Angket Siklus II a. Perencanaan

dapat memberikan acuan bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

3. Angket

Angket dipergunakan untuk mengumpulkan data mengenai respon siswa terhadap pembelajaran Geografi dengan mempergunakan metode quantum teaching. Siswa dianggap suka atau tertarik dengan penerapan metode quantum teaching jika 85 siswa menyatakan menyukai metode pembelajaran quantum teaching. Angket ini diberikan kepada siswa untuk diisi pada akhir siklus II.

4. Tes

Instrumen tes dipergunakan untuk mengetahui perkembangan prestasi siswa dalam mata pelajaran Geografi pada siklus I dan siklus II. Tes ulangan harian tersebut dilaksanakan pada akhir siklus I dan akhir siklus II.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah: 1. Lembar pengamatan aktivitas siswa 2. Lembar pengamatan aktivitas guru 3. Lembar pengamatan kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat di muka umum 4. Angket 5. Soal tes

G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Untuk memperoleh data yang valid dan dapat dipercaya kebenarannya, maka dilakukan uji validitas terhadap data yang terkumpul. Teknik pengujian validitas data dilakukan dengan mempergunakan teknik triangulasi data. Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data Wiriatmadja, 2007: 168. Teknik triangulasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah pemeriksaan melalui sumber data lainnya, misalnya membandingkan data hasil wawancara dengan data hasil pengamatan, membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.

H. Teknik Analisis Data

Data yang sudah terkumpul dalam penelitian baik melalui angket, observasi, tes, dan wawancara selanjutnya dianalisis dengan mempergunakan teknik analisis data interaktif dalam tiga tahap. 1. Reduksi data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data yang kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Proses reduksi data ini berlangsung terus menerus selama pelaksanaan penelitian sampai penelitian berakhir. 2. Sajian data Sajian data dapat diartikan sebagai penyajian dari sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Pada tahap ini informasi-informasi yang telah diperoleh selama pendidikan disusun untuk mempermudah dalam penarikan kesimpulan. 3. Penarikan kesimpulan Merupakan penarikan kesimpulan dari hasil penelitian. Dari awal pengumpulan data sudah ada pernyataan yang digunakan sebagai arahan- arahan untuk mengambil suatu kesimpulan sementara. Reduksi data, penyajian data penarikan kesimpulanverifikasi sebagai sesuatu yang berinteraksi pada saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data. Ketiga jenis kegiatan analisis dan kegiatan pengumpulan data merupakan analisis interaktif.

I. Indikator Kinerja

1. Bagi siswa Pelaksanaan tindakan dapat dikatakan berhasil jika memenuhi target yang telah ditentukan yaitu siswa yang mengalami ketuntasan belajar. Belajar siswa dikatakan tuntas yaitu lebih dari 65 untuk individu dan lebih dari 75 untuk klasikal. Dengan kata lain belajar dalam tes formatif dikatakan tuntas jika 75 dari jumlah siswa dalam satu kelas mendapat nilai lebih dari 65 atau 65. 2. Pada aspek proses a. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode quantum teaching dapat meningkat. b. Kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat di muka umum dapat meningkat.

J. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas PTK ada langkah-langkah yang harus dilaksanakan yaitu penetapan fokus masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pemantauan dan evaluasi analisis dan refleksi. Masing- masing dari langkah-langkah tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Penetapan Masalah Penetapan fokus masalah berawal dari permasalahan yang dianggap menghalangi tujuan pembelajaran, sehingga berdampak tidak baik terhadap kegiatan belajar mengajar dan prestasi belajar. Peneliti menetapkan fokus permasalahan yang tepat berdasarkan observasi yang telah dilakukan. 2. Perencanaan Tindakan Menetapkan kegiatan yang dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan, terlebih dahulu dilakukan persiapan-persiapan sebagai berikut : a. Menetapkan pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang digunakan untuk kegiatan penelitian yaitu pokok bahasan flora dan fauna. b. Membuat rencana pembelajaran c. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan, yaitu: 1 Lembar kerja siswa Geografi kelas XI 2 Buku paket Geografi kelas XI 3 Buku Geografi kelas XI yang relevan 4 Kaset-kaset dengan berbagai jenis musik 5 Gambar-gambar dan majalah lampiran 3 d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati proses belajar mengajar yang sedang dilaksanakan lampiran 4, 5, dan 6 e. Menyiapkan lembar angket untuk mendapatkan informasi pendapat siswa tentang penggunaan metode quantum teaching lampiran 7 f. Menyiapkan alat evaluasi berupa soal-soal tes untuk keperluan penelitian hasil atau prestasi belajar siswa lampiran 8 dan 9 3. Implementasi Tindakan a. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar KBM dengan menggunakan metode quantum teaching. 1 Pembukaan a Mengingatkan kembali materi terdahulu b Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran c Memberikan pre tes d Membentuk kelompok secara heterogen. 2 Kegiatan Inti a Guru memberikan penjelasan tentang garis besar materi dan kegiatan yang akan dilaksanakan. b Guru menyampaikan materi melalui VCD. c Guru meminta siswa melakukan diskusi secara berkelompok dan membuat rangkuman materi. d Guru memberikan pertanyaan kepada siswa. 3 Penutup a Guru bersama peserta didik merangkum hasil kegiatan diskusi b Guru memberikan penilaian kepada masing-masing kelompok dan memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik. c Guru memberikan kuis d Guru menyampaikan tugas mempelajari meteri lanjutan e Guru memberikan tes untuk mengetahui prestasi belajar siswa. f Guru memberikan angket untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran Geografi. 4. Pengamatan dan Evaluasi a. Pemantauan Pemantauan tindakan penelitian menggunakan dua alat yaitu observasi dan angket siswa. 1 Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam observasi sebagai berikut : a Pelaksanaan pengamatan dilakukan oleh guru Geografi b Mencatat semua hasil pengamatan kedalam lembar observasi c Mendiskusikan dengan guru Geografi yang lain terhadap hasil pengamatan setelah proses belajar mengajar selesai d Membuat kesimpulan hasil pengamatan 2 Langkah-langkah yang harus dilakukan terhadap angket yang telah diisi oleh siswa sebagai berikut : a Membagikan lembar angket untuk diisi siswa setelah pertemuan selesai dilaksanakan b Mengumpulkan lembar angket yang telah diisi oleh siswa c Membuat kesimpulan hasil angket siswa b. Evaluasi 1 Menyiapkan alat-alat evaluasi soal-soal tes 2 Melaksanakan evaluasi dilakukan setelah kegiatan belajar mengajar 3 Melaksanakan analisis hasil evaluasi 5. Analisis dan Refleksi a. Analisa Langkah-langkah dalam kegiatan analisis dapat dilakukan sebagai berikut : 1 Menganalisis motivasi siswa pada lembar angket Metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dinyatakan menarik apabila ada 85 dari seluruh siswa menyatakan tertarik dengan metode quantum teaching. 2 Memasukkan hasil pengamatan oleh guru pada lembar monitoring. Apabila hasil pengamatan siswa mengikuti pelajaran dengan baik, yaitu siswa aktif dalam mengerjakan tugas kelompok maupun fokus aktif mengerjakan tugas yang diberikan baik tugas kelompok maupun individu dan siswa merespon dengan baik pembelajaran Geografi kelas XI. b. Refleksi Refleksi dalam penelitian tindakan ini adalah memikirkan ulang untuk mencari dan menemukan kekurangan-kekurangan yang dilakukan mulai dari tahap persiapan sampai pelaksanaan tindakan kelas. Refleksi dilaksanakan agar tidak terjadi kesalahan yang terulang pada tindakan kelas berikutnya. 6. Perencanaan tindak lanjut Dari keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan tindakan yang ada dalam refleksi maka peneliti dengan guru mitra mengadakan diskusi untuk mengambil tindakan perbaikan berikutnya dalam proses kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan peneliti. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan proses belajar mengajar dan prestasi belajar siswa yang lebih optimal dari proses pembelajaran sebelumnya. Dengan demikian dapat diketahui sampai mana respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan metode quantum teaching dalam pembelajaran Geografi kelas XI IPS 1 SMA Negeri 7 Surakarta. 7. Perencanaan Siklus I Satu siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Dalam siklus I pokok bahasan yang akan dibahas adalah flora fauna dengan waktu dua jam pelajaran 2 x 45 menit. Tindakan pertama, guru membagi siswa menjadi 8 kelompok dengan masing-masing kelompok berjumlah 5 orang. Guru memberikan tugas baca secara berpasangan kepada kelompok. Setelah tugas baca selesai guru memberikan tugas merangkum materi secara berkelompok dengan mengambil dari berbagai bahan, buku paket, majalah, maupun dari koran dan kliping. Setelah tugas merangkum selesai, dilakukan diskusi kelompok untuk memilih topik makalah yang akan ditulis oleh kelompok tersebut sebagai tugas pada pertemuan selanjutnya. 8. Perencanaan Siklus II Satu siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Dalam siklus II dibahas pokok bahasan flora fauna dengan waktu dua jam pelajaran 2 x 45” dengan melihat hasil refleksi dari pembelajaran yang pertama, selanjutnya diadakan perencanaan pembelajaran dengan perbaikan guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi belajar siswa pada proses pembelajaran. Dengan perbaikan-perbaikan ini diharapkan pada siklus kedua ini dapat diperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan siklus pertama. Tindakan pada siklus kedua ini sangat memperhatikan kekurangan dan kelemahan yang ada pada siklus pertama serta diusahakan cara mengatasinya, misalnya memberikan bimbingan terbatas dalam masalah penyusunan laporan penelitian dan dalam tata cara berdiskusi. Dengan perbaikan-perbaikan ini diharapkan pada siklus kedua ini dapat diperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan siklus pertama. Pada siklus ini guru menyampaikan kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran pada siklus pertama dan mengharapkan dan mengusulkan perbaikan- perbaikan sehingga jalannya siklus II dapat lebih baik.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMA Negeri 7 Surakarta

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMU Negeri 7 Surakarta di Jalan Mr. Muh. Yamin 79 Surakarta. Kondisi fisik SMA Negeri 7 Surakarta termasuk dalam kategori bagus. SMA ini terletak pada lokasi yang strategis dan mudah dijangkau dengan sarana transportasi umum. Sekolah ini didukung oleh tenaga pengajar dengan tingkat pendidikan Sarjana S-1 dan latar belakang pendidikan sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Jumlah keseluruhan guru 68 delapan orang yaitu guru Pegawai Negeri Sipil PNS sebanyak 58 orang dan guru Calon Pegawai Negeri Sipil CPNS sebanyak 10 orang seperti tercantum dalam tabel 4 sebagai berikut. Tabel 4. Ijazah dan Status Kepegawaian Guru SMA Negeri 7 Surakarta No Ijazah Status Kepegawaian Guru PNS Guru CPNS 1 S3S2 6 - 2 S1 52 10 3 D3 - - 4 SLTA - - Jumlah 58 10 Sumber: Dokumen SMA Negeri 7, Tahun 2008 Selain dukungan sumber daya manusia yang berkualitas, SMA ini juga didukung oleh sarana dan prasarana yang baik seperti dalam tabel 5 berikut. 44 Tabel 5. Sarana dan Prasarana SMA Negeri 7 Surakarta No SaranaRuang Jumlah Luas m 2 Kondisi Baik Rusak 1 Ruang TeoriKelas 27 1896 √ - 2 Laboratorium a. Laboratorium Biologi 1 70 √ - b. Laboratorium Fisika 1 60 √ - c. Laboratorium Kimia 1 90 √ - d. Laboratorium IPS 1 90 √ - e. Laboratorium Bahasa 1 90 √ - f. Laboratorium Komputer 2 180 √ - 3 Ruang Perpustakaan 1 90 √ - 4 Ruang Tata Usaha 1 90 √ - 5 Ruang Guru 1 270 √ - 6 Ruang Kepala Sekolah 1 30 √ - 7 Ruang BKBP 1 90 √ - 8 Ruang UKS 1 24 √ - 9 Ruang Koperasi Siswa 1 20 √ - 10 Ruang Kamar MandiWC Guru 3 45 √ - 11 Ruang Kamar MandiWC Murid 12 120 √ - 12 Ruang Kantin 3 60 √ - 13 Ruang Ibadah 2 132 √ - 14 Ruang OSIS 1 12 √ - 15 Ruang Serba Guna 1 200 √ - 16 Ruang Gudang 1 35 √ - 17 Rumah penjaga sekolah 1 45 √ - Sumber: Dokumen SMA Negeri 7, Tahun 2008 Tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa seluruh fasilitas primer sudah tersedia bagi kelancaran proses belajar mengajar, seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, tempat ibadah, ruang olah raga, dan lain sebagainya. Keberadaan berbagai sarana dan prasarana tersebut mempermudah guru menjalankan tugasnya dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.

