Klasifikasi Sekunder: Radiasi pengion: pemajanan tidak sengaja radioterapi, isotop infeksi: hepatitis virus Hoffbrand, dkk., 2005. Penyebab Pansitopenia Epidemiologi Etiologi

dibutuhkan tubuh, terutama kurangnya sumber makanan yang mengandung zat besi Hoffbrand, dkk., 2005.

2.2 Pansitopenia

Pansitopenia adalah suatu keadaan yang ditandai oleh adanya anemia, leukopenia, dan trombositopenia, dengan segala manifestasinya. Pada dasarnya pansitopenia disebabkan oleh kegagalan sumsum tulang untuk memproduksi komponen darah, atau akibat kerusakan komponen darah di darah tepi, dan juga maldistribusi komponen darah Bakta, 2006.

2.3 Anemia Aplastik

Anemia aplastik adalah anemia yang disertai oleh pansitopenia bisitopenia pada darah tepi yang disebakan oleh kelainan primer pada sumsum tulang dalam bentuk aplasia atau hipoplasia tanpa adanya infiltrasi, supresi atau pendesakan sumsum tulang. Karena sumsum tulang pada sebagian besar kasus bersifat hipoplastik, bukan aplastik total, maka anemia ini disebut juga anemia hipoplastik Widjanarko, dkk., 2009.

2.4 Klasifikasi

a. Anemia aplastik berat 1. Selularitas sumsum tulang Universitas Sumatera Utara 2. Sitopenia sedikitnya dua dari tiga seri sel darah b. Anemia aplastik sangat berat c. Anemia aplastik tidak berat Widjanarko, dkk., 2009. Universitas Sumatera Utara 2.5 Penyebab Anemia aplastik a. Primer : Kongential jenis fanconi dan non-fanconi, idiopatik didapat

b. Sekunder: Radiasi pengion: pemajanan tidak sengaja radioterapi, isotop

radioaktif, stasiun pembangkit tenaga nuklir c. Zat kimia: benzena dan pelarut organik lain, insektisida, pewarna rambut d. Obat: obat yang biasanya menyebabkan depresi sumsum tulang misal busulfan, siklosfosfamid, antrasiklin, nitrosourea. Obat yang kadang-kadang menyebabkan depresi sumsum tulang misal kloramfenikol, sulfonamida, emas dll

e. infeksi: hepatitis virus Hoffbrand, dkk., 2005.

2.6 Penyebab Pansitopenia

a. Berkurangnya fungsi sumsum tulang b. Aplasia c. Leukemia akut d. Meningkatnya destruksi perifer e. Anemia megaloblastik Hoffbrand, dkk., 2005.

2.7 Epidemiologi

Anemia aplastik tergolong penyakit yang jarang dengan insiden di Negara maju : 3-6 kasus1 juta penduduktahun. Epidemiologi anemia aplastik di timur jauh mempunyai pola yang berbeda dengan Negara barat. a. Di Negara timur Asia Tenggara dan Cina insidennya 2-3 kali lebih tinggi Universitas Sumatera Utara dibandingkan dengan di negara barat; b. Laki-laki lebih sering terkena dibandingkan dengan wanita; c. Faktor lingkungan, mungkin infeksi virius, antara lain virus hepatitis di duga memegang peranan penting Bakta, 2006.

2.8 Etiologi

Penyebab anemia palastik sebagian besar 50-70 tidak diketahui atau besifat idiopatik, kesulitan dalam mencari penyebab penyakit ini disebakan oleh proses penyakit yang belangsung pelahan-lahan, sebagian besar penelusuran etiologi dilakukan melalui penelitian epidemiologik Bakta, 2006.

2.9 Patofisiologi