Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Pranikah Remaja Faktor – Faktor Keluarga yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja

37 f. Mempersiapkan diri untuk memiliki karir atau pekerjaan yang memiliki konsekuensi ekonomi dan financial. g. Mempersiapkan perkawinan dan membentuk keluarga. h. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berprilaku sesuai dengan norma yang ada di masyarakat. Dorongan atau hasrat untuk melakukan hubungan seksual selalu muncul pada remaja, oleh karena itu bila tidak ada penyaluran yang sesuai menikah maka harus dilakukan pengertian dan pengetahuan.

2.6.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Pranikah Remaja

faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual remaja adalah : a. faktor internal pengetahuan, aspek-aspek kesehatan reproduksi, sikap terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi, perilaku, kerentanan yang dirasakan terhadap resiko, kesehatan reproduksi, gaya hidup, pengendalian diri, aktifitas sosial, rasa percaya diri, usia, agama, dan status perkawinan, b. faktor eksternal kontak dengan sumber-sumber informasi, keluarga, sosial-budaya, nilai dan norma sebagai pendukung sosial untuk perilaku tertentu, Sarwono, 2010. Faktor pendorong prilaku seksual menurut Sarwono 2010 yaitu : a. Faktor agama Merosotnya kepercaan terhadap agama. b. Perbedaan jenis kelamin. c. Kampanya Keluarga Berencana KB. Universitas Sumatera Utara 38 d. Faktor sosial ekonomi Seperti rendahnya pendapatan dan tarif pendidikan, besarnya keluarga dan rendahnya nilai agama di masyarakat yang bersangkutan. e. Citra diri yang menyangkut keadaan tubuh body images dan kontrol diri.

2.6.4 Faktor – Faktor Keluarga yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja

a. Peran dan fungsi keluarga Orangtua memiliki peran yang sangat penting dalam upayah pengembangan kepribadian anak. Pengasuhan orangtuan yang penuh kasih sayang, dan pendidikan tentang nilai – nilai kehidupan, baik agama maupun sosial budaya yang diberikan merupakan faktor yang kondusif untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi dan anggotan masyarakat yang sehat, sehingga keluarga merupakan lembaga pertama yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. b. Status Sosial Ekonomi Keadaan sosial-ekonomi memiliki peranan penting terhadap perkembangan psikososial anak. Di mana bila perekonomian keluarga cukup, maka lingkungan material yang dihadapi remaja di dalam keluarganya itu lebih luas untuk mengembangkan bermacam – macam kecakapan yang tidak dicapai. Orang tua jiga dapat mencurahkan perhatian yang lebih dalam kepada pendidikan anaknya dengan tidak disulitkan dengan kebutuhan primer kehidupan manusia. Universitas Sumatera Utara 39 c. Keutuhan Keluarga Merupakan salah satu faktor lain yang mempengaruhi perilaku seksual remaja. Yang dimaksud dengan keutuhan keluarga adalah keutuhan struktur keluarga di mana di dalam keluarga tersebut ada ayah, ibu, dan anak- anak. Jika tidak ada keduanya atau pun tidak ada salah satu nya maka suatu keluarga tidak utuh lagi. Selain itu ada juga ada keutuhan interaksi keluargas sehingga di dalam keluarga berlangsung interaksi sosial yang wajar dan harmonis. d. Sikap dan Kebiasaan Orangtua Cara–cara dan sikap–sikap yang ditanamkan orangtua memegang penting dalam pergaulan anak. Hal ini disebabkan karena keluarga merupakan sebuah kelompok sosial dengan tujuan–tujuan, struktur dan norma–norma, dinamika kelompok, termasuk dinamika kepemimpinan yang sangat mempengaruhi suasana interaksi keluarga, serta dapat merangsang perkembangan ciri–ciri tertentu pada pribadi anaknya. e. Status Anak Status anak dapat mempengaruhi psikososialnya di dalam keluarga. Artinya status sosial adalah kedudukan anak di dalam keluarga, seperti anak tunggal, anak sulung atau anak bungsu di antara saudaranya.

2.6.5 Bentuk–bentuk Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja