22 Teknik  spektroskopi  infra  merah  terutama  untuk  mengetahui  gugus
fungsional  suatu  senyawa,  juga  untuk  mengidentifikasi  senyawa,  menentukan struktur  molekul,  mengetahui  kemurnian,  dan  mempelajari  reaksi yang  sedang
berjalan [44].
2.9.5 Uji Penyerapan Air Water-Absorption
Water-absorption dalam  komposit  merupakan  kemampuan  komposit  dalam menyerap uap air dalam waktu tertentu. Water-absorption pada komposit merupakan
salah  satu  masalah  terutama  dalam  penggunaan  komposit  di  luar  ruangan.  Semua komposit polimer akan menyerap air jika berada di udara lembab atau ketika polimer
tersebut  dicelupkan  di  dalam  air. Water-absorption pada  komposit  berpenguat  serat alami  memiliki  beberapa  pengaruh  yang  merugikan  dalam propertiesnya  dan
mempengaruhi  kemampuannya  dalam  jangka  waktu  yang  lama  juga  penurunan secara  perlahan  dari  ikatan interface komposit  serta  menurunkan  sifat  mekanis
komposit  seperti  kekuatan  tariknya.  Penurunan  ikatan interface
komposit menyebabkan  penurunan properties mekanis  komposit  tersebut.  Karena  itu,
pengaruh dari water-absorption sangat vital untuk penggunaan komposit berpenguat serat  alami  dilingkungan  terbuka. Daya  tahan  terhadap water-absorption dalam
komposit  berpenguat  serat  alami  dapat  ditingkatkan  dengan  memodifikasi permukaan serat alami tersebut [27].
2.9.6 Uji Scanning Electron Microscopy SEM
Analisa  SEM  dilakukan  untuk  memfelajari  sifat  morfologi sampel. SEM adalah  alat  yang  dapat  membentuk  bayangan  specimen  secara  mikroskopik. Berkas
elektron  dengan  diameter  5-10  nm  diarahkan  pada  spesimen.  Interaksi  berkas elektron  dengan  spesimen  menghasilkan  beberapa  fenomena  yaitu  hamburan  balik
berkas elektron, sinar X, elektron sekunder, dan absorpsi elektron [2]. Teknik  SEM  pada  hakekatnya  merupakan  pemeriksaan  dan  analisa
permukaan. Data atau tampilan yang diperoleh adalah data dari permukaan atau dari lapisan  yang  tebalnya  sekitar  20 µm  dari  permukaan.  Gambar  permukaan  yang
diperoleh  merupakan  tofografi  dengan  segala  tonjolan,  lekukan  dan  lubang  pada permukaan.  Gambar  toforgrafi  diperoleh  dari  penangkapan  elektron  sekunder  yang
Universitas Sumatera Utara
23 dipancarkan oleh spesimen. Sinyal elektron sekunder yang dihasilkan ditangkap oleh
detektor yang diteruskan ke monitor. Pada monitor akan diperoleh gambar yang khas menggambarkan struktur permukaan spesimen. Selanjutnya gambar di monitor dapat
dipotret  dengan  menggunakan  film  hitam  putih  atau  dapat  pula  direkam  ke  dalam suatu  disket.  Sampel  yang  dianalisa  dengan  teknik  ini  harus  mempunyai
konduktifitas  yang  tinggi,  karena  polimer  mempunyai  konduktifitas  rendah,  maka bahan perlu dilapisi dengan bahan konduktor bahan pengantar yang tipis [2].
Pada  dasarnya  SEM  menggunakan  sinyal  yang  dihasilkan  elektron  yang dipantulkan  atau  seberkas  elektron sekundar. Prinsip  utamanya  adalah  berkas
elektron  diarahkan  pada titik-titik  pada  permukaan  spesimen. Gerakan  elektron tersebut dapat di scanning gerakan membaca [40].
2.10 APLIKASI DAN KEGUNAAN KOMPOSIT