyview Apartment Medan)

0 0 19

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Tiang Pancang pada Bore Hole II dengan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus Proyek Skyview Apartment Medan)

0 0 1

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Tiang Pancang pada Bore Hole II dengan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus Proyek Skyview Apartment Medan)

0 0 5

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Tiang Pancang pada Bore Hole II dengan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus Proyek Skyview Apartment Medan)

0 1 55

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Tiang Pancang pada Bore Hole II dengan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus Proyek Skyview Apartment Medan)

0 2 2

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Tiang Pancang pada Bore Hole II dengan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus Proyek Skyview Apartment Medan) Appendix

0 0 13