Perkembangan Perilaku Seksual Remaja

35 yang sebenarnya yang masih dapat dikerjakan, contoh menonton dan membaca buku pornografi.

2.6.2 Perkembangan Perilaku Seksual Remaja

Perkembangan masa remaja memiliki pengaruh besar sebagaimana perwujudan dari perkembangan prilaku seksual pada remaja. Seorang remaja membutuhkan banyak informasi untuk dapat membuat keputusan yang penting tentang seks. Remaja juga harus belajar untuk membuat keputusan sendiri dan tidak terpaksa melakukan sesuatu yang tidak mereka kehendaki atau sesuatu yang belum pasti. Yang paling penting, Remaja seharusnya merasa senang terhadap diri mereka dan tubuh mereka sendiri Sarwono, 2010. Pada kehidupan psikologis remaja, perkembangan organ seksual mempunyai pengaruh kuat dalam minat remaja terhadap lawan jenis. Terjadinya peningkatan perhatian remaja terhadap lawan jenis sangat dipengaruhi oleh faktor perubahan-perubahan fisik selama periode pubertas Santrock, 2003. Remaja perempuan lebih memperlihatkan bentuk tubuh yang menarik bagi remaja laki- laki, demikian pula remaja pria tubuhnya menjadi lebih kekar yang menarik bagi remaja perempuan Sarwono, 2004. Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat penting dalam pembentukan hubungan yang lebih matang dengan lawan jenis. Matangnya fungsi-fungsi seksual maka timbul pula dorongandorongan dan keinginan- keinginan untuk pemuasan seksual. Sebagian besar dari remaja biasanya sudah mengembangkan perilaku seksualnya dengan lawan jenis dalam bentuk pacaran atau percintaan. Bila ada kesempatan para remaja melakukan sentuhan fisik, Universitas Sumatera Utara 36 mengadakan pertemuan untuk bercumbu bahkan kadang-kadang remaja tersebut mencari kesempatan untuk melakukan hubungan seksual Gunarsa, 2008. Meskipun fungsi seksual remaja perempuan lebih cepat matang dari pada laki-laki, tetapi pada perkembangannya remaja laki-laki lebih aktif secara seksual dari pada remaja perempuan. Banyak ahli berpendapat hal ini dikarenakan adanya perbedaan sosialisasi seksual antara remaja perempuan dan remaja laki-laki. Bahkan hubungan seks sebelum menikah dianggap ”benar” apabila orang-orang yang terlibat saling mencintai ataupun saling terikat. Mereka sering merasionalisasikan tingkah laku seksual mereka dengan mengatakan pada diri mereka sendiri bahwa mereka terhanyut cinta. Sejumlah peneliti menemukan bahwa remaja perempuan, lebih daripada remaja laki-laki, mengatakan bahwa alasan utama mereka aktif secara seksual adalah karena jatuh cinta Santrock, 2003. Menurut Havighurst tahu 1961 dalam Hurlock 2006 menjelaskan tentang tugas–tugas perkembangan prilaku seksual remaja sebagai berikut : a. Menerima keadaan fisik dirinya sendiri dan menggunakan tubuhnya secara lebih efektif. b. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya. c. Mencapai suatu hubungan dan pergaulan yang lebih matang. d. Dapat menjalankan peren sosial maskulin dan feminim e. Berprilaku sosial yang bertanggung jawab. Universitas Sumatera Utara 37 f. Mempersiapkan diri untuk memiliki karir atau pekerjaan yang memiliki konsekuensi ekonomi dan financial. g. Mempersiapkan perkawinan dan membentuk keluarga. h. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berprilaku sesuai dengan norma yang ada di masyarakat. Dorongan atau hasrat untuk melakukan hubungan seksual selalu muncul pada remaja, oleh karena itu bila tidak ada penyaluran yang sesuai menikah maka harus dilakukan pengertian dan pengetahuan.

2.6.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Pranikah Remaja