Pendiskriminasian Bidang Pekerjaan Diskriminasi Terhadap Masyarakat Burakumin Di Jepang Dewasa Ini

41 wilayah buraku sehingga mereka dapat menghindari buraku dalam transaksi bisnis mereka. BLL juga mengungkapkan skandal yang terjadi pada tahun 2014 yang terdapat dalam sebuah artikel di majalah. Majalah tersebut mengangkat latar belakang pribadi seorang pemimpin politik terkemuka, skandal diskriminasi terjadi satu demi satu. Ini dilakukan oleh orang-orang yang mencoba untuk memberikan kerusakan pada tokoh tertentu atau untuk memperoleh lebih banyak keuntungan bisnis dengan mengambil keuntungan dari citra negatif buraku.

3.2 Pendiskriminasian Bidang Pekerjaan

Di bidang pekerjaan, diskriminasi terjadi pada pembatasan-pembatasan bidang pekerjaan. Burakumin pada umumnya dibatasi untuk melakukan perkerjaan seperti yang dilakukannya pada masa lalu. Meskipun mereka telah dibebaskan pada 1871 lalu, diskriminasi masih meluas di jaman modern ini Weiner, 2004:109. Menurut Hane 2003:155 selain melakukan pekerjaan di bidang yang sama di masa lalu, ada juga burakumin yang bekerja sebagai guru. Guru adalah salah satu jenis pekerjaan yang diperbolehkan secara tertulis pada Jaman Meiji. Burakumin tidak diizinkan untuk menggeluti pekerjaan dalam bidang pemerintahan atau polisi. Keterbatasan itu harusnya telah berakhir sejak tahun 1965. Setelahnya burakumin bisa menentukan sendiri jenis pekerjaan mereka sesuai dengan kemampuannya. Yang menjadi masalah slanjutnya adalah tentang kehidupan mereka di dunia pekerjaan. Hampir tidak mungkin bagi burakumin untuk Universitas Sumatera Utara 42 mendapatkan posisi jabatan teratas. Banyak perusahaan yang juga memiliki koseki karyawannya secara ilegal. Koseki yang harusnya bukan jadi konsumsi publik digunakan secara tidak baik oleh berbagai oknum hingga dikenal dengan buraku list scandal. Dari situs Buraku Liberation dan Hak Asasi Manusia Research Institute menjelaskan apa yang disebut Buraku Daftar Skandal yang terungkap pada bulan November 1975. Melalui Liberation League Buraku dan Badan Otoritas Publik, ditemukan bahwa: a sedikitnya delapan jenis Daftar Buraku, yang berisi informasi tentang nama dan lokasi, jumlah rumah tangga dan pekerjaan utama masyarakat Buraku, telah diterbitkan; B mereka siap dan didistribusikan oleh lembaga investigasi dan detektif swasta, dan; C telah terjadi sebanyak 220 pembeli, sebagian besar yang perusahaan swasta yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan skrining diskriminatif pelamar kerja. Akibatnya, Prefektur Osaka dan beberapa kota lainnya memberlakukan peraturan daerah untuk mengatur investigasi latar belakang pribadi yang dilakukan oleh lembaga swasta, yang menyebabkan diskriminasi terhadap orang Buraku. Namun, tidak ada langkah-langkah legislatif yang telah diambil di tingkat nasional dalam hal ini . http:blhrri.orgblhrri_eother008_e.html. Diskriminasi oleh perusahaan besar tetap terjadi karena mereka lebih memilih karyawan yang berasal dari mayoritas Jepang. Sebagian besar perusahaan masih memerlukan calon karyawan untuk mengirimkan Koseki mereka yang menunjukkan di mana mereka tinggal, tempat kelahiran. dan informasi lain tentang anggota keluarga. Daftar yang mengkompilasi alamat masyarakat buraku telah mulai beredar diperkirakan bahwa. antara 1976 dan 1980. Sedikitnya Universitas Sumatera Utara 43 sembilan daftar substansial diproduksi dan dijual dengan harga yang tinggi untuk perusahaan, termasuk perusahaan terkenal dan Bank-Bank besar. Seperti yang dijelaskan William Wetherall, beberapa daftar yang diterbitkan pada 1930-an oleh pemerintah bersama-sama dengan laporan resmi masalah Buraku. Daftar tersebut telah digunakan untuk menyaring alamat sekarang dan masa lalu dari pelamar dan keluarga mereka untuk mengidentifikasi hubungan mereka dengan buraku, latar belakang dan menggagalkan impian mereka melarikan diri dari belenggu diskriminasi yang secara hukum statusnya telah dihapuskan 1984:36. Ada tekanan oleh Buraku Liberation League BLL untuk membuat daftar ini ilegal. Daftar ini dibeli tidak hanya oleh perusahaan tetapi juga oleh individu yang ingin memastikan bahwa anak-anak mereka tidak sengaja menikahi orang-orang buraku. sekarang membeli dan mencari latar belakang seseorang merupakan tindakan yang ilegal. Pada tahun 1980, menurut Statistik Tenaga Kerja tingkat pengangguran rata-rata di Jepang adalah 2,2 tetapi di wilayah buraku itu jauh lebih tinggi: misalnya. di Nagasaki 50, di Osaka 29, dan di Kochi 26 Miyazaki. 1999. Namun, situasi kerja telah membaik pada tahun 1993. Lebih dari 50 dari orang-orang buraku dipekerjakan dan sekitar 80 dari pemuda memiliki pekerjaan reguler penuh waktu. Universitas Sumatera Utara 44 Universitas Sumatera Utara 45 Menurut Buraku Liberation Research Institute laporan Oktober 1993 dibandingkan dengan populasi umum ada lebih sedikit pekerja kerah putih dan lebih pekerja kerah biru di antara buraku di setiap prefektur, dan rasio pekerja di bidang manufaktur lebih tinggi di antara buraku. Sebagai contoh. di Kyoto 12,9 dari orang-orang Buraku terlibat dalam administrasi pekerjaan, dari 21,9 dari populasi di Kyoto. Sebaliknya 43,5 dari orang buraku bekerja di bidang manufaktur, merupakan 35,9 dari populasi di Kyoto Buraku Liberation Research Institute 1993:6. Pekerjaan pemerintah tidak tertutup untuk Buraku seperti dulu. Buraku yang berpendidikan memegang posisi penting dan menjadi aktif dalam politik. Pada tahun 1993, 9,4 dari orang buraku bekrja pada pemerintah dan pekerjaan kota seperti tabel di atas. Pendapatan tahunan dari orang-orang buraku masih tetap sangat rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional. Menurut survei yang dilakukan oleh Buraku Liberation Research Institute 1993, di Osaka 15 dari Buraku orang berpenghasilan kurang dari 1 juta yen per tahun. Merupakan 1 dari populasi umum.

3.3 Pendiskriminasian Dalam Pernikahan