dari sistem yang sama, yaitu data berada diantara kedua batas kontrol, dan tidak seragam atau berasal dari sistem sebab yang berbeda jika berada diluar batas
kontrol.
��� = �̅ + 2 � �̅ 1 − �̅
��
��� = �̅ − 2 � �̅ 1 − �̅
��
Dimana: �̅ = persentase waktu produktif rata-rata operator
n = jumlah pengamatan yang dilaksanakan per siklus waktu kerja k = berasal dari nilai z pada tabel distribusi normal
3.6.6 Penentuan Jumlah Pengamatan yang Diperlukan
Untuk mengetahui jumlah pengamatan yang dilakukan telah mencukupi atau belum maka dilakukan uji kecukupan data. Banyaknya pengamatan yang
harus dilakukan dalam sampling kerja akan dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu :
1. Tingkat ketelitian dari hasil pengamatan 2. Tingkat keyakinan dari hasil pengamatan
15
Dengan asumsi bahwa terjadinya kegiatan seorang operator saat bekerja atau menganggur mengikuti pola distribusi normal. Untuk mendapatkan jumlah
pengamatan yang harus dilakukan dapat dicari dengan rumus :
15
Wignjosoebroto, Sritomo.2006. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu.Jurusan Teknik Industri ITS. Surabaya : Guna Widya. h 210-214
�′ =
�
2
1−�̅ �
2
�̅
Dimana : N’ = Jumlah pengamatan yang harus dilakukan untuk sampling kerja s = Tingkat ketelitian yang dikehendaki
�̅
= Persentase waktu produktif yang diamati k = Harga indeks yang besarnya tergantung pada tingkat kepercayaan
yang diambil. Untuk menetapkan berapa jumlah pengamatan yang seharusnya
dilakukan N’ maka harus diputuskan terlebih dahulu berapa tingkat kepercayaan convidence level dan derajat ketelitian degree of accuracy untuk pengukuran
kerja tersebut. Didalam aktifitas pengukuran kerja biasanya akan diambil 95 convidence level
dan 5 degree of accuracy. Hal ini berarti bahwa sekurang- kurangnya 95 dari 100 harga rata-rata dari hasil pengamatan yang dicatat akan
memiliki penyimpangan tidak lebih dari 5. Besar N’ jumlah pengamatan yang harus dilakukan harus lebih kecil dari besar N jumlah pengamatan yang sudah
dilakukan N’ ≤N. Apabila kondisi yang diperoleh adalah N’ lebih besar dari N
N’ ≥N, maka pengamatan harus dilakukan lagi. Sebaliknya jika harga N’ lebih
kecil daripada N N’ ≤N maka pengamatan yang dilakukan telah mencukupi
sehingga data bisa memberikan tingkat keyakinan dan ketelitian yang sesuai dengan yang diharapkan.
3.6.7 Penentuan Tingkat Ketelitian Hasil Pengamatan
Setelah studi secara lengkap telah dilakukan, dilakukan perhitungan untuk menentukan apakah hasil pengamatan yang didapatkan bisa dikategorikan cukup
teliti. Untuk itu cara yang dipakai adalah dengan menghitung harga s pada rumus yang sama yaitu :
� = ⎣
⎢ ⎢
⎡��
�̅1−�̅ �
�̅ ⎦
⎥ ⎥
⎤
Dimana : s = Tingkat ketelitian yang dikehendaki p = persentase waktu produktif yang diamati
N = jumlah pengamatan yang telah dilakukan k = harga indeks yang besarnya tergantung pada tingkat kepercayaan
yang diambil nilai z pada tabel distribusi normal.
3.7 Standard Nordic Questionnaire SNQ
16
Standard Nordic Questionnaire SNQ merupakan salah satu alat ukur
yang biasa digunakan untuk mengenali sumber penyebab keluhan kelelahan otot. Melalui Standard Nordic Questionnaire dapat diketahui bagian-bagian otot yang
mengalami keluhan dengan tingkat keluhan mulai dari rasa tidak sakit sampai sangat sakit. Dengan melihat dan menganalisis peta tubuh seperti Gambar 3.1.
maka diestimasi jenis dan tingkat keluhan otot skeletal yang dirasakan oleh pekerja.
Dimensi-dimensi tubuh tersebut dapat dibuat dalam format Standard Nordic Questionnaire. Standard Nordic Questionanire
dibuat atau disebarkan
16
Kuorinka, I., Jonsson, B., Kilbom, A., Vinterberg, H., Biering-Sorensen, F., Andersson, G., Jorgensen, K, Standardised Nordic Questionnaores Applied Ergonomics, 1987.
untuk mengetahui keluhan-keluhan yang dirasakan pekerja akibat pekerjaanya. Standard Nordic Questionnaire
bersifat subjektif, karena rasa sakit yang dirasakan tergantung pada kondisi fisik masing-masing individu. Keluhan rasa
sakit pada bagian tubuh akibat aktivitas kerja tidaklah sama antara satu orang dengan orang lain.