B. Implementasi Penelitian Tindakan Kelas 1. Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus I ini guru selaku peneliti telah melakukan perencanaan dan persiapan. Hal pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah mengamati proses pembelajaran di kelas untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dan perlu diperbaiki melalui penelitian tindakan kelas. Setelah dilakukan pengamatan, peneliti menetapkan tiga permasalahan yang perlu segera diperbaiki, yaitu 1 prestasi belajar, 2 aktivitas siswa, dan 3 kemampuan dalam menyampaikan pendapat. Setelah menetapkan permasalahan yang akan diteliti, peneliti mempersiapkan berbagai peralatan, bahan, dan sarana yang diperlukan di antaranya adalah: 1 Menetapkan materi yang akan dipelajari. 2 Menyusun rencana pembelajaran. 3 Mempersiapkan lembar kegiatan untuk siswa. 4 Mempersiapkan peralatan yaitu: a buku Geografi kelas XI, b media pembelajaran Video Cassette Disk VCD, c gambar-gambar flora dan fauna baik flora fauna Indonesia maupun flora fauna dunia, d kaset musik instrumentalia untuk penghantar pembelajaran e buku Lembar Kegiatan Siswa LKS 5 Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa. 6 Membuat lembar pengamatan kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat 7 Membuat soal ulangan untuk siklus I. 8 Menyusun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam melaksanakan tindakan pembelajaran dengan quantum teaching. 9 Menyusun jadwal kegiatan.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan quantum teaching pada siklus I terdiri dari 2 pertemuan. Pertemuan pertama pada hari Rabu tanggal 10 September 2008 pada jam pelajaran ke 3 dan 4 atau mulai pukul 08.00 sampai dengan 09.30 WIB. Pertemuan kedua dalam siklus I adalah pada hari Rabu tanggal 17 September 2008 pada jam pelajaran ke 3 dan 4 atau mulai pukul 08.00 sampai dengan 09.30 WIB. Setiap pertemuan dilaksanakan dalam 2 x 45 menit. Masing- masing pertemuan terdiri dari tiga tahap yaitu pembukaan, kegiatan inti, dan penutup. Letak dan posisi kursi dirubah-rubah sesuai dengan jenis kegiatan, misalnya pada waktu penjelasan dari guru, posisi kursi berjajar seperti biasa, pada waktu belajar berkelompok posisi kursi lingkaran sesuai dengan kelompok masing-masing. 1 Pertemuan 1 a Pembukaan Guru memberikan motivasi kepada siswa mengenai pentingnya mempelajari Geografi bagi kehidupan semesta. Selanjutnya guru menjelaskan mengenai standar kompetensi, kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa dan indikator-indikatornya. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan tersebut. Guru memberikan pre test untuk mengetahui pemahaman awal siswa terhadap materi yang akan dipelajari. b Kegiatan Inti Guru menjelaskan materi tentang flora dan fauna dunia dengan mempergunakan media VCD. Siswa membuat kelompok yang terdiri dari 8 orang. Masing-masing kelompok belajar bersama, saling memberi pertanyaan dan jawaban. Guru memberikan pertanyaan secara acak kepada siswa dari berbagai kelompok. c Penutup Guru mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada materi yang belum dipahami. 2 Pertemuan 2 a Pembukaan Guru memberikan motivasi kepada siswa mengenai pentingnya mempelajari Geografi bagi kehidupan semesta. Selanjutnya guru menjelaskan mengenai standar kompetensi, kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa dan indikator-indikatornya. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan tersebut. b Kegiatan Inti Guru menjelaskan materi tentang flora dan fauna dunia dengan mempergunakan media VCD. Siswa secara berkelompok mendiskusikan mengenai materi, membuat rangkuman dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Guru memberikan pertanyaan secara acak kepada siswa dari masing-masing kelompok. c Penutup Guru mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami. Guru membagikan soal post test. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik.

c. Observasi

Guru selaku peneliti bersama guru kolaboran mengamati jalannya proses pembelajaran dengan mempergunakan quantum teaching. Hasil pengamatan adalah sebagai berikut. 1 Siswa terlihat antusias meskipun sebagian masih terlihat bingung dengan kegiatan kelompok. 2 Sebagian besar siswa tampak mencatat penjelasan dan keterangan yang diberikan oleh guru melalui media VCD. 3 Terdapat 5-7 siswa laki-laki yang sering mondar-mandir mengganggu teman dari kelompok lain. 4 Pemberian musik yang berbeda-beda pada setiap kegiatan ditanggapi antusias oleh siswa. 5 Pada kegiatan diskusi suasana kelas sangat gaduh. Karena berisik, masing-masing siswa harus bersuara keras agar teman dalam kelompoknya dapat mendengar. 6 Terdapat satu kelompok diskusi yang tidak aktif. Meskipun guru sudah banyak mendorong atau memfasilitasi berjalannya diskusi, tetapi diskusi dalam kelompok tersebut tidak dapat berjalan baik. 7 Siswa yang mau atau berani dengan suka rela ikut dalam diskusi, mengajukan pendapat atau menyanggah pendapat teman yang lain masih terbatas. 8 Kegiatan diskusi banyak didominasi oleh siswa yang termasuk pintar. 9 Siswa masih belum memahami atau hafal dengan peraturan yang dibuat. 10 Siswa masih belum memahami langkah atau kegiatan yang harus dilakukannya. 11 Hasil post test prestasi belajar siswa menunjukkan peningkatan dari hasil pre test. 12 Hasil post test atau ulangan harian pada akhir siklus I menunjukkan masih terdapat 7 orang siswa yang memperoleh nilai di bawah standar ketuntasan belajar minimal, yaitu 65. 13 Aktivitas siswa terlihat meningkat dibandingkan dengan kondisi sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran quantum teaching. Tetapi sebagian siswa laki-laki cenderung lebih pasif dibandingkan dengan siswa perempuan. Siswa laki-laki lebih banyak hanya mendengarkan dan tidak bersuara atau berpartisipasi dalam kegiatan kelompok.

