19
2.9 PENGUJIANKARAKTERISTIK BAHAN KOMPOSIT
2.9.1 Uji Kekuatan Tarik Tensile Strength
Pengujian tarik adalah salah satu uji stress strain mekanik yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan material terhadap gaya tarik. Dalam pengujiannya,
material uji ditarik sampai putus. Uji tarik adalah cara pengujian bahan yang paling mendasar. Pengujian tarik sangat sederhana, tidak mahal dan sudah mengalami
standarisasi diseluruh dunia. Dengan menarik suatu material kita akan mengetahui bagaimana bahan tersebut bereaksi terhadap tarikan dan sejauh mana material itu
bertambah panjang [39]. Penarikan suatu bahan biasanya menyebabkan terjadi perubahan bentuk
dimana penipisan pada tebal dan pemanjangan. Kekuatan tarik tensile strength suatu bahan ditetapkan dengan membagi gaya maksimum dengan luas penampang
mula-mula, dimensinya sama dengan tegangan. Pada peregangan suatu bahan polimer, pemanjangan tidak selalu berbanding lurus dengan beban yang diberikan,
dan pada penurunan kembali beban,sebahagian regangannya hilang, karena bahan polimer bukan merupakan bahan sepenuhnya elastis tetapi ada sifat viskositasnya
[40].
2.9.2 Uji Kekuatan Bentur Impact Strength
Pengujian impak bertujuan untuk mengukur berapa energi yang dapat diserap suatu material sampai material tersebut patah. Pengujian impak merupakan respon
terhadap beban kejut atau beban tiba-tiba beban impak [41]. Dalam pengujian impak terdiri dari dua teknik pengujian standar yaitu charpy dan izod. Pada
pengujian standar charpy dan izod, dirancang dan masih digunakan untuk mengukur energi impak yang juga dikenal dengan ketangguhan takik [4]. Spesimen charpy
berbentuk batang dengan penampang melintang bujur sangkar dengan takikan V oleh proses permesinan. Spesimen V-Notch Metoda charpy dan izod dapat dilihat pada
gambar 2.7 berikut.
Universitas Sumatera Utara
20
Gambar 2.7
Spesimen V-Notch Metoda Charpy dan
izod [4]
Mesin pengujian Impak diperlihatkan secara skematik dengan beban didapatkan dari tumbukan oleh palu pendulum yang dilepas dari posisi ketinggian h.
Spesimen diposisikan pada dasar seperti pada gambar 2.6. Ketika dilepas, ujung pisau pada palu pendulum akan menabrak dan mematahkan spesimen ditakikannya
yang bekerja sebagai titik konsentrasi tegangan untuk pukulan impak kecepatan tinggi. Palu pendulum akan melanjutkan ayunan untuk mencapai ketinggian
maksimum h’ yang lebih rendah dari h. Energi yang diserap dihitung dari perbedaan h’ dan h mgh –mgh’, adalah ukuran dari energi impak. Posisi simpangan lengan
pendulum terhadap garis vertikal sebelum dibenturkan adalah α dan posisi lengan pendulum terhadap garis vertikal setelahmembentur spesimen adalah β. Dengan
mengetahui besarnya energi potensial yang diserap oleh material maka kekuatan impak benda uji dapat dihitung Standar ASTM D256-00 [42]. Skema pengujian
impak dapat dilihat pada gambar 2.8 berikut.
Gambar 2.8 Skema Pengujian Impak [41]
Universitas Sumatera Utara
21
2.9.3 Uji Kekuatan Lentur Flexural Strength