8 partikel, laminae,  serpihan,  dan  pengisi  merupakan  konstituen  struktural.  Hal  ini
berarti  bahwa  mereka  menentukan  struktur  internal dari  komposit.  Secara  umum, meskipun tidak selalu konstituen struktural dianggap sebagai fasa tambahan.
Jenis  komposit  yang  paling  umum  dijumpai  adalah  jenis  dimana  konstituen struktural  dikelilingi  dalam  matriks,  tetapi  ada  banyak  komposit  juga  yang  tidak
memiliki matriks dan tersusun dari satu atau lebih bentuk konstituen yang merupakan gabungan  dua  atau  lebih  bahan.  Sebagai  contoh  istilah sandwich dan laminates
merupakan susunan dari beberapa lapis yang bila digabung akan memberikan bentuk komposit.  Banyak  barang  tenunan  tidak  memiliki  matriks  konstituen  tetapi  terdiri
dari serat dengan sejumlah komposisi dengan atau tanpa ikatan fasa [18].
2.2 KOMPOSIT MATRIK POLIMER POLYMER  MATRIX
COMPOSITES PMC
Komposit ini menggunakan bahan polimer sebagai matriknya. Secara umum, sifat-sifat  komposit  polimer  ditentukan  oleh  sifat-sifat  penguat.
Sifat-sifat polimer,rasio  penguat  terhadap  polimer  dalam  komposit  fraksi  volume  penguat,
geometri  dan  orientasi  penguat  pada  komposit.  Apapun  komposit  polimer  yang digunakan dalam bahan komposit akan memerlukan sifat-sifat berikut:
a. Sifat-sifat mekanis yang bagus b. Sifat-sifat daya rekat yang bagus
c. Sifat-sifat ketangguhan yang bagus d. Ketahanan  terhadap  degradasi  lingkungan  bagus  sifat-sifat  mekanis  yang
bagus. Komposit  matriks  polimer  merupakan  komposit  yang  paling  sering
digunakan  karena komposit  polimer  memiliki  beberapa keunggulan yaitu  biaya pembuatan  lebih  rendah,  ketangguhan  baik,  tahan  simpan,  siklus  pabrikasi  dapat
dipersingkat, kemampuan mengikuti bentuk, lebih ringan [17]
2.2.1 Penguat Reinforcement Dalam Komposit
Fasa penguat atau fasa tersebar merupakan bahan yang bersifat lengai dalam bentuk  serat,  partikel,  kepingan  dan  lamina  yang  ditambahkan  untuk  meningkatkan
sifat  mekanik  dan  sifat  fisik  komposit  seperti  meningkatkan  sifat  kekuatan, kekakuan, keliatan dan sebagainya [19].
Universitas Sumatera Utara
9 Beberapa  sifat  yang  dapat  dihasilkan  dengan  menggunakan  fasa penguat
yaitu : a. Peningkatan sifat fisik
b. Penyerapan kelembaban yang rendah c. Sifat pembasahan yang baik
d. Biaya yang rendah dan mudah diperoleh e. Ketahanan api yang baik
f. Ketahanan kimia yang baik g. Sifat kelarutan dalam air dan pelarut yang rendah
h. Ketahanan terhadap panas yang baik i. Sifat penyebaran yang baik
j. Dapat diperoleh dalam barbagai ukuran. [19].
Bentuk-bentuk  konstituen  yang  berbeda  dapat  dilihat  pada  Gambar  2.1 berikut.
Gambar 2.1 Bentuk-bentuk konstituen yang berbeda [20].
FIBER PARTICLE
FILLER LAMINA
FLAKE
Universitas Sumatera Utara
10
2.2.2 Matriks Dalam Komposit
Matriks  adalah  fasa  dalam  komposit yang  mempunyai  bagian  atau  fraksi volume terbesar dominan.
Matriks mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Mentransfer tegangan ke serat.
b. Membentuk ikatan koheren, permukaan matrikserat. c. Melindungi serat.
d Memisahkan serat. e Melepas ikatan.
f Tetap stabil setelah proses manufaktur [19].
Fasa  matriks  dari  komposit  berserat  adalah  bisa  saja  logam,  polimer  atau keramik.  Secara  umum  logam  dan  polimer  digunakan  sebagai  material  matriks
karena sifat rapuhnya. Sementara itu, untuk komposit bermatriks keramik, komponen penguat  ditambahkan  bertujuan  untuk  meningkatkan  kekuatan  bentur.  Dibutuhkan
daya ikat rekat yang kuat antara serat dan matriks untuk mengurangi  penarikan serat. Sebenarnya  kekuatan  ikat  merupakan  pertimbangan  yang  sangat  penting  dilakukan
dalam kombinasi matriks serat [4].
2.2.3 Antarmuka dan Antarfasa Pengisi-Matriks
Dalam  komposit  polimer  matriks,  antarmuka  antara  fasa  penguat  dan  fasa matriks  sangat  penting  bagi  kelebihan  dari  komposit  sebagai  bahan  struktural. Sifat
utama  mekanis dari  kekuatan  serat  polimer  komposit  tidak  hanya  tergantung  pada sifat dari serat dan matriks, tetapi juga pada tingkat adhesi antarmuka antar serat dan
polimer matriks [21]. Adanya  pencampuran  bahan  yang  berbeda  dalam  bahan  komposit,  maka
dalam  komposit  tersebut  akan  selalu  terdapat  daerah  berdampingan  contiguous region. Definisi sederhananya yaitu sebuah antarmuka interfaces atau dengan kata
lain permukaan membentuk batasan dalam konstituen. Pada beberapa kasus, daerah berdampingan sering juga dianggap sebagai fasa tambahan  yang dinamakan dengan
antarfasa  interphases.  Sebagai  contoh,  pada  lapisan  serat  gelas  dalam  plastik berpengisi dan bahan adesif yang mengikat lapisan bersamaan. Ketika terdapat suatu
Universitas Sumatera Utara
11 antarfasa  maka  akan  terdapat  dua  antarmuka,  yaitu  pada  permukaan  antarfasa  dan
konstituen di tengahnya [20]. Umumnya  semua  bahan  komposit  terdapat  dua  fasa  yang  berlainan  yang
dipisahkan  oleh  antara  muka  bahan-bahan  tersebut. Daya  sentuh  dan  daya  kohesif antar  muka  sangat  penting  karena  antar  muka  pengisi
– matriks  berfungsi  untuk memindahkan  tegasan  dari  fasa  matriks  ke  fasa  penguat. Kemampuan  pemindahan
tegasan kepada fasa penguat tergantung pada daya ikat yang muncul pada antar muka komposit [19]. Bentuk interface antara  matriks  dengan  serat dapat  dilihat  pada
Gambar 2.2 berikut.
Gambar 2.2 Bentuk interface Bonding Agent antara matriks dengan serat [20]
2.3 HIBRID KOMPOSIT