d. Analisis dan Refleksi

Hasil pengamatan selama proses pembelajaran selanjutnya dianalisis dan dilakukan refleksi. Hasil analisis dan refleksi adalah sebagai berikut. 1 Guru perlu menekankan agar siswa memanfaatkan penjelasannya untuk memahami dan menjalankan kegiatan selanjutnya. 2 Guru perlu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bebas berbicara tetapi tetap dengan aturan agar suasana kelas tidak terlalu gaduh atau bising. Guru dapat membuat aturan sinyal kebisingan nol dan mengaitkannya dengan penghargaan kelompok. 3 Guru perlu membuat daftar aturan dan daftar urutan atau langkah kegiatan dan ditempel di depan kelas sehingga masing-masing siswa dapat dengan mudah melihat jika diperlukan. 4 Untuk mengatasi siswa yang suka gaduh dan mengganggu teman yang lain, guru perlu memberikan dorongan atau tindakan tertentu agar semua siswa mengetahui kewajiban dan melaksanakan kewajibannya. 5 Pemberian musik Koes Plus dengan volume yang sedang pada kegiatan diskusi pada awalnya membantu siswa yang kurang percaya diri dalam mengungkapkan gagasan, tetapi juga memberikan efek gaduh, karena masing-masing siswa dituntut untuk bersuara keras. Pemakaian musik perlu mempertimbangkan volumenya. Guru perlu mengganti jenis musik dengan yang lebih lembut misalnya lagu Bengawan Solo atau lagu Jembatan Merah. 6 Untuk mendorong siswa mau berpartisipasi dalam diskusi, guru perlu memberikan insentif bagi siswa yang berani mengajukan pendapat, bertanya atau menyanggah pendapat teman. 7 Kelompok diskusi yang tidak aktif merupakan kelompok diskusi dengan semua anggota laki-laki. Guru perlu mengubah keanggotaan kelompok tersebut dengan mengurangi sebagian anggota dan menggantinya dengan siswa perempuan. 8 Untuk mengatasi siswa yang tidak aktif dalam proses pembelajaran secara keseluruhan maupun dalam kelompok belajar, guru perlu memberikan dorongan dan memotivasi siswa untuk lebih aktif.

2. Siklus II a. Perencanaan

Pada siklus II ini guru melakukan perencanaan tindakan pembelajaran dengan quantum teaching dengan berdasarkan pada hasil analisis dan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan pada siklus I. Hal ini dimaksudkan untuk memperbaiki pelaksanaan siklus I, sehingga kekurangan yang terjadi pada siklus I dapat diperbaiki dan disempurnakan pada siklus II. Hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus II adalah: 1 Tingkat kegaduhan agar dapat dikurangi dengan mempergunakan sinyal kebisingan nol 2 Meningkatkan kesadaran siswa terhadap kewajiban dan tugas masing-masing. 3 Mempersiapkan musik instrumentalia yang bersifat semangat tetapi tidak terlalu gaduh. 4 Membuat daftar aturan yang ditempel di depan kelas Selain itu, peneliti melakukan persiapan pelaksanaan tindakan pada siklus II di antaranya adalah: 1 Mempersiapkan materi yang akan dipelajari, bahan, dan peralatan yang dibutuhkan seperti buku dan media VCD. 2 Menyusun rencana pembelajaran. 3 Mempersiapkan lembar pengamatan aktivitas dan lembar pengamatan kemampuan dalam menyampaikan pendapat. 4 Mempersiapkan lembar kegiatan untuk siswa 5 Mempersiapkan soal ulangan untuk siklus II.

b. Pelaksanaan Tindakan

Seperti pada siklus I, siklus II juga dilaksanakan dalam 2 pertemuan. Pertemuan pertama adalah pada hari Rabu tanggal 22 Oktober 2008 jam ke 3 – 4 atau mulai pukul 08.00 – 09.30 WIB. Pertemuan kedua dalam siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 29 Oktober 2008 jam ke 3 – 4 atau mulai pukul 08.00 – 09.30 WIB. 1 Pertemuan 1 a Pembukaan Guru memberikan motivasi kepada siswa mengenai pentingnya mempelajari Geografi bagi kehidupan semesta. Selanjutnya guru menjelaskan mengenai standar kompetensi, kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa dan indikator-indikatornya. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan tersebut. Guru menjelaskan kekurangan yang ada pada siklus I dan memberikan jalan keluar dan harapan kepada siswa untuk bersama-sama memperbaiki kekurangan tersebut. Guru mengubah susunan keanggotaan kelompok, yaitu dengan mengganti sebagian anggota pada kelompok 2 dengan siswa perempuan. b Kegiatan Inti Guru menjelaskan materi tentang flora dan fauna dunia dengan mempergunakan media VCD. Siswa belajar di dalam kelompok, mengerjakan lembar kegiatan siswa secara bersama-sama dalam kelompok, membuat rangkuman materi untuk didiskusikan di kelas. Selanjutnya siswa berdiskusi dalam diskusi kelas. Pada kegiatan diskusi kali ini, guru memberikan insentif berupa penghargaan kepada kelompok dengan jumlah siswa yang paling banyak berpartisipasi dalam diskusi baik mengajukan pendapat, bertanya, menyanggah atau menjawab pertanyaan teman. Insentif tersebut dimaksudkan untuk mendorong siswa yang lain berpartisipasi dalam diskusi, dan bukan hanya didominasi oleh siswa yang pintar. c Penutup Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum jelas atau belum dipahami. Guru memberi tugas untuk dikerjakan di rumah. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik. 2 Pertemuan 2 a Pembukaan Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk mempelajari Geografi. Guru menjelaskan standar kompetensi, kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa setelah mempelajari materi tersebut beserta indikator-indikatornya. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari tersebut. b Kegiatan Inti Siswa masih tetap belajar di dalam kelompok masing-masing. Guru menjelaskan materi tentang flora dan fauna dunia dengan mempergunakan media VCD. Siswa masih tetap mengulangi kegiatan pada pertemuan pertama pada siklus kedua, yaitu siswa belajar di dalam kelompok, mengerjakan lembar kegiatan siswa secara bersama-sama dalam kelompok, membuat rangkuman materi untuk didiskusikan di kelas. Selanjutnya masing-masing kelompok mempresentasikan rangkuman yang telah dibuat di depan kelas. Siswa dari kelompok lain diperbolehkan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada kelompok yang sedang mempresentasikan laporannya di depan kelas. Pada kegiatan diskusi kali ini, guru juga masih memberikan insentif berupa penghargaan kepada kelompok dengan jumlah siswa yang paling banyak berpartisipasi dalam diskusi baik mengajukan pendapat, bertanya, menyanggah atau menjawab pertanyaan teman. c Penutup Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum jelas atau belum dipahami. Guru memberikan soal ulangan untuk dikerjakan oleh siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang sudah dipelajari pada siklus II.

