40 penyemprotan dengan Dragendorff, fase gerak yang memberikan pola yang
terbaik adalah perbandingan 50:50 diperoleh 8 noda yang berwarna kuning jingga, jingga dan coklat jingga. Hal ini sesuai dengan Harbone 1987 yang menyatakan
alkaloid dikatakan positif apabila ada bercak berwarna jingga dan dapat dilihat secara langsung setelah disemprot dengan pereaksi Dragendorff Harbone, 1987.
Gambar kromatogram dan harga Rf dapat dilihat pada Lampiran 10Halaman 73.
4.5.2 Kromatografi kertas
Hasil kromatografi kertas ekstrak etanol kulit batang landoyung menggunakan fase gerak BAW 4:1:5, asam asetat 50, dan asam klorida 1
dengan berbagai penyemprot dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Data harga Rf kromatografi kertas EEKBL
Pada Tabel 4.4 di atas terlihat yang memberikan kromatogram terbaik adalah fase gerak BAW dengan 1 noda bila dilihat secara visual setelah disemprot
dengan uap NH
3
, AlCl
3
, dan FeCl
3
. Setelah dilihat di UV 366 nm akan berfluoresensi warna biru, ungu, serta kuning lemah. Disemprot uap NH
3
terdapat noda berwarna kuning dan dengan AlCl
3
berwarna jingga menunjukkan adanya senyawa flavonoid. Penampak bercak FeCl
3
terdapat noda warna biru kehitaman jika dilihat secara visual yang menjukkan bahwa terdapat senyawa tanin. Gambar
kromatogram dapat dilihat pada Lampiran 11 Halaman 75. Harga Rf
Penampak noda
Fase Gerak BAW Asam Asetat 50 Asam Klorida 1
Visual
NH
3
0,75 0,71
0,15 AlCl
3
0,76 0,72
0,15 FeCl
3
0,76 0,62
0,13 UV 366
0,65 0,72
0,93 0,16
0,50 0,76
Universitas Sumatera Utara
41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan:
a. Hasil karakteristik simplisia kulit batang landoyung memenuhi persyaratan
yang tertera dalam Materia Medika Indonesia. Hasil karakteristik ekstrak etanol kulit batang landoyung memenuhi persyaratan Farmakope Herbal
Indonesia. b.
Hasil pengukuran aktivitas antioksidan dengan metode pemerangkapan radikal bebas 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil DPPH, EEKBLmenunjukkan
kekuatan antioksidan dalam kategori sangat kuat dengan nilai IC
50
30,94 µgmL.
c. Hasil skrining fitokimia simplisia kulit batang landoyung menunjukkan
adanya senyawa kimia golongan alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, dan steroidtriterpenoid. Hasil KLT EEKBL mengandung 11 senyawa
triterpenoid dengan penampak bercak LB dan 8 senyawa alkaloid dengan penampak bercak Dragendorf serta hasil KKt EEKBL mengandung 3
senyawa flavonid dengan penampak bercak uap ammonia dan 1 senyawa tanin dengan FeCl
3
.
5.2 Saran
Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan isolasi komponen kimia dari kulit batang landoyung.
Universitas Sumatera Utara