Hasil penentuan panjang gelombang serapan maksimum Hasil penentuan operating time Hasil persen peredaman DPPH

35

4.4.1 Hasil penentuan panjang gelombang serapan maksimum

Hasil pengukuran serapan maksimum larutan DPPH 40 µgmL dalam metanol dengan menggunakan spektrofotometer UV-Visible, menunjukkan bahwa larutan DPPH 1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl dalam metanol menghasilkan serapan maksimum sebesar 0,97227 pada panjang gelombang 516 nm termasuk dalam kisaran panjang gelombang sinar tampak 400-800 nm Rohman, 2007 dan termasuk dalam rentang panjang gelombang DPPH 1,1-diphenyl-2- picrylhidrazyl yang berkisar antara 515 – 520 nm dengan warna violet gelap Molyneux, 2004.Data hasil pengukuran panjang gelombang dapat diihat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Kurva serapan maksimum larutan DPPH 40 µgmL dalam metanol menggunakan spektrofotometer UV-visibel

4.4.2 Hasil penentuan operating time

Operating time bertujuan untuk mengetahui waktu pengukuran yang stabil. Waktuoperasional ditentukan dengan mengukur hubungan antara waktu pengukuran dengan absorbansi larutan Rohman, 2007. Lamapengukuran metode Universitas Sumatera Utara 36 DPPH menurut beberapa literatur yang direkomendasikan adalah selama 60 menitMarinova dan Batchvarov, 2011. Hasil pengukuran dapat dilihat pada Lampiran 6 Halaman 58.

4.4.3 Hasil persen peredaman DPPH

Hasil persen peredaman DPPH terhadap EEKBL dan vitamin C dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan hasil perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 7 Halaman 59. Tabel 4.3 Persen peredaman DPPH Larutan uji KonsentrasiµgmL Peredaman rata-rata EEKBL 0,00 10 19,48 20 36,36 30 50,53 40 60,48 Vit C 0,00 2 20,54 4 46,79 6 49,97 8 87,78 Pada hasil persen peredaman DPPH terhadap EEKBL dan vitamin C yang tertera pada Tabel 4.3 dapat dilihat semakin besar konsentrasi larutan uji maka semakin besar pula peredamannya. Hal ini disebabkan karena terjadi penurunan absorbansi pada saat pengukuran. Pada konsentrasi 30 µgmL, peredaman larutan uji terhadap DPPH telah mencapai 50,53. Dari Tabel 4.3 juga dapat dilihat adanya peningkatan peredamanoleh vitamin C pada setiap kenaikan konsentrasi.Pada konsentrasi 6 µgmL, peredaman vitamin C terhadap Universitas Sumatera Utara 37 DPPH telah mencapai 49,97. Penurunan nilai absorbansi menunjukkan aktivitas antioksidan yang semakin besar. EEKBL menunjukkan nilai peredaman DPPH yang lebih kecil dibandingkan vitamin C. Penurunan nilai absorbansi terjadi karena larutan uji memerangkap DPPH dan pemerangkapan terjadi karena senyawa yang bereaksi sebagai penangkap radikal yang akan mereduksi DPPH membentuk DPPH-H yang tereduksi. Reaksi ini diamati dengan adanya perubahan warna dari ungu menjadi kuning ketika elektron ganjil dari radikal DPPH telah berpasangan dengan hidrogen dari senyawa penangkap radikal bebas. Keberadaan antioksidan dalam ekstrak tumbuhan akan menetralisasi radikal dengan menyumbangkan elektron kepada DPPH, menghasilkan perubahan warna dari ungu menjadi kuning atau intensitas warna ungu larutan jadiberkurang Molyneux, 2004 .Penghilangan warna akan sebanding dengan jumlah elektron yang diambil oleh DPPH sehingga dapat diukur secara spektrofotometris Garcia, et al., 2012.

4.4.4 Hasil analisis nilai IC

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Mikrokristal Selulosa Dari Pelepah Batang Pisang Klutuk (Musa balbisiana Colla) Sebagai Eksipien Dalam Tablet Ekstrak Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.)

4 38 83

Karakterisasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.) Dengan Metode DPPH Serta Analisis Kandungan Kimianya

0 0 16

Karakterisasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.) Dengan Metode DPPH Serta Analisis Kandungan Kimianya

0 0 2

Karakterisasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.) Dengan Metode DPPH Serta Analisis Kandungan Kimianya

0 1 4

Karakterisasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.) Dengan Metode DPPH Serta Analisis Kandungan Kimianya

0 0 15

Karakterisasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.) Dengan Metode DPPH Serta Analisis Kandungan Kimianya

2 3 6

Karakterisasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.) Dengan Metode DPPH Serta Analisis Kandungan Kimianya

0 0 31

Pemanfaatan Mikrokristal Selulosa Dari Pelepah Batang Pisang Klutuk (Musa balbisiana Colla) Sebagai Eksipien Dalam Tablet Ekstrak Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.)

0 0 14

Pemanfaatan Mikrokristal Selulosa Dari Pelepah Batang Pisang Klutuk (Musa balbisiana Colla) Sebagai Eksipien Dalam Tablet Ekstrak Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.)

1 1 2

Pemanfaatan Mikrokristal Selulosa Dari Pelepah Batang Pisang Klutuk (Musa balbisiana Colla) Sebagai Eksipien Dalam Tablet Ekstrak Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.)

0 0 4