Uji Normalitas Uji Asumsi Klasik

56 semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya. Tabel 4.16 Hasil Uji Koefesien Determinasi R 2 Model Summary Mod el R R Squar e Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Chang e df1 df2 Sig. F Change 1 ,608 a ,370 ,338 4303,074 ,370 11,605 5 99 ,000 a. Predictors: Constant, JUMLAH TANGGUNGAN, PENDIDIKAN, JAM KERJA, UMUR, LAMA USAHA Sumber: Hasil Penelitian, 2016 data diolah Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa : 1. R = 0,608 berarti hubungan antara variabel umur X 1 , pendidikan X 2 , lama usaha X 3 , jam kerja X 4 , dan jumlah tanggungan X 5 sebesar 60,8. Artinya hubungannya kuat. 2. Nilai R Square sebesar 0,370 berarti 37 variabel X 1 , pendidikanX 2 , lama usaha X 3 , jam kerja X 4 dan jumlah tanggungan X 5 mampu menjelaskan variasi pendapatan. Sedangkan sisanya 63 dapat dijelaskan oleh variabel- variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.5 Uji Asumsi Klasik

4.5.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Ada dua cara Universitas Sumatera Utara 57 untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorv-Smirnov. 1. Analisis Grafik Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram, dan grafik normal p-p plot, yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Hasil output SPSS terlihat seperti Gambar 4.1, dan Gambar 4.2. Sumber: Hasil Penelitian, 2016 data diolah Gambar 4.1 Pengujian Normalitas Histogram Berdasarkan grafik dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis Universitas Sumatera Utara 58 diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi data normal yang tidak melenceng kanan maupun melennceng kiri. Jadi, berarti data residual berdistibusi normal. Terbukti bahwa data maupun model yang digunakan memenuhi asumsi normalitas. Gambar 4.2 Pengujian Normalitas P-P Plot X Sumber: Hasil Penelitian, 2016 data diolah Gambar 4.2 Pengujian Normalitas P-P Plot Pada P-P plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan cenderung mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data v Universitas Sumatera Utara 59 yang dipergunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas sehingga layak untuk diuji dengan model regresi. 2. Analisis Statistik Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Jika nilai sig probability lebih besar dari 0,05 maka Ho ditolak dengan pengertian bahwa data yang dianalisis berdistribusi normal. Demikian juga sebaliknya jika nilai sig probability lebih kecil dari 0,05 maka Ho diterima dengan pengertian bahwa data yang dianalisis tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan dengan uji statistik nonparametik Kolmogorv-Smirnov K-S. Tabel 4.17 Uji Kolmogrov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 105 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation 4198361,0987867 5 Most Extreme Differences Absolute ,111 Positive ,111 Negative -,060 Kolmogorov-Smirnov Z 1,133 Asymp. Sig. 2-tailed ,153 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2016 data diolah Berdasarkan Tabel 4.16, terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed adalah 0,153, ini berarti nilainya diatas nilai signifikan 5 0.05, dengan kata lain variabel tersebut berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara 60

4.5.2 Uji Heteroskedastisitas