Observasi Analisis dan Refleksi

membagikan soal post test. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik.

c. Observasi

Guru selaku peneliti bersama guru kolaboran mengamati jalannya proses pembelajaran dengan mempergunakan quantum teaching. Hasil pengamatan adalah sebagai berikut. 1 Siswa terlihat antusias meskipun sebagian masih terlihat bingung dengan kegiatan kelompok. 2 Sebagian besar siswa tampak mencatat penjelasan dan keterangan yang diberikan oleh guru melalui media VCD. 3 Terdapat 5-7 siswa laki-laki yang sering mondar-mandir mengganggu teman dari kelompok lain. 4 Pemberian musik yang berbeda-beda pada setiap kegiatan ditanggapi antusias oleh siswa. 5 Pada kegiatan diskusi suasana kelas sangat gaduh. Karena berisik, masing-masing siswa harus bersuara keras agar teman dalam kelompoknya dapat mendengar. 6 Terdapat satu kelompok diskusi yang tidak aktif. Meskipun guru sudah banyak mendorong atau memfasilitasi berjalannya diskusi, tetapi diskusi dalam kelompok tersebut tidak dapat berjalan baik. 7 Siswa yang mau atau berani dengan suka rela ikut dalam diskusi, mengajukan pendapat atau menyanggah pendapat teman yang lain masih terbatas. 8 Kegiatan diskusi banyak didominasi oleh siswa yang termasuk pintar. 9 Siswa masih belum memahami atau hafal dengan peraturan yang dibuat. 10 Siswa masih belum memahami langkah atau kegiatan yang harus dilakukannya. 11 Hasil post test prestasi belajar siswa menunjukkan peningkatan dari hasil pre test. 12 Hasil post test atau ulangan harian pada akhir siklus I menunjukkan masih terdapat 7 orang siswa yang memperoleh nilai di bawah standar ketuntasan belajar minimal, yaitu 65. 13 Aktivitas siswa terlihat meningkat dibandingkan dengan kondisi sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran quantum teaching. Tetapi sebagian siswa laki-laki cenderung lebih pasif dibandingkan dengan siswa perempuan. Siswa laki-laki lebih banyak hanya mendengarkan dan tidak bersuara atau berpartisipasi dalam kegiatan kelompok.

d. Analisis dan Refleksi

Hasil pengamatan selama proses pembelajaran selanjutnya dianalisis dan dilakukan refleksi. Hasil analisis dan refleksi adalah sebagai berikut. 1 Guru perlu menekankan agar siswa memanfaatkan penjelasannya untuk memahami dan menjalankan kegiatan selanjutnya. 2 Guru perlu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bebas berbicara tetapi tetap dengan aturan agar suasana kelas tidak terlalu gaduh atau bising. Guru dapat membuat aturan sinyal kebisingan nol dan mengaitkannya dengan penghargaan kelompok. 3 Guru perlu membuat daftar aturan dan daftar urutan atau langkah kegiatan dan ditempel di depan kelas sehingga masing-masing siswa dapat dengan mudah melihat jika diperlukan. 4 Untuk mengatasi siswa yang suka gaduh dan mengganggu teman yang lain, guru perlu memberikan dorongan atau tindakan tertentu agar semua siswa mengetahui kewajiban dan melaksanakan kewajibannya. 5 Pemberian musik Koes Plus dengan volume yang sedang pada kegiatan diskusi pada awalnya membantu siswa yang kurang percaya diri dalam mengungkapkan gagasan, tetapi juga memberikan efek gaduh, karena masing-masing siswa dituntut untuk bersuara keras. Pemakaian musik perlu mempertimbangkan volumenya. Guru perlu mengganti jenis musik dengan yang lebih lembut misalnya lagu Bengawan Solo atau lagu Jembatan Merah. 6 Untuk mendorong siswa mau berpartisipasi dalam diskusi, guru perlu memberikan insentif bagi siswa yang berani mengajukan pendapat, bertanya atau menyanggah pendapat teman. 7 Kelompok diskusi yang tidak aktif merupakan kelompok diskusi dengan semua anggota laki-laki. Guru perlu mengubah keanggotaan kelompok tersebut dengan mengurangi sebagian anggota dan menggantinya dengan siswa perempuan. 8 Untuk mengatasi siswa yang tidak aktif dalam proses pembelajaran secara keseluruhan maupun dalam kelompok belajar, guru perlu memberikan dorongan dan memotivasi siswa untuk lebih aktif.

2. Siklus II a. Perencanaan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KALIREJO

0 5 53

Studi komparasi prestasi belajar geografi ditinjau dari sikap belajar siswa kelas xi Sma negeri 2 Boyolali 2006 2007

0 8 92

PENGGUNAAN METAFORA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI SURAKARTA

1 23 209

Metode quantum teaching dengan study group untuk peningkatan prestasi belajar geografi siswa Kelas vii smp negeri 1 mojolaban Kabupaten sukoharjo (penelitian tindakan kelas)

0 4 135

PENERAPAN METODE QUANTUM TEACHING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 3 21

PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI PENGGUNAAN MEDIA Prestasi Belajar ditinjau dari penggunaan media Elektronika dan Kreativitas belajar siswa kelas XI-IS SMA AL Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 16

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PENGGUNAAN MEDIA BELAJAR DAN TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS XI IPS DI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PENGGUNAAN MEDIA BELAJAR DAN TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARA

0 2 15

PENGARUH METODE QUANTUM TEACHING DAN QUANTUM LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH METODE QUANTUM TEACHING DAN QUANTUM LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA ( Pada Siswa Kelas III SD Negeri 2

0 1 24

PENDAHULUAN PENGARUH METODE QUANTUM TEACHING DAN QUANTUM LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA ( Pada Siswa Kelas III SD Negeri 20 Kota Madya Banda Aceh ).

0 2 8

PENERAPAN MODEL PAKEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS1 SMA NEGERI 16 MAKASSAR

0 2 189