4.1 Pembahasan tanggal 10-14 November 2014
Telah dilakukan pemeriksaan patologi klinik dengan hasil yang dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Subjective S :
Kulit lebam, mata kabur, lemas, perdarahan, purpura
Objective O :
Compos Mentis CM Tekanan darah TD
: 12080mmHg Heart Rate HR
: 80 xmenit Respiratory Rate RR
: 20xmenit Suhu Tubuh T
: 35.7
o
Bleeding Time : 6 menit 45 detik
C
Assesment A: Anemia Gravis ec Anemia aplastik,
Sindroma Mielodiplastik MDS
Planning P: IVFD NaCL 0,9 20 tetes menit
Inj. Ceftriaxon 1000 mg12 jam Kotrimoksazol 480 mg12jam
Parasetamol 500 mg 8 jam Inj. Metil Prednisolon 250 mg12 jam
4.1.1 Pengkajian Tepat Pasien
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pengamatan, gelang yang dipakai pasien telah sesuai dengan nama, tanggal lahir, serta nomorrekam medik RM pasien. Obat yang
diberikan kepada pasien juga sesuai dengan nama yang tertera pada etiket, dan sesuai dengan diagnosa yang ditegakkan dokter, dalam hal ini sudah tepat
pasien Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 02 November, jumlah
hemoglobin 3.00, eritrosit 1.38, leukosit 1.70, hematokrit 9.50, trombosit 15, neutrofil absolut 0.27, untuk tanggal 04 November jumlah hemoglobin 6.90,
eritrosit 2.76, leukosit 0.80, hematokrit 21.20, trombosit 2, neutrofil absolut 0.32, retikulosit 0.03 dan untuk tanggal 06 November 2014 jumlah
hemoglobin 8.20, eritrosit 3, leukosit 1.45, hematokrit 24, trombosit 3, neutrofil absolut 0.77 semua data yang diperoleh berada dibawah normal.
Sehingga kesimpulan diagnosa dokter bahwa pasien menderita Pansitopenia ec Anemia aplastik
4.1.2 Pengkajian Tepat Indikasi
Berdasarkan Standar Pelayanan Medik Penyakit Dalam di RSUP H. Adam Malik IVFD NaCl 0,9 untuk memperbaiki kondisi pasien dalam
keadaan sangat lemah, Injeksi ceftriaxon sebagai antibiotik empiris, parasetamol sebagai anti nyeri,kotrimoksazol sebagai antibiotik, injeksi metil
prednisolon sebagai imunosupresan sudah mengikuti standar pelayanan medik. Pasien diberikan IVFD NaCl 0,9 mengandung elektrolit yang
merupakan bahan utama dalam terapi penggantian terapi yang penting untuk
Universitas Sumatera Utara
menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh Dipiro, 2005. Pasien diberikan IVFD NaCl 0,9 20 tetes per menit juga diindikasikan sebagai
pembawa obat intravena lain yang akan disuntikkan kedalam tubuh, Jadi pemberian IVFD NaCl tepat indikasi.
Injeksi Ceftriaxone merupakan golongan sefalosporin berspektrum luas yang diindikasikan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang
sensitif terhadap Ceftriaxon termasuk infeksi sturuktur kulit, Jadi penggunaan ceftriaxon sudah tepat indikasi McEvoy, 2011. Akan tetapi penggunaannya
masih secara empiris oleh dokter sehingga perlu dianjurkan untuk uji kultur segera untuk mengetahui hasil kultur kuman dan antibiotik yang resisten dan
sensitif pada pasien, sehingga dapat diberikan antibiotik yang definitif. Pemberian ceftriaxone sudah tepat indikasi.
Parasetamol merupakan obat non-steroidal anti inflamasi atau yang dikenal dengan NSAID yang berguna untuk pengobatan nyeri ringan sampai
sedang dan pengobatan demam Depkes RI, 2007. Pemberian parasetamol sudah tepat indikasi.
kotrimoksazol dapat digunakan bagi penderita trombositopenia berat berkepanjangan untuk menurunkan insiden infeksi Hoffbrand, dkk., 2005.
Pemberian Injeksi Metil prednisolon telah tepat indikasi, kortikosteroid merupakan terapi yang umum diberikan pada penderita anemia, mencegah
respon jaringan terhadap proses inflamasi dan imunosupresan Medscape, 2014.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3 Pengkajian Tepat Obat