Perhitungan Waktu Produktif Pekerja

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil Workload Analysis dapat disimpulkan bahwa seluruh karyawan bagian produksi tergolong dalam kategori beban kerja yang berlebih kecuali pada bagian pengadonan. 2. Hasil work sampling menunjukkan bahwa pekerja pencetakan dan penggorengan sudah menggunakan waktu kerjanya dengan baik. Sedangkan bagian pengadonan dan pengepakan perlu meningkatkan waktu produktifnya. 3. Hasil dari kedua metode tersebut menjelaskan bahwa jumlah pekerja pembuatan roti untuk semua bagian tetap sebanyak 8 orang dengan alternatif yang diberikan suatu perbaikan aktivitas kerja yaitu pekerja bagian pengadonan turut membantu pekerja bagian penggorengan sehingga tidak perlu adanya penambahan pekerja.

7.2 Saran

Setelah melakukan penelitian tugas sarjana ini, saran yang dapat diajukan adalah : 1. Pihak perusahaan sebaiknya mempertimbangkan hasil penelitian beban kerja pekerja yang dilakukan peneliti untuk melakukan perbaikan sistem pembagian kerja dan pengalokasian pekerja. 2. Metode perhitungan kebutuhan tenaga berdasarkan beban kerja ini dapat digunakan sebagai salah satu cara dalam perhitungan kebutuhan pekerja. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Awal berdirinya pabrik roti ketawa UD Keluarga Maju dimulai dari keinginan Ibu Nurmala untuk membangun usaha pembuatan roti ketawa. Pada mulanya Ibu Nurmala seorang pekerja pabrik. Dengan modal hasil kerja keras yang dikumpulkan selama menjadi pekerja dan meminjam modal kepada keluarga untuk membangun usaha maka didirikanlah usaha ini. UD Keluarga Maju merupakan industri kecil yang bergerak dalam bidang makanan. Usaha yang didirikan oleh Ibu Nurmala pada mulanya hanya memproduksi jajanan roti ketawa. Seiring berjalannya waktu dan permintaan pelanggan kini UD Keluarga Maju menghasilkan produk wajik, peyek dan roti kelapa. UD Keluarga Maju telah beroperasi 9 tahun lamanya sejak tahun 2005 dan mempekerjakan 8 orang karyawan yang berasal dari lingkungan sekitar UKM.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

UD Keluarga Maju menghasilkan produk roti ketawa, wajik, peyek dan roti kelapa sesuai pesanan pelanggan. Pemesanan biasanya berasal dari grosir atau pengecer daerah Tebing Tinggi dan sekitarnya.

2.3. Organisasi dan Manajemen

Organisasi pada dasarnya merupakan tempat atau wadah dimana orang- orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya uang, material, mesin, metode, lingkungan, sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Organisasi dapat pula didefenisikan sebagai struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk mencapai tujuan.

2.3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan gambaran mengenai pembagian tugas serta tanggung jawab kepada individu maupun bagian tertentu dari organisasi. Struktur organisasi UD Keluarga Maju adalah line structure karena pimpinan adalah pemilik dari perusahaan itu sendiri. Semua keputusan baik yang bersifat strategis maupun operasional akan diambil sendiri oleh pemilik. Strategi utama yang diterapkan pada tipe organisasi usaha semacam ini adalah bagaimana perusahaan dapat terus dijalankan dan tetap ada permintaan di pasar. Struktur organisasi UD Keluarga Maju dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Dokumen yang terkait

Analisis Beban Kerja Dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Dengan Menggunakan Metode Work Load Analysis (Study Kasus di UKM. Keluarga Maju Tebing Tinggi)

13 124 110

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

6 23 92

EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) Evaluasi Jumlah Tenaga Kerja Yang Optimal Dengan Metode Work Load Analysis (WLA) Dan Work Force Analysis (WFA) Di PT. Trikartika Megah.

0 1 15

Analisis Beban Kerja Dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Dengan Menggunakan Metode Work Load Analysis (Study Kasus di UKM. Keluarga Maju Tebing Tinggi)

0 0 15

Analisis Beban Kerja Dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Dengan Menggunakan Metode Work Load Analysis (Study Kasus di UKM. Keluarga Maju Tebing Tinggi)

0 0 1

Analisis Beban Kerja Dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Dengan Menggunakan Metode Work Load Analysis (Study Kasus di UKM. Keluarga Maju Tebing Tinggi)

0 0 6

Analisis Beban Kerja Dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Dengan Menggunakan Metode Work Load Analysis (Study Kasus di UKM. Keluarga Maju Tebing Tinggi)

0 0 5

Analisis Beban Kerja Dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Dengan Menggunakan Metode Work Load Analysis (Study Kasus di UKM. Keluarga Maju Tebing Tinggi)

0 1 2

Analisis Beban Kerja Dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Dengan Menggunakan Metode Work Load Analysis (Study Kasus di UKM. Keluarga Maju Tebing Tinggi)

0 0 19

Analisis Kebutuhan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Metode Work Load Analysis Dan Work Force Analysis

3 13 7