Uji Heteroskedastisitas Uji Multikolinieritas

60

4.5.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu: 1. Analisis Grafik Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Sumber: Hasil Penelitian, 2016 data diolah Universitas Sumatera Utara 61 Gambar 4.3 Pengujian Normalitas P-P Plot Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. 2. Analisis Statistik Dasar analisis metode statistik adalah jika variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Tabel 4.18 Uji Park Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 15,431 3,586 4,303 ,000 UMUR -,089 ,058 -,168 -1,528 ,130 PENDIDIKAN ,022 ,154 ,015 ,142 ,888 LAMA USAHA ,073 ,067 ,119 1,081 ,282 JAM KERJA ,007 ,005 ,148 1,465 ,146 JUMLAH TANGGUNGAN ,323 ,198 ,166 1,632 ,106 a. Dependent Variable: LnU2i Dari hasil output terlihat semua variabel independen tidak signifikan sig 0,05 terhadap variabel dependen. Hal ini berarti data tidak terkena heterokedastisitas. Universitas Sumatera Utara 62

4.5.3 Uji Multikolinieritas

Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor, kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya, Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance 0,1, dan VIF 5, maka tidak terjadi multikolinieritas. Tabel 4.19 Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficient s T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleran ce VIF 1 Constant - 3605,897 4906,018 -,735 ,464 UMUR 4,912 79,292 ,006 ,062 ,951 ,751 1,332 PENDIDIKAN 55,503 210,298 ,024 ,264 ,792 ,783 1,277 LAMA USAHA 187,730 91,777 ,189 2,045 ,043 ,748 1,337 JAM KERJA 30,215 6,467 ,395 4,672 ,000 ,891 1,123 JUMLAH TANGGUNGAN 809,055 270,832 ,254 2,987 ,004 ,878 1,139 a. Dependent Variable: PENDAPATAN Berdasarkan Tabel 4.19 dapat terlihat bahwa data variabel tidak terkena multikolinieritas karena nilai VIF 5 dan nilai Tolerance 0,1 sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi pendapatan pedagang wanita Universitas Sumatera Utara 63 berdasarkan masukan umur, pendidikan, lama usaha, jam kerja dan jumlah tanggungan.

4.6 Pembahasan