6
1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
1.4.1 Tinjauan Pustaka
Jika dikatakan diskriminasi adalah pembedaan perlakuan terhadap seseorang atau kelompok yang biasanya dikarenakan adanya perbedaan dalam hal ras atau
etnis maka, itulah yang dialami oleh burakumin di masa lalu. Burakumin adalah sebutan untuk orang Jepang yang merupakan keturunan kaum terbuang, terutama
Eta, Hinin dan Kawaramono. Secara harafiah burakumin berarti Orang-orang pemukiman kecil dimana hal ini merujuk pada pemukiman kaum Eta yang
terpisah dari kasta lain dalam masyarakat feodal. Istilah Burakumin ini secara de jure legal ada hingga dihapuskannya sistem
kasta di tahun 1871 seiring semangat persamaan di Era Restorasi Meiji mulai 1869, namun secara de facto hingga sekarang diskriminasi terhadap Burakumin
masih ada. Jika diuraikan secara sederhana, beginilah usaha pembebasan diskriminasi
yang terjadi pada burakumin: -
Dalam daftar warga ditulis kyu-eta mantan eta, lalu diganti shin-heimin warga baru dan terakhir pada 1900an tokushu-buraku pemukiman khusus.
Sekarang sudah tidak dipakai lagi. -
Diskriminasi dalam pekerjaan. Walau saat ini keturunan burakumin bisa bekerja dimana saja, namun posisi jabatan yang tinggi tidak bisa mereka
duduki. -
Diskriminasi dalam pernikahan. Yang paling toleran adalah wilayah Kansai kecuali Osaka, Kyoto, Hyogo dan di Hiroshima. Keluarga kolot tidak
Universitas Sumatera Utara
7
memperbolehkan anak mereka menikah dengan keturunan burakumin. Menyewa jasa penyelidikan asal-usul adalah hal biasa di Jepang, walau
sekarang adalah hal ilegal. Di Kansai saat ini 60-80 keturunan burakumin menikah dengan non-burakumin. Pada tahun 1960-an hanya 10.
- Tetapi di Osaka, Kyoto, Hyogo dan Hiroshima, stigma masih ada. Burakumin
dianggap biang kemelaratan, pengangguran dan kriminal. -
Anggota Yakuza, 60 adalah Burakumin menurut pengakuan seorang mantan anggota intelijen jepang Mitsuhiro Sugnuma. Anggota Yamaguchi-gumi
Yakuza terbesar 70 nya adalah Burakumin, menurut David E. Kaplan dan Alec Dubro dalam bukunya Yakuza: The Explosive Account of Japans
Criminal Underworld Reading, Massachusetts: Addison-Wesley Publishing Co., 1986.
1.4.2 Kerangka Teori