c. Observasi

Guru bersama guru kolaboran mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung dan melakukan pencatatan hal-hal yang penting yang berkaitan dengan penelitian tindakan kelas. Hasil pengamatan tersebut adalah sebagai berikut. 1 Siswa sudah semakin memahami cara bekerja atau belajar dalam kelompok. Aturan atau tertib kerja yang ditempel di depan kelas banyak membantu siswa memahami aturan kerja atau langkah- langkah kegiatan. 2 Tingkat kegaduhan pada waktu diskusi sudah semakin berkurang. 3 Pemakaian jenis musik yang lembut pada waktu pelaksanaan diskusi cukup mengurangi tingkat kegaduhan kelas. 4 Pada waktu guru memberikan sinyal tanda kebisingan nol, sebagian siswa masih berbisik-bisik atau hanya mengurangi volume suaranya. 5 Kelompok diskusi yang pada siklus I tidak aktif, setelah melalui pergantian anggota dengan penambahan anggota siswa perempuan sudah menjadi aktif. 6 Jumlah siswa yang mau atau berani ikut serta dalam diskusi kelas secara suka rela sudah bertambah banyak, tetapi masih terdapat beberapa siswa yang tidak mau berbicara meskipun sudah dipaksa oleh guru atau teman. 7 Hasil post test mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil pre test. 8 Hasil post tes pada siklus II sudah lebih baik dibandingkan hasil post test pada siklus I. Hanya terdapat 3 orang siswa yang memperoleh nilai di bawah standar ketuntasan belajar minimal. 9 Aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus pertama. Sebagian besar siswa sudah semakin aktif dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya duduk dan diam mendengarkan, tetapi juga aktif menjadi pendengar dan menelaah penjelasan guru yang disampaikan melalui media VCD, selanjutnya siswa mencatat, mengerjakan latihan bersama kelompok, berdiskusi, mencari bahan dan merangkumnya untuk didiskusikan dalam diskusi kelas. Pada prinsipnya, siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.

d. Analisis dan Refleksi

Hasil pengamatan selama proses pembelajaran tersebut selanjutnya dianalisis dan dilakukan refleksi. Hasil analisis dan refleksi tersebut adalah sebagai berikut. 1 Guru perlu terus mengulang jenis-jenis kegiatan yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, seperti kegiatan merangkum secara berkelompok dan kegiatan diskusi. 2 Agar pelaksanaan diskusi kelompok berjalan secara seimbang antara siswa dengan inteligensia rendah maupun tinggi, maka guru perlu menetapkan anggota kelompok sehingga masing-masing kelompok lebih heterogen baik dari tingkat kepandaian maupun dari segi jenis kelamin. 3 Pemakaian musik perlu diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari, selain untuk memberikan suasana yang berbeda, juga untuk merangsang minat belajar siswa. Musik menimbulkan rasa nyaman pada diri siswa sehingga siswa siap belajar tanpa rasa terpaksa atau terbebani. 4 Pembelajaran dengan quantum teaching telah menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar.

