Karakteristik – karakteristik anak berdasarkan pola asuh orangtua Cara pengasuhan orangtua untuk mempererat hubungan dengan anak

26 c. Segala keinginan anak selalu dipenuhi. d. Memberi kepercayaan penuh kepada anak.

1.4 Karakteristik – karakteristik anak berdasarkan pola asuh orangtua

Menurut Gunarsa 2009 karakteristik – karakteristik remaja berdasarkan pola asuh adalah : a. Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak remaja yang mandiri, dapat mengontrol diri, mempunyai hubungan baik dengan teman, mampu menghadapi stess, mempunyai minat terhadap hal – hal baru dan kooperaktif terhadap orang lain. b. Pola asuh Otoriter akan menghasilkan karakteristik – karakteristik anak remaja yang penakut, pendiam, tertutup, tidak berinisiatif, gemar menentang, suka melanggar morma, berkepribadian lemah, cemas dan menarik diri. c. Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik – karakteristik anak remaja yang impulsive, agresif, tidak patuh, manja, kurang mandiri, mau menang sendiri, kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial.

1.5 Cara pengasuhan orangtua untuk mempererat hubungan dengan anak

Menirut Nakita 2008 cara pengasuhan orangtua mempererat hubungan antara orangtua dengan anak remajanya yaitu : a. Menyediakan waktu untuk remaja Komunikasi yang baik memerlukan waktu yang berkualitas dan ini yang terkadang tidak dipikirkan oleh orangtua. Bila orangtua bisa memberikan Universitas Sumatera Utara 27 waktu yang berkualitas bagi anaknya, maka itu berarti ia sudah mengasihi dan memperhatikan anaknya. b. Berkomunikasi secara pribadi Berbicara dengan remaja bukan hanya sekedar basa basi apa kabarnya sehari ini. Akan tetapi, sebaiknya orangtua juga bisa menyelami perasaan senang, sedih, marah maupun keluh kesah remaja. c. Menghargai remaja Hargai keberadaan remaja, jangan hanya menganggapnya sebagai anak kecil. Karena dalam beberapa hal tertentu ada yang lebih diketahui remaja daripada orangtua. d. Mengerti remaja Dalam komunikasi dengan remaja, orangtua sebaiknya berusaha untuk mengerti dunia remaja, memandang posisis mereka, mendengarkan apa ceritanya dan apa keinginannya. e. Menciptakan hubungan yang baik Hubungan yang baik dapat mempersempit jurang pemisah antara orangtua dengan remaja. f. Berikan sentuhanledekatan fisik dan kontak mata Remaja akan merasakan kasih sayang dan kehangatan orangtua bila orangtua ayah dan ibu menyentuh, melakukan kontak mata dan fisik dengan remaja. g. Dengarkan remaja Universitas Sumatera Utara 28 Orangtua sebaiknya belajar untuk menjadi pendengar aktif bagi anaknya. Cara ini akan membuat remaja merasa penting dan berharga. Selain itu remaja akan belajar untuk mengenali, menerima dan mengerti perasaan mereka sendiri, serta menemukan cara mengatasi masalahnya. 2. Remaja 2.1 Defenisi Remaja Remaja adalah sebagai masa peralihan dari masa anak – anak ke masa dewasa Kesrepro, 2011. Menurut Gunarsa 2008 remaja merupaka batasan remaja dengan batasan–batasan yang dikelompokan menjadi : a. Usia 12 – 14 tahun disebut remaja awal. b. Usia 15 – 17 tahun disebut remaja. c. Usia 18 – 21 tahun disebut remaja lanjut. Menurut WHO World Health Organization adalah suatu masa dimana : a. Individu berkembah dari saat pertama kali ia menunjukan tanda – tanda seksual sekunder sampai saat ini mencapai pematangan seksual. b. Individu mengalami psikologi dan pola identifikasi dari kanak – kanak menjadi dewasa. c. Terjadi peralihan dan ketergantungan sosial ekonomi yang penuh dengan keadaan yang relatif lebih mandiri. WHO menetapkan batasan usia 10 – 20 tahun sebagai batasan usia remaja. Dengan membagi menjadi dua bagian dimana remaja awal 10-14 tahun dan remaja akhir 15 – 20 tahun Sarwono, 2010. Universitas Sumatera Utara