a. Resep yang dapat dilayani adalah resep yang sudah memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan
b. Pemberian obat maksimal untuk tiga hari kecuali antibiotik, obat antifungi dapat diberikan sesuai dengan yang ditentukan lima hari dan
kasus-kasus tertentupenyakit kronis dapat diberikan maksimal untuk pemakaian satu bulan
c. Jumlahjenis obat setiap lembar resep maksimal tiga macam
2. Pelayanan obat pasien obat rawat inap dilakukan dengan sistem:
- OUDD One Unit Dose Dispensing
- Pemberian obat pasien pulang maksimum tiga hari
3. Pelayanan obat emergensi:
a. Obat-obat emergensi disediakan oleh instalasi farmasi di setiap ruangan rawat inap, instalasi gawat darurat dan kamar operasi sesuai
dengan jumlah dan obat yang ditentukandisepakati, diperiksa stok obat setiap hari, dan expire date setiap bulannya.
b. Petugas farmasi memeriksamelengkapi stok obat dalam trolley emergensi setiap pemakaianbulan bersama dengan perawat
penanggung jawab trolley emergensi di masing-masing unit pelayanan.
3.3.4.7 Pemusnahan dan Penarikan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai
Pemusnahan dilakukan untuk menjamin sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang sudah tidak memenuhi syarat untuk dikelola
sesuai dengan standar yang berlaku. Adanya pemusnahan akan mengurangi
Universitas Sumatera Utara
beban penyimpanan maupun mengurangi resiko terjadinya penggunaan obat yang sub standar. Barang yang mendekati expire date 3-6 bulan ditarik
kembali oleh instalasi farmasi, apabila obat masih bisa digunakan oleh pasien digunakan terlebih dahulu dan apabila tidak bisa digunakan lagi, obat
dikumpulkan untuk untuk dikembalikan ke PBF. Penarikan dilakukan untuk produk yang izin edarnya telah dicabut oleh Badan Pengawas Obat dan
Makanan BPOM. Rumah sakit harus mempunyai sistem pencatatan terhadap kegiatan pemusnahan dan penarikan tersebut.
3.3.4.8 Pengendalian
Adapun kegiatan pengendalian di rumah sakit RSUP H. Adam Malik adalah:
a. Memperkirakan atau menghitung jumlah pemakaian rata-rata per periode distribusi.
b. Menentukan stok optimum, stok pengaman dan menentukan waktu tunggu lead time.
3.3.4.8 Administrasi dan Pelaporan
Administrasi sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
di RSUP H. Adam Malik merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pencatatan manajemen
sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
serta penyusunan laporan yang berkaitan dengan sediaan farmasi, alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai secara rutin dalam periode bulanan dan
tahunan.
Universitas Sumatera Utara
Pelaporan adalah kumpulan catatan dan pendataan kegiatan administrasi
sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai ,
tenaga dan perlengkapan kesehatan yang disajikan kepada pihak yang berkepentingan.
Tujuan administrasi dan pelaporan: a.
Tersedianya data yang akurat sebagai bahan evaluasi b.
Tersedianya informasi yang akurat c.
Tersedianya arsip yang memudahkan penelusuran surat dan laporan d.
Mendapat datalaporan yang lengkap untuk membuat perencanaan e.
Agar anggaran yang tersedia untuk pelayanan dan perbekalan farmasi dapat dikelola secara efisien dan efektif.
3.3.5 Pelayanan Kefarmasian dalam penggunaan sediaan farmasi, alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai 3.3.5.1 Pengkajian dan Pelayanan Resep
Pengkajian dan pelayanan resep untuk pasien rawat inap dilakukan oleh depo farmasi. Sedangkan untuk pasien rawat jalan dilayani oleh pokja apotek I
dan pokja apotek II. Apoteker melakukan pengkajian resep sesuai persyaratan administrasi nama, umur, jenis kelamin, berat badan pasien, nama dokter,
paraf dokter, tanggal resep dan ruanganunit asal resep, persyaratan farmasetik bentuk dan kekuatan sediaan, dosis dan jumlah obat, stabilitas dan
ketersediaan, aturan dan cara pemakaian dan persyaratan klinis ketepatan indikasi, dosis dan waktu pemberian, duplikasi pengobatan, alergi, interaksi
dan ESO, kontra indikasi dan efek aditif baik untuk pasien rawat inap maupun
Universitas Sumatera Utara