Gambar 3.1. Peta Tubuh
Keterangan: 0.
leher bagian atas 16. tangan kiri
1. leher bagian bawah
17. Tangan Kanan
2. bahu kiri
18. Paha Kiri 3.
bahu kanan 19. Paha Kanan
4. lengan atas kiri
20. Lutut Kiri
5. punggung
21. Lutut Kiri
6. lengan atas kanan
22. Betis Kiri
7. pinggang
23. Betis Kanan
8. bokong
24. Pergelangan Kaki Kiri
9. pantat
25. Pergelangan Kaki Kanan
10. siku kiri
26. Kaki Kiri
11. siku kanan
27. Kaki Kanan
12. lengan bawah kiri
13. lengan bawah kanan
14. pergelangan tangan kiri
15. pergelangan tangan kanan
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Tempat dan Waktu Penelititian
Penelitian ini dilakukan pada usaha kecil menengah pembuatan roti ketawa UD Keluarga Maju yang berlokasi di jalan Brohol Tebing Tinggi Deli.
Penelitian ini dilakukan mulai Februari 2014 – Januari 2015.
4.2 Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian bersifat deskriptif, karena hanya menggambarkan atau menguraikan aspek-aspek dalam
pengukuran beban kerja dengan metode Work Load Analysis.
4.3 Variabel Penelitian
Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari: 1.
Jumlah pekerja 2.
Beban Kerja
4.4 Instrumen Penelitian
Adapun instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner SNQ, alat penunjuk waktu stopwatch, kertas dan alat tulis.
4.5 Prosedur Penelitian
Pelaksanaan penelitian yaitu dengan melakukan pengamatan dan pengumpulan data yang dilakukan dengan urutan kegiatan sebagai berikut:
a. Data Primer 1 Mengindentifikasi pekerja produksi
2 Menentukan Waktu Pengamatan, yaitu jam 08.00-16.00WIB 3 Penentuan jadwal pengamatan membagi waktu kerja dengan interval 3
menit dan memilihnya secara random dengan bantuan program excel dari komputer.
4 Menentukan defenisi work dan idle dari operator yang diamati 5 Penentuan Rating Factor
6 Penentuan Allowance b. Data sekunder
Berisikan data umum perusahaan yang menyangkut visi, misi, sejarah perusahaan, struktur organisasi dan informasi-informasi lainnya.
Setelah data dikumpulkan, dilakukan pengolahan data untuk digunakan sebagai sumber informasi dalam melakukan analisis terhadap masalah.
a. Perhitungan persentase waktu produktif hasil work sampling
Rumus: ��� = �̅ + 2 �
�̅ 1 − �̅ ��
��� = �̅ − 2 � �̅ 1 − �̅
��
Dimana:
�̅
= persentase rata-rata waktu produktif operator n = jumlah pengamatan rata-rata
b. Uji kecukupan data
Rumus:
�′ =
�
2
1−�̅ �
2
�̅
Dimana : N’ = Jumlah pengamatan yang harus dilakukan untuk sampling kerja
s = Tingkat ketelitian yang dikehendaki
�̅
= Persentase waktu produktif yang diamati k = Harga indeks yang besarnya tergantung pada tingkat kepercayaan
yang diambil. c.
Perhitungan tingkat ketelitian hasil pengamatan
� = ⎣
⎢ ⎢
⎡��
�̅1−�̅ �
�̅ ⎦
⎥ ⎥
⎤
Dimana : S = Tingkat ketelitian yang diperoleh p = persentase waktu produktif yang diamati
N = jumlah pengamatan yang telah dilakukan untuk sampling kerja k = harga indeks yang besarnya tergantung pada tingkat kepercayaan
yang diambil d.
Menghitung beban kerja e.
Perhitungan jumlah pekerja optimal Prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Perumusan Masalah
Penetapan Tujuan Studi Pendahuluan
1. Kondisi Perusahaan 2. Informasi pendukung
Data Sekunder
1. Gambaran umum Perusahaan - Struktur organisasi
- Sejarah Perusahaan
Pengolahan Data
1. Pembagian jumlah tenaga kerja tiap stasiun 2. Pengamatan Aktifitas elemen kerja
3. Perhitungan Waktu Produktif 4. Uji keseragaman dan Kecukupan data
5. Perhitungan Tingkat Ketelitian 6. Perhitungan beban kerja WLA
Analisis Pemecahan Masalah
Kesimpulan dan Saran Studi Literatur
1. Metode pemecahan masalah 2. Teori pendukung
Data Primer
Data Work sampling
Pengumpulan Data
Gambar 4.1. Diagram Alir Prosedur Penelitian
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini terbagi atas data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan pengamatan langsung
dengan metode work sampling terhadap pekerja bagian pengadonan, pencetakan, penggorengan dan pengepakan di UKM Keluarga Maju. Pengamatan work
sampling ini dilakukan selama 10 hari kerja yang dimulai pada hari Senin, 18
Februari 2014 sampai dengan hari Jumat, 28 Februari 2014. Pengamatan dimulai pada pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. Dalam pengamatan ini
ditentukan juga allowance pekerja. Pengumpulan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen perusahaan yang meliputi sejarah perusahaan, gambaran
umum perusahaan, struktur organisasi, jumlah pekerja, jam kerja dan uraian tugas pokok masing-masing pekerja. Data alokasi pekerja tiap stasiun kerja dapat dilihat
pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1. Alokasi Pekerja No.
Stasiun Kerja Jumlah Pekerja orang
1. Pengadonan
1 2.
Pencetakan 4
3. Penggorengan
1 4.
Pengepakan 2
Jumlah 8