4
tersebut menembus dinding usus menuju pembuluh darah atau saluran limfa dan di alirkan ke jantung lalu mengikuti aliran darah ke paru-paru menembus dinding
pembuluh darah, lalu melalui dinding alveolus masuk rongga alveolus, kemudian naik ke trachea melalui bronchiolus dan bronchus. Dari trachea larva menuju ke
faring, kemudian tertelan masuk ke dalam esofagus lalu menuju ke usus halus, tumbuh menjadi cacing dewasa. Proses ini memerlukan waktu sekitar 2 bulan
sejak tertelan sampai menjadi cacing dewasa Gandahusada, S., 2000.
Gambar 2.1 Daur hidup Ascaris lumbricoides.
Gambar 2.2 Cacing Ascaris lumbricoides dewasa. a betina, b jantan
http:www.sodiycxacun.web.id201001ascaris-lumbricoides.html
5
Gambar 2.3 Telur cacing Ascaris lumbricoides. a telur yang tidak dibuahi, b telur yang dibuahi
PHIL 4114821 - CDCDr. Mae Melvin
b. Epidemiologi
Telur cacing Ascaris lumbricoides keluar bersama tinja pada tempat yang lembab dan tidak terkena sinar matahari, telur tersebut tumbuh menjadi infektif.
Infeksi cacing gelang terjadi bila telur yang infektif masuk melalui mulut bersama makanan atau minuman dan dapat pula melalui tangan yang kotor tercemar tanah
dengan telur
cacing Surat
Keputusan Menteri
Kesehatan No:
424MENKESSKVI, 2006.
2.1.2. Ancylostoma cacing tambang dan Necator americanus
a. Morfologi dan Daur Hidup
Terdapat dua spesies cacing tambang yang sangat sering menginfeksi manusia yaitu: “The Old World Hookworm” yaitu Ancylostoma duodenale dan
“The New World Hookworm” yaitu Necator americanus Qadri,2008. Necator
americanus dan Ancylostoma duodenale adalah dua spesies cacing tambang yang dewasa di manusia. Habitatnya ada di rongga usus halus.
Cacing ini berbentuk silindris dan berwarna putih keabuan. Cacing betina menghasilkan 9.000-10.000 butir telur sehari. Cacing betina mempunyai panjang
sekitar 1 cm, cacing jantan kira-kira 0,8 cm, cacing dewasa berbentuk seperti huruf S atau C dan di dalam mulutnya ada sepasang gigi, mulut tertutup, ekor
runcing dan panjang oesophagus 13 dari panjang badan Prasetyo 2003. Cacing jantan kedua spesies ini mempunyai bursa kopulatrik pada bagian ekornya dan
cacing betina memiliki ekor yang runcing Onggowaluyo,2002. Telur cacing tambang yang besarnya kira-kira 60x40 mikron, berbentuk bujur dan mempunyai
dinding tipis. Di dalamnya terdapat beberapa sel, larva rabditiform panjangnya