C. Hasil Penelitian 1. Prestasi Belajar Siswa

Prestasi belajar siswa menunjukkan peningkatan setelah dilakukan pembelajaran dengan quantum teaching. Keterlibatan siswa dalam mengamati dan menemukan sendiri materi yang dipelajari secara langsung baik melalui diskusi, tanya jawab dengan teman maupun melalui pengamatan di alam menyebabkan pengetahuan yang diperoleh tersebut menjadi lebih bermakna dan lebih tahan lama mengendap dalam pemikiran siswa, sehingga pemahaman siswa terhadap materi menjadi semakin kuat. Peningkatan prestasi belajar dapat diamati pada waktu siswa menjawab kuis yang diajukan oleh guru baik kepada kelompok maupun kepada individu siswa. Pembelajaran dengan quantum teaching telah berhasil mengurangi jumlah kuis yang tidak dapat dijawab oleh siswa baik secara berkelompok maupun individual. Secara umum siswa dengan tingkat intelegensia yang tinggi, sedang, maupun rendah mengalami peningkatan prestasi belajar, meskipun peningkatan tersebut dalam kadar yang berbeda-beda. Peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Geografi juga diperkuat dengan hasil tes yang dilakukan pada akhir setiap siklus. Dua tes pada akhir siklus I dan akhir siklus II menunjukkan terjadinya peningkatan prestasi belajar siswa jika dibandingkan dengan sebelum dilakukannya proses pembelajaran dengan quantum teaching. Berikut ini adalah statistik deskriptif data hasil belajar siswa sesudah mengikuti pembelajaran dengan quantum teaching pada siklus I dan siklus II. Tabel 6. Data Prestasi Belajar Siswa No Nama IQ Kategori Nilai I Nilai II 1 Adila Nur Heriyani 119 B Cerdas 65 85 2 Agachi Satria Betanuari 125 B Cerdas 60 70 3 Agam Anggono 107 C Rata-rata + 40 60 4 Ahmad Bahar Sidiq 125 B Cerdas 80 95 5 Argo Sri Hutomo 115 B Cerdas 80 85 6 Arif Latif Al Aziz 107 C Rata-rata + 85 90 7 Baskoro Adi Prakoso 114 C Rata-rata + 90 95 8 Brian Dadang Mulya P 120 B Cerdas 60 80 9 Sikal Pupangga Prima 119 B Cerdas 85 95 10 Desy Hidayati 122 B Cerdas 90 80 11 Dhimas Muh Yasin 122 B Cerdas 90 95 12 Dimas Shendy Muckhlis 114 C Rata-rata + 45 60 13 Elha Linuar Shima DP 119 B Cerdas 90 70 14 Eri Kiswanto 114 C Rata-rata + 60 65 15 Fajar Febriana 114 C Rata-rata + 75 90 16 Fatchurrochman Alchoeri 114 C Rata-rata + 60 70 17 Fitri Cinta Utami 115 B Cerdas 80 85 18 Hartiyani Sadu Budianti 115 B Cerdas 80 95 19 Ika Trisnawati Kusuma 120 B Cerdas 70 85 20 Kunaefi Irfan Nur Rosyid 115 B Cerdas 85 95 21 Louis Mahendra Putra 113 C Rata-rata + 60 80 22 Lusy Nanda 107 C Rata-rata + 55 70 23 Marina Devi Aprilani 113 C Rata-rata + 60 65 24 Muhammad Arsyad 120 B Cerdas 75 85 25 Okky Nanda Kurniawan 116 B Cerdas 70 90 26 Radita Pujiastuti 112 C Rata-rata + 50 45 27 Rahmat Perkasa 107 C Rata-rata + 65 80 28 Rica Pramita 122 B Cerdas 80 85 29 Rosita Nur Anggraini 115 B Cerdas 85 90 30 Septiyani Hidayat 115 B Cerdas 85 90 31 Venty Choirunnisa 113 C Rata-rata + 75 65 32 Wanny 115 B Cerdas 55 65 33 Wijayanti Setyo Utami 122 B Cerdas 80 70 Sumber: Hasil Penelitian tahun 2008 Keterangan: 1. Siswa yang memperoleh nilai rendah atau kurang dari 6 pada siklus I adalah 5 orang. 2. Siswa yang mencapai nilai sama dengan atau lebih dari 65 adalah 22 orang. 3. Daya serap terhadap materi pelajaran pada siklus I adalah 2233x100 66,6 . 4. Pada siklus II jumlah siswa yang memiliki nilai kurang dari 6 adalah 1 orang. 5. Daya serap terhadap materi pelajaran pada siklus II adalah 90,9 . Tabel 6 tersebut di atas memperkuat hasil pengamatan mengenai prestasi belajar siswa selama pelaksanaan pembelajaran dengan quantum teaching. Tabel tersebut memperlihatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelum pelaksanaan pembelajaran dengan quantum teaching. Nilai prestasi belajar siswa selanjutnya dapat dikategorikan ke dalam 3 kategori, yaitu 1 sangat baik, 2 cukup baik, dan 3 kurang baik. Hasil pengkategorian data motivasi siswa tersebut dapat dilihat dalam tabel 7 sebagai berikut. Tabel 7. Kategorisasi Data Prestasi Belajar Siswa Interval Nilai Kategori Siklus I Siklus II Frek. Frek 81 – 100 Sangat Baik 9 27,3 17 51,5 61 – 80 Cukup Baik 13 39,4 13 39,4 40 – 60 Kurang baik 11 33,3 3 9,1 Jumlah 33 100 33 100 Sumber: Hasil Penelitian tahun 2008 Tabel 7 tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I jumlah siswa dengan prestasi belajar sangat baik sejumlah 9 siswa atau 27,3 pada siklus II meningkat menjadi 17 siswa atau 51,5 . Siswa dengan prestasi belajar yang kurang baik mengalami penurunan dari 11 siswa atau 33,3 pada siklus I menjadi 3 siswa atau 9,1 pada siklus II. Tabel 7 menunjukkan bahwa pada siklus I dan II jumlah siswa dengan prestasi belajar cukup baik adalah sama yaitu 13 siswa atau 39,4 . Namun demikian, 13 siswa pada siklus II tersebut sebagian tidak sama dengan 13 siswa pada siklus I. Sebagian dari 13 siswa yang pada siklus I termasuk dalam kategori cukup baik mengalami peningkatan prestasi belajar menjadi sangat baik, dan sebagian siswa yang pada siklus I adalah kurang baik meningkat menjadi cukup baik sehingga jumlah siswa dengan kategori cukup baik pada siklus II tetap sama dengan siklus I, yaitu 13. Berikut ini adalah data berdasarkan tingkat intelegensia siswa. Tabel 8. Kategorisasi Prestasi Belajar Siswa Menurut Tingkat Intelegensia Interval Nilai Kategori Siklus I Siklus II Cerdas Rata-rata Cerdas Rata-rata Frek. Frek Frek. Frek 81 – 100 Sangat baik 7 35 2 15,4 14 70 3 23,1 61 – 80 Cukup baik 10 50 3 23,1 6 30 7 53,8 40 – 60 Kurang baik 3 15 8 61,5 - - 3 23,1 Jumlah 20 100 13 100 20 100 13 100 Sumber: Hasil Penelitian tahun 2008 Tabel 8 tersebut di atas menunjukkan bahwa siswa dengan tingkat intelegensia cerdas maupun rata-rata mengalami peningkatan prestasi belajar. Pada siklus I jumlah siswa dengan tingkat intelegensia cerdas yang memiliki prestasi belajar sangat baik meningkat dari 7 siswa atau 35 menjadi 14 siswa atau 70 , sedangkan siswa dengan tingkat intelegensia rata-rata yang memiliki peringkat sangat baik meningkat dari 2 siswa atau 15,4 menjadi 3 siswa atau 23,1 . Untuk siswa dengan intelegensia cerdas yang memiliki prestasi kurang baik mengalami penurunan dari 3 siswa atau 15 menjadi tidak ada pada siklus II, sedangkan siswa dengan tingkat intelegensia rata-rata yang memiliki prestasi kurang baik menurun dari 8 siswa atau 61,5 menjadi 3 siswa atau 23,1 pada siklus II. Pada akhir siklus II, daya serap terhadap materi pelajaran mencapai 90,9 atau sudah lebih besar dari nilai standar ketuntasan belajar secara klasikal yaitu 75 . Dengan demikian penelitian tindakan kelas dengan mempergunakan metode quantum teaching ini telah berhasil dilaksanakan.

2. Aktivitas Siswa

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KALIREJO

0 5 53

Studi komparasi prestasi belajar geografi ditinjau dari sikap belajar siswa kelas xi Sma negeri 2 Boyolali 2006 2007

0 8 92

PENGGUNAAN METAFORA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI SURAKARTA

1 23 209

Metode quantum teaching dengan study group untuk peningkatan prestasi belajar geografi siswa Kelas vii smp negeri 1 mojolaban Kabupaten sukoharjo (penelitian tindakan kelas)

0 4 135

PENERAPAN METODE QUANTUM TEACHING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 3 21

PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI PENGGUNAAN MEDIA Prestasi Belajar ditinjau dari penggunaan media Elektronika dan Kreativitas belajar siswa kelas XI-IS SMA AL Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 16

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PENGGUNAAN MEDIA BELAJAR DAN TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS XI IPS DI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PENGGUNAAN MEDIA BELAJAR DAN TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARA

0 2 15

PENGARUH METODE QUANTUM TEACHING DAN QUANTUM LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH METODE QUANTUM TEACHING DAN QUANTUM LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA ( Pada Siswa Kelas III SD Negeri 2

0 1 24

PENDAHULUAN PENGARUH METODE QUANTUM TEACHING DAN QUANTUM LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA ( Pada Siswa Kelas III SD Negeri 20 Kota Madya Banda Aceh ).

0 2 8

PENERAPAN MODEL PAKEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS1 SMA NEGERI 16 MAKASSAR

0